My Chocolate - Zhong Chenle

1.1K 30 43
                                    

This story was created based on a request from zdr_1000le

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

This story was created based on a request from zdr_1000le

My Chocolate

---

Suara derap langkah menggema memenuhi koridor apartemen mewah yang berada di daerah pusat kota Seoul. Tampak seorang lelaki tampan berkulit putih berdiri tegap di depan salah satu pintu yang berderet rapi.

"Sial!" umpatnya kesal saat ia gagal memasukkan kode sandi untuk masuk ke dalam apartemen tersebut.

Lelaki yang sering dipanggil dengan nama Zhong Chenle itu merogoh ponsel dan mulai mencari satu nama yang telah tersimpan dengan emotikon beruang putih di belakangnya.

"Ya! Buka pintunya sekarang!" sembur Chenle ketika seseorang di seberang sana menerima panggilan telefonnya.

"Apa? Aku lagi malas bertemu denganmu. Kamu berisik dan cerewet." Kedua mata Chenle membola seolah tidak percaya dengan apa yang baru saja diterima oleh telinganya.

"Buka pintunya atau aku tendang? Aku tidak main-main, Ra."

Chenle tersenyum penuh kemenangan saat panggilan telefonnya terputus. Dan tak berselang lama, pintu itu terbuka menampilkan seorang gadis cantik bermata indah keluar dengan mengenakan piama tidur bercorak beruang.

Rara Lim, gadis cantik itu memutar bola mata jengah kala Chenle menerobos masuk begitu saja ke dalam apartemen miliknya. Satu helaan napas terdengar kasar seiring dengan tertutupnya kembali pintu tersebut.

"Ada apa lagi? Bukankah aku sudah bilang jangan datang kesini karena aku mau sendiri. Aku mau istirahat." Rara terlihat kesal saat Chenle tak menggubris kata-katanya.

"Kenapa password pintunya diganti?" Alih-alih memberikan jawaban, Chenle justru menatap lekat ke arah Rara yang kini duduk tepat di hadapannya.

"Memang kenapa? Ini apartemenku dan aku bebas mengganti kata sandinya. Lagi pula aku tidak suka kalau ada orang aneh yang nanti tiba-tiba masuk begitu saja tanpa izin." Chenle terbahak mendengar sindiran Rara.

"Orang aneh? Memang ada orang aneh yang setampan aku? Jangan mengada-ada, Ra. Kemarilah!" Chenle menepuk ruang kosong di sampingnya. Memberi isyarat pada Rara agar mendekat ke arahnya.

"Aku tidak mau duduk di situ." Chenle tersenyum. Ia memajukan tubuhnya dan menarik tangan Rara lembut.

"Kalau tidak mau duduk di sebelahku, maka kamu bisa duduk di pangkuanku." Chenle menarik tubuh Rara hingga jatuh terduduk di atas pahanya. Kedua lengannya segera melingkari perut Rara dari arah belakang.

NC-T's Library [Oneshoot Area]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang