CHAPTER TWO

12 2 0
                                    

"Lo kan asisten gua, beliin gua makanan bakso yang pedes!" Perintah Agra kemudian Agra dan dua teman nya duduk di kursi hadapan Naisha.

"Duit?" Telapak Naisha majukan pada Agra.

"Lo kan ada! Apa gak ada duit! Dasar cewek miskin."

Telapak Naisha menjadi gumpalan yang ingin rasa menonjok wajah Agra bahkan rautnya saja menahan emosi.

"Kaya sih iya, tapi harus ya pake duit cewek miskin kayak gua, gak di kasih sama papa ya, kasihan." Sindir Naisha membuat alis Agra menyatu, dia juga menahan emosinya.

"Oke, lo menang. Nih, buruan beli!"

"Sabar... Tuhan gak suka orang gak sabaran."

Setelah berkata seperti, Naisha langsung bergegas pergi dan membeli apa yang di perintahkan oleh Agra.

Agra menahan emosinya pada Naisha, ia menghela nafas agar tidak mengobrak-abrik kantin ini.

"Nama lo siapa?" Tanya Bryan Narendra pada Mora yang terus menunduk.

"Mora, kak." Jawab Mora pada cowok yang suka memakai aerphone.

"Gua juga mau kenalan, nama gua Arsen . Arsen Deswara putra." Ujar nya dengan nada genit membuat Mora menunduk saja.

♥︎♥︎♥︎

CHAPTER TWO

🍅🍅🍅

Setelah menbeli bakso yang diperintahkan Agra dengan rasa kesal pasalnya Naisha harus mengantri terlebih dahulu kemudian berjalan kembali ke meja kantin yang sudah ada beberapa temen cowok itu.

"Nih! Bakso lo!" Ucap Naisha sambil meletakan semangkok bakso berkuah merah sekali setelah itu duduk di samping Mora yang sedang menunduk terus.

"Mor, lo kenapa nunduk terus?" Tanya Naisha pada Mora membuatnya menoleh.

"Hah? E-nggak papa." Jawab Mora gugup.

"Ya elah! Bilang aja canggung ada orang ganteng." Bisik Naisha dengan senyum menggoda pada Mora.

"Hah! Nggak ya, jangan su'uzon lo."

"Oh, iya kah?"

"Diem Nay! Gua mau balik kelas!" Ucap Mora setelah itu beranjak pergi.

"Lah! Jangan tinggalin gua, Mor. Tungguin!"

Naisha beranjak duduk tapi saat ia berjalan sudah di cegah dengan kata-kata Agra hingga ia menoleh dan menatap wajah Agra.

"EH! Siapa suruh lo pergi!"

"Ya, gak ada. Emang harus ya. Pake perintah lo kalo gua mau pergi kemana pun!" Ujar Naisha dengan tatapan tajam dan ia kembali duduk berhadapan Agra.

Kedua teman Agra yang bernama Briyan dan Arsen hanya memperhatikan interaksi lawan jenis itu.

"Iyalah! Harus! Lo kan asisten gue!"

"Ck! Asisten. Tinggal bilang aja babu!"

Agra tersenyum miring mendengar penuturan gadis tersebut, ia juga mengangkat satu alisnya sambil terkekeh kecil.

PENJAGA HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang