***
"Hari itu, adalah momen yang tidak akan pernah bisa aku lupakan...."
- secret "z" -
***
•
•
•
•
•• • ☽ • •
Pada pagi hari yang cerah dengan sinar matahari yang menyengat, di sertai dengan dinginnya embun pagi yang menusuk tubuh. Di dalam kelas dengan dinding berwarna putih gading, di iringi dengan suara siswa siswi yang saling canda tawa dan juga suara game yang sedang dimainkan dalam handphone.
Seorang gadis berkerudung segi empat dengan kacamata lonjong yang bertengger di hidungnya, kini tengah bergulat dengan pensil mekanik di tangan kanan miliknya. Seraya menggoreskan sesuatu di atas kertas putih polos di mejanya.
Entah apa yang ia goreskan pada kertas putih bersih dengan pensil mekanik miliknya itu. Hingga seseorang mendatangi mejanya, dan berdiri tepat di hadapannya.
"Widihh... Pagi-pagi udah ngegambar aja kerjaanya, udah piket belom?" tanya seorang gadis yang memakai seragam putih lengkapnya dengan handphone ber casing biru dongker di tangannya.
Gadis yang di panggil dengan nama Ziel, memiliki nama lengkap Zielizah Naralyn itu pun mendongak menatap kearah arah teman sebangkunya itu.
"Oh, gapapa lagi gabut doang sih-..."
"Piket? LAH IYA GUA BELOM ABSEN PIKET UMUM ASTAGFIRULLAH!" teriak Ziel mengagetkan seisi kelas, hingga mereka menatap heran ke arahnya.
Dengan segera Ziel pun mengambil pulpen yang ada di kotak pensil berwarna abu-abu miliknya dan berlari ke arah luar kelas.
Untung saja ia, masih sempat mengisi absen piket umumnya pagi itu. Jika tidak, mungkin saja guru kesiswaan akan memanggil namanya dan memberinya hukuman.
Sudah cukup satu kali ia kena hukuman saat ini ia tidak ingin di hukum lagi.
"Jika bukan karena bapak gua, udah gua tinggalin juga tuh anak." Katanya sambil ngendumel kesal.Ziel sebenarnya bukanlah anak yang suka telat, sejak SMP ia selalu datang lebih awal dari teman-temannya.
Tapi, karena ada suatu hal yang membuatnya harus menuruti perintah sang ayah. Ia harus mengantar jemput adik tirinya itu.
Melihat teman sebangkunya yang panik, membuat Carnelia tertawa hingga meneteskan air matanya.
"Hahaha... Sebenernya udah aku absenin kok, jadi tenang aja. Tadi aku mau jahilin kamu doang, soalnya dari tadi kayak serius amat." Ujarnya sambil duduk di kursi miliknya.
Mendengar hal itu membuat Ziel terdiam, ia ingin sekali marah, tapi ia urungkan karena apa gunanya ia marah pagi-pagi begini?
Ia pun menghela nafasnya dan kembali duduk sembari menyelesaikan gambaran yang belum selesai ia buat.
Gadis itu memiliki nama lengkap Carnelia Annaya, biasa di panggil dengan nama Carnel atau Carnelia. Carnelia adalah murid paling ambis di kelas, hingga pertanyaan apapun pasti ia jawab dengan logika yang ia miliki.
Bahkan, Carnelia juga peminat nomor satu manhwa China. Itulah yang membuat Ziel dan dirinya bisa berteman baik hingga saat ini.
Hening...
Tidak ada pembicaraan kembali, mereka benar-benar sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing, sampai bel sekolah pun berbunyi.
Di sepanjang pelajaran dimulai, Ziel selalu termenung memperhatikan papan tulis. Ia ternyata tengah memikirkan sesuatu hal yang masih terbayang-bayang di ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear "HELDRICK"
Teen Fiction"Menyukai seseorang itu wajar, tapi jika menyukai sesuatu yang tidak ada di dunia itu wajar? Aku tidak tau bagaimana perasaan itu muncul... Tapi, jika di pikirkan secara logika itu adalah hal yang sangat mustahil. I know it's so crazy, tapi ya... en...