"mas.." Panggil Renata ragu saat lelaki di hadapannya itu sedang menikmati sarapan di hari terakhir liburan mereka.
"Hari ini kan kita flight sore, kalau seumpama setelah ini aku menemui mas Bian apa boleh?"
Permintaan Renata berhasil membuat Bara membeku sepersekian detik. Lelaki itu menatap bingung ke arah istrinya yang terlihat menunggu jawabannya.
"Atau sama kamu aja mas, biar...."
"Nggak usah Ren" potong Bara yang membuat Renata terdiam.
"Kamu pasti juga kangen kan ketemu sama Bian? Bagaimanapun juga kalian bersama hampir 10 tahun dan berpisah karena keadaan, jadi dia pasti punya posisi penting di hatimu. Temui saja, aku antarkan nanti" Bara kembali menikmati ini sarapannya walaupun Renata tahu kalau sepertinya Bara tidak menyukai pertemuannya dengan Bian.
"Mas beneran gak mau ikut?" Renata kembali mengulang pertanyaannya saat akan turun dari mobil.
"Sudah, kamu saja yang bertemu, dia pasti juga gak akan nyaman kalau aku ikut. Nanti kalau sudah kabari ya"
Renata menatap ragu Bara sebelum akhirnya dia meyakinkan diri untuk turun dari mobil dan menemui Bian yang sudah ada di dalam cafe.
"Maaf ya Ren kalau aku jadi menginginkanmu seutuhnya" gumam Bara pada dirinya sendiri saat Renata berjalan masuk ke dalam cafe.
----------------------------------------&&-------------------------------------
"Eh ibu Presdir sudah masuk kerja?" Goda Althea yang entah darimana tiba-tiba muncul di belakang Renata.
"Gimana liburannya?" Timpal Alexandra yang juga entah muncul darimana.
Renata mengedarkan pandangan ke arah mereka berdua lalu menghela nafas berat,
"Kacau" Hanya kalimat itu yang keluar dari bibir Renata saat dua sahabatnya bertanya.
Renata hanya menceritakan masalah pertemuannya dengan Bian saat di group chat, dia belum menceritakan tentang perkelahian Bara dengan mas Hendra dan itu cukup mencengangkan bagi Alexandra dan Althea karena seumur-umur mereka mengenal Bara, lelaki itu hampir tidak pernah marah, bahkan saat ketika dr.Raya meminta putus sekalipun karena keluarga dr.Raya tidak setuju dengan hubungan Bara dan Raya.
"Tunggu, kalian tahu kalau dr.Raya mantannya mas Bara?"
Dua wanita di hadapan Renata itu mengangguk bersamaan mengiyakan pertanyaan Renata.
"Jangan bilang kamu gak tahu?" Alexandra coba menebak dan diiyakan oleh Renata. Wanita cantik itu menjelaskan kalau dia baru tahu beberapa hari yang lalu saat Bara harus menghadapi "kegilaannya" saat bertemu dengan Bu Rum.
"Gini nih kalau nikah modal tau nama lengkap sama gelar doang, banyak syoknya habis itu" Ledek Althea yang mendapat respon tawa keras dari Alexandra dan juga sebuah lemparan bantal sofa dari Renata.
"Jogja indah ya Ren?" tanya Alexandra setelah mereka selesai menertawakan ucapan Althea.
"Banget." Tatapan Renata tiba-tiba menerawang jauh saat menceritakan 4 harinya di kota yang berhasil menciptakan kerinduan itu.
Matanya berbinar setiap kali menceritakan saat-saat dia bisa menikmati waktu berdua bersama Bara kecuali untuk beberapa hal seperti pelukan dan yang lainnya karena Renata tidak mau menjadi bahan bulan-bulanan kedua sahabatnya itu.
Melihat mata Renata yang berbinar setiap kali menceritakan tentang Yogyakarta dan Bara membuat Alexandra dan Althea hanya melirik satu sama lain dengan senyuman penuh arti.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Husband
FanfictionSambara Gasendra Adyatama harus menjalani pernikahan kontrak dengan Renata Wicaksono, putri bungsu pemilik W-Group yang menolak perjodohan dan mengharuskannya membawa calon suami ke hadapan orang tuanya dalam satu minggu. Bagaimana kisah mereka akan...