Bab 16

2.5K 87 0
                                    

"Istriku kenapa terlihat cemas?"

Bara yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik Renata selama persiapan pembukaan cabang baru akhirnya memilih mendekat.

"Aku takut kalau semua tidak berjalan lancar mas"

"Ren..." Bara menarik pinggang Renata yang membuat jarak mereka berdua benar-benar terputus.

Cuppppppppp

"Sudah lebih baik?" Tanya Bara setelah memberikan satu kecupan di bibir Renata.

"Mas sudah kukatakan jangan menciumku di sembarang tempat. Mas tidak ingat kejadian dua bulan yang lalu?" Protes Renata yang masih trauma dengan foto ciumannya di tangga darurat yang berhasil mencuri fokus khalayak ramai.

"Kita ke depan sekarang"

Bara mengulurkan tangannya yang diterima dengan baik oleh Renata.

Pembukaan cabang siang itu berjalan lancar, ketakutan-ketakutan Renata benar-benar tidak ada yang terjadi satupun.

"Presdir Renata, selamat untuk pembukaan cabang barunya"

"Terimakasih" jawab Renata ramah kepada wanita berusia sekitar awal 50an di depannya.

"Ow iya, ini suami saya. dr. Bara"

Bara mengulurkan tangannya dengan ramah untuk berjabat tangan,

"Mas, ini nyonya besarnya King Group"

"Senang bertemu dengan anda" ucap Bara dengan senyum kemenangan karena dia tahu benar kalau Renata dulu pernah akan menjadi menantu dari King Group.

"Gimana? Sudah isi belum? Menantu Tante sudah isi lho" Renata yang awalnya ceria seketika berubah ketika mendengar pertanyaan itu.

"Gak usah ditunda-tunda, nunggu apa sih?" lanjut wanita itu yang membuat Renata hanya tersenyum tipis. Sadar istrinya tidak nyaman, Bara segera menggenggam tangan istrinya,

"Saya masih harus terapi, jadi memang belum bisa dulu untuk sementara. Ya Renatanya sih sehat-sehat saja, tapi ternyata ada sedikit masalah di saya."

Renata cukup terkejut mendengar jawaban Bara yang sangat tiba-tiba,

"Silahkan menikmati acaranya, kami permisi dulu" pamit Bara dengan sopan yang langsung menggandeng Renata untuk menjauh.

"Kamu kenapa harus bilang gitu sih mas?"

"Bilang apa?" Tanya Bara santai sembari mengambil dua gelas wine.

"Tadi penjelasan kamu. Harga diri kamu sebagai laki-laki dipertaruhkan Iho kalau sampai berita itu tersebar. Kamu gak tau kan nyonya dari King Group itu seperti apa, dia bisa aja jadiin ucapan kamu tadi headline news berita mas"

Bara menghela nafasnya lalu kembali mengambil wine yang tadi dia berikan untuk Renata. Lelaki itu meletakkan wine kembali di atas meja lalu memeluk istrinya,

"Berhenti memikirkan hal-hal yang tidak perlu. Selama bukan harga diri istriku yang jatuh, aku akan tetap baik-baik saja. Mengerti?"

Bisik Bara lembut saat memeluk Renata yang anehnya berhasil membuat Renata lebih tenang.

--------------------------------------&&---------------------------------------

"Hati-hati ya, baik-baik di Jogja" Ucap Renata saat Bara bersiap untuk boarding.

Lelaki itu harus menghadiri seminar selama 10 hari di Yogyakarta, hanya saja Renata memintanya untuk menggenapi liburnya selama 14 hari agar Bara bisa menjenguk ayah dan ibunya.

My Perfect Husband Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang