TR 2

275 31 2
                                    

HAPPY READING ALL 😇

Teriknya matahari pada siang hari ini dan ditambah bisingnya kendaraan yang berlalu lalang
menghiasi perjalanan Sean menuju ke kantor. Sebenarnya jarak rumah ke kantor Sean itu hanya menempuh waktu 10 menit. dikarenakan waktu meeting akan di mulai 15 menit lagi, maka itu Sean dipaksa untuk menaikkan kecepatan mobilnya itu.

Jinan yang dari tdi menunggu Sean yg dari tadi tak kunjung datang. Jinan akhirnya memutuskan untuk menghubungi Sean sekali lagi, baru saja Jinan beranjak dari duduk dan ingin handphone di kocek saku celananya ia mengurungkan niatnya karna melihat mobil yang Sean kendarai memasuki pekarangan kantor dan langsung memerkirakan kendaraan tersebut.

Sean yang baru selesai dari parkiran dan ingin menunju ke pintu masuk kantor tersebut langsung di sambut dengan Jinan dengan posis melipat kedua tangannya dan menatap Sean dengan penuh emosi.

"lama bener lu Sean" ucap jinan dengan nada datar.

"ehh sory nan, tdi itu gua beneran lupa kalo ada meeting hari ini" ucap Sean sambil menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"kebiasaan luu, yaudah yukk masuk bentar lgi mulai nihh" ajak Jinan dan diangguki oleh Sean.

Jam sudah menunjukkan pukul 15:00

"Maybe that's all I can explain, I thank the audience for wanting to collaborate with our company.  I'm Sean as CEO of Angkasa Company, close meeting today. thank you and good afternoon" ucap Sean kepada para klien nya itu.

"Thank you, Mr. Sean, for the opportunity to meet this time, I hope our collaboration opportunity can go well" ucap salah satu dari klien nya itu.

Meeting diakhiri dengan Sean, jinan dan ketiga kliennya berjabat tangan secara bergantian.

Skip....

Setelah meeting yang menguras tenaga nya, kini Sean dan Jinan sedang berada di ruang kantor Sean. Jinan yang duduk di sofa ruang tersebut dan Sean yang baru hendak duduk di meja kerjanya.

"akhirnya kelar juga meeting nya" ucap Sean sambil menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya.

"gua pikir lu bakalan lupa sama materi meeting nya" ucap jinan sambil memainkan ponselnya.

"enggak dong, materinya udh ada di laptop gua. gua cuma lupa jadwal nya meeting nya kok hehehe" ucap Sean terkekeh kecil.

"kebiasaan nya engg hilang-hilang" heran Jinan, bisa-bisanya Sean lupa akan jadwal meeting sepenting itu.

"hwuahhhh ngantuk bgt gua nan" Sean menguap dan menghiraukan ucapan Jinan.

"yaa tinggal tidur apa susah" balas Jinan yang masih asyik memainkan ponselnya.

Sean pun melipat kedua tangannya dan memposisikan kepalanya di atas lipatan tangannya itu. Sean yg sudah berada di posisi terbaik nya pun tertidur untuk melepas letih nya.

Jinan yg dari tadi masih memainkan ponselnya merasakan bahwa caci pada perut sedang berdemo.

"Sean cari makan yuk, laper bett ni gua" ajak jinan yg tak sadar kalau sahabat nya itu sudah tertidur pulas di meja kerjanya.

Merasa tak mendapatkan respon dari Sean, Jinan beranjak dari sofa ruang itu untuk mengecek keadaan Sean dan benar aja kalau Sean sudah terlelap dalam dunia mimpinya, melihat itu Jinan merasa iba untuk
membangun kan sahabat nya itu, akhirnya memutuskan untuk pergi mencari makan sendiri. setelah keluar dari kantor tersebut akhirnya jinan memutuskan makan di salah satu cafe yang berada tak jauh jadi tempat kerjanya tadi.

Jam sudah menunjukkan pukul 17:00. Sean yg terbangun dari tidur nya Langsung meregangkan tubuhnya, ia melihat ponsel dan terlihat pesan dari sahabat siapa lagi kalau bukan Jinan.

The Revenge.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang