TR 3

271 36 3
                                    

HAPPY READING ALL 😇😇😇

Rasa khawatir dan cemas Gracia bercampur menjadi satu. Pasalnya nomor milik suaminya itu tidak dapat di hubungi, Gracia sangat mencemaskan kabar dari suaminya itu. Zean yg berada di dalam kamar miliknya tengah asyik memainkan game di ponsel miliknya. Saat tengah asyik bermain game, Zean merasa haus ia mencoba mengambil gelas yg berada di nakas sebelah ranjang miliknya, Zean melihat gelas itu kosong dan mengharuskan ia turun untuk mengisi gelas itu.

Zean yg baru keluar dari kamar segera menuruni tangga dan menuju ke dapur. Saat sudah berada di dapur Zean melihat sang bunda sedang duduk di meja makan dan ada kotak P3K di sebelahnya, Zean segara menghampiri bundanya itu karna Zean takut bundanya itu kenapa-napa.

"Bund, itu jari bunda luka karna apa Bun?" Tanya Zean khawatir melihat jadi Gracia di balut plaster.

"Ehh abg, tdi bunda enggk sengaja pecahkan gelas, pas bunda mau beresin tangan bunda malah terkena serpihan kacanya" ucap Gracia.

"Hadehhh..... Lain kali hati-hati bund kalau mau beresin gelas yg pecah" ucap Zean.

"Ehhh bund, ayah mana kok belum pulang" lanjut Zean sambil melihat kiri dan kanan ruang makan itu.

"Ayah blumm pulang bg, bunda khawatir biasanya ayah pasti kabari bunda kalau ayah lembur atau telat pulang, tpi ini enggk ada kabar dari ayah bg" ucap Gracia cemas akan kabar Sean.

"Bunda udh coba hubungi ayah kah?" Tanya Zean ke Gracia.

"Udh bunda hubungi bg tpi nomor ayah enggk aktif" balas gracia yg mulai panik.

"Coba bunda hubungi om Jinan, siapa tau ayah lagi bareng om Jinan bund" ucap Zean dan mencoba untuk menenangkan Gracia agar tidak panik.

Mendengar perkataan putra sulungnya itu Gracia langsung mengambil ponselnya yg terletak di meja makan itu dan segera mencari kontak nama Jinan di ponsel miliknya itu, setelah menemukan kontak Jinan ia segera menghubungi Jinan untuk menanyainya kabar suaminya itu.

Skip.......

Jinan yg saat ini sedang berada di ruang keluarga di temani Cindy sang istri tercinta, mereka berdua tengah menyaksikan film kesukaan mereka berdua. Saat tengah asyik menyaksikan film tersebut, ponsel milik Jinan berdering

Anya.... Anya......Anya...... Anya ( anggap aja nada dering handphone Jinan )

Jinan segera mengambil ponsel yg terletak di meja ruang keluarga itu dan beranjak dari duduk dan menuju ke teras rumahnya. Ia melihat nomor yg menghubunginya adalah nomor milik Gracia dan segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo Gree, ada apa gre telepon malam begini" ucap jinan yg heran karena gracia menghubungi malam begini.

"Halo nan, Sean lagi sama lu nan" balas gracia.

"Enggk gre, gua lgi di rumah" balas Jinan

"Sean blum pulang nan, tdi gua kira Sean lagi bareng lu" balas gracia yg mulai cemas karna Sean tidak bersama Jinan.

"Tdi kelas meeting Sean capek bgt gre, terus dia juga ngomong kalo ngantuk yaudah gua suruh tidur aja, karena gua laper bgt jadinya gua pergi dulu gree, tpi gua sempat kasih pesan ke Sean kalo gua duluan" jelas Jinan ke Gracia.

"Mungkin Sean ketiduran kali Gree di kantor" lanjut Jinan.

"Tpi nan, firasat gua enggk enak... Gua takut Sean kenapa-kenapa nan hisk-hisk" balas gracia yg mulai menangis.

"Ehhh Gree lu tenang, jangan berpikir yg enggak-enggak biar gua susul Sean ke kantornya sekarang gre, gua tutup dulu ya gre panggilan nya" balas Jinan mencoba menenangkan Gracia dan memutuskan panggilan sepihak.

The Revenge.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang