9. One team 🔞

633 32 0
                                    

Zhang Hao perlahan terbangun dari tidurnya. Ia merasakan berat di perutnya. Begitu ia melihat ke bawah, ada sepasang tangan melingkar di perutnya. Dan saat Hao melihat ke belakang, rupanya Hanbin lah yang memeluknya. Ia sempat terkejut melihat ia dan Hanbin tidak memakai sehelai benang pun. Namun, seketika ia teringat kejadian tadi sore. Dimana mereka bercinta untuk pertama kalinya setelah mereka resmi berpacaran. Hao malu mengingat kejadian itu terutama saat ia terus mengerang nikmat meminta lebih kepada Hanbin. Ia melihat keluar jendela dan ternyata sudah malam.

Perlahan Hao membalikkan tubuhnya menghadap Hanbin. Ia memperhatikan wajah Hanbin yang terlihat damai ketika tidur. Dan ternyata Hanbin semakin tampan saat sedang tidur. Hao mengusap lembut wajah Hanbin sampai kemudian Hanbin mulai terbangun dan membuka matanya. Ia langsung tersenyum melihat kekasihnya lah yang mengganggu tidurnya.

Hanbin :"Hyung... Kau sudah bangun?"

Hao :"(Mengangguk) Hmm... Apa aku mengganggu tidurmu?"

Hanbin :"Tidak. Aku memang ingin bangun. Sudah tidak merasa kantuk lagi"

Hanbin mengusap lembut pipi pria manis yang berada di pelukannya dan mencium kening kekasihnya itu.

Hanbin :"Apakah kau bahagia, Hyung?"

Hao :"Tanpa kau bertanya pun, kau pasti sudah tahu... Aku sangat bahagia"

Hanbin :"Aku lebih bahagia, Hyung. Aku sempat takut kalau kau tidak mencintaiku. Tapi sekarang aku lega"

Hao :"Tapi, Hanbin. Bisakah kita tidak menunjukkan kemesraan kita saat kamera menyala?"

Hanbin :"Kenapa?"

Hao :"Aku belum mau hubungan kita terungkap media sebelum ada kepastian kita bakal debut bersama"

Hanbin :"Maksudnya, kita berpacaran diam-diam?"

Hao :"(Mengangguk) Hmm... Tidak apa-apa, kan?"

Hanbin tampak berfikir sejenak. Dan ia rasa apa yang dikatakan Hao ada benarnya juga. Ia juga tidak ingin ada rumor beredar tentang hubungan mereka. Apalagi mereka masih belum yakin apakah mereka bisa debut bersama atau tidak.

Setelah lama berfikir, akhirnya ia menganggukkan kepalanya mengiyakan keinginan Hao meski itu artinya ia harus menahan diri untuk bermesraan dengan Hao saat kamera menyala.

Hanbin :"Baiklah jika itu kemauan Hyung, Aku setuju. Walau cukup berat, karena aku tidak bisa bermesraan dengan Hyung"

Hao :"Kita bisa bermesraan setelah kamera mati dan para staf pergi. Sudah, jangan pasang wajah sedih seperti itu"

Hao pun mengecup bibir Hanbin. Hanbin menyeringai dan dengan cepat menindih tubuh Hao.

Hao :"Hanbin-ah. Apa yang kau lakukan?"

Hanbin :"Kau berani menggodaku, Hyung... Kau harus mendapatkan hukuman... Aku pastikan kau tidak akan bisa tidur malam ini!"

Hanbin menyingkirkan selimut yang menutupi tubuh mereka dan langsung melumat bibir Hao. Hao tidak bisa menolak karena ia tau ia lah yang membuat gairah Hanbin keluar. Ia pun membalas ciuman panas Hanbin dengan tangannya melingkar di leher Hanbin sambil sesekali meremas rambut Hanbin pelan karena Hanbin mencumbunya dengan ganas.

Hanbin turun menciumi leher Hao. Kemudian turun lagi untuk mencium, menggigit dan menjilati puting Hao. Hao mendesah kencang sambil meremas pundak Hanbin. Hanbin terus menciumi tubuh polos Hao lalu ia menghisap lubang Hao dengan ia meletakkan kedua kaki Hao di pundaknya. Hao mendesah semakin kencang atas perlakuan Hanbin sambil meremas sprei ranjang.

Hao :"Aaahhh... Aahhh... Hanbiinnn~ahh... Nnggghhh... Cepat... Masukkan... aku... sudah.... Tidak... tahannnhh... Ahh!"

Hanbin yang mendengar desahan Hao sudah tidak bisa menahan diri lagi. Hanbin pun menegakkan tubuhnya dan langsung memasukkan kembali kejantanannya ke dalam lubang milik Hao dalam sekali hentakan dengan kaki Hao masih ada di pundaknya.

In Bloom | BinHao (Ft. ZB1) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang