Pagi-pagi seperti ini Renjun sudah berdiri di depan gym yang merekrutnya menjadi seorang fisioterapi, rasa gugup kian menggerogoti hati Renjun, dengan menarik nafas panjang-panjang ia mencoba menetralisir rasa gugupnya.
Perlahan tapi pasti ia mulai menelusuri lorong-lorong gedung itu, Renjun tampak sangat mungil disini. Bagaimana tidak, disini orang-orang berbadan kekar semua, berotot dan tinggi. Ugh!
Tapi tak ayal orang-orang disini sangat ramah, bahkan mereka tersenyum padanya. Wah, sepertinya ia akan betah bekerja disini. Renjun menyusuri koridor gym untuk menemukan ruangan Manager Kim.
Renjun bernafas lega kala menemukan ruangan Manager Kim, ia mengetuk pintunya lebih dulu.
"Maaf, apakah anda fisioterapi yang diminta manager Kim?" Tanya seorang lelaki memakai kaos sang sang berwarna putih, "i-iya."
Orang itu menatap kagum Renjun, "Wah, ternyata anda lebih manis dari yang difoto ya? Oh iya, perkenalkan namaku Wong Yukhei anda bisa memanggilku Lucas."
Renjun terkikik geli, aish formal sekali. "Namaku Huang Renjun, kau bisa memanggilku Renjun dan jangan terlalu formal."
"Ah baiklah, lalu aku harus memanggilmu apa?"
"Renjun atau Hyung, mungkin?" Ucapan Renjun membuat Lucas tertawa terpingkal. Apa, Hyung dia bilang? Bahkan porsi tubuhnya saja lebih besar Lucas, dan lihat wajah imut itu.
"Kenapa tertawa?"
"Tidak, tidak. Hanya saja lucu aku memanggilmu Hyung."
Renjun mengangguk saja, "oh iya, apa Manager Kim ada didalam?"
"Iya, kau langsung masuk saja." Jawab Lucas setelah meredakan tawanya.
Renjun tersenyum jahil, sepertinya memberitahu Lucas tentang umurnya akan membuat pemuda itu membisu. "Lucas."
"Iya?"
"Berapa usiamu?"
"Usiaku? Aku paling tua setelah manager Kim disini, usiaku 25 tahun." Jawabnya dengan nada sombong.
"Usiamu?" Tanya Lucas sambil menyugar rambutnya kebelakang.
Renjun tersenyum simpul, tangannya memegang gagang pintu ia sedikit membukanya lalu berbalik menatap Lucas. "Aku 27 tahun." Setelahnya Renjun masuk kedalam membiarkan Lucas yang diam mematung.
Renjun menatap ruangan Manager Kim, sangat rapi dan luas. Tapi dimana Manager Kim? Renjun memutuskan duduk disofa panjang yang berada disana, baru saja ia mendudukkan diri ia langsung disuguhkan pemandangan Manager Kim yang sedang bercumbu mesra. Renjun meringis, sepertinya haru uni hari sialnya.
Emmhhh
Renjun memejamkan mata saat mendengar erangan yang ia yakini milik dokter Kim, Renjun menghela nafas entah ia dianggap tidak sopan atau apa tapi yasudah. "Ekhem!"
Suara deheman Renjun mengejutkan dan menghentikan aktivitas mereka berdua, reflek mereka menatap Renjun dengan semburat merah dipipi seseorang dengan name tag 'Kim Doyoung' turun dari gendongan lelaki yang lebih besar darinya. "Maaf atas ketidaknyamanannya, apa kamu Huang Renjun?"
"Iya saya Huang Renjun, maaf atas kelancangan saya tadi."
"Ah tidak apa-apa, tolong maafkan suamiku yang tidak tahu tempat dan waktu."
"Sayang!"
"Diam kau!" Sentak Doyoung menatap tajam suaminya.
Renjun diam, suami? Jadi mereka pasangan sesama jenis? Sebenarnya ia tidak terkejut dengan hubungan yang seperti ini, tapi ia merasa sebagai seorang yang straight hidupnya selalu dikelilingi oleh orang-orang yang ugh, maaf gay. Tapi Renjun tidak mempermasalahkan itu kok, selagi mereka baik dan tidak menyakitinya maka Renjun akan terima-terima saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why Me? // NOREN (ON GOING)
RomanceMasih anget lho, nggak mau baca kah? Cinta itu tidak ada yang tahu akan datang kepada siapa dan kapan. Rasa cinta itu tidak bisa didefinisikan menggunakan kata-kata, entah berapa banyak kata-kata yang diucapkan itu semua tidak akan bisa mendeskrips...