CSGA 4

7 3 1
                                    

"ketakutan ku bukan semata mata untuk menarik perhatian tetapi memang karena aku yang sangat terbayang dari bayangan kesakitan."

Happy Reading

Di sini lah di kediaman halif tepat nya di rumah afifah namun wanita itu tidak menampakkan batang hidung nya karena sedang pergi entah kemana.

"Ada perlu apa kamu ke sini" tanya halif dengan wajah yang mendominan tegas.

"Ekhmm, bismillah hirrahma nirrahiimi afwan pak saya Aligha Zenandra hendak meminta izin untuk mengkhitbah putri anda Nazwa Elia" Jelas aligha panjang membuat halif membelalakkan mata nya.

"Mengkhitbah?" Tanya nya ulang

"Na'am pak" jawab aligha sopan.

"Ekhmm baik sebentar" kemudian Halif melihat ke arah istri tercinta nya "aisyah, tolong kamu panggilkan nazwa dan suruh berpakaian yang sopan." Ujar nya dengan berbisik di akhir kalimat

"Baik yah"

"Tunggu sebentar" kata halif kepada pemuda di hadapannya ini.

Kring kring

Bunyi handpone berbunyi halif melihat ke ponsel nya dan tertera nama sahabat nya di sana

"Saya izin mengangkat telepon sebentar" ujar nya meminta izinn

"Silahkan" jawab adam mendahului pernyataan dari halif

Sementara di sisi aisyah sekarang terlihat elahan nafas dari bibir nya karena nazwa yang sedari tadi mengoceh kepada nya.

"Ga usah ngada ngada ya mana mungkin ayah panggil gw lo jngn ngarang cerita ya pelakor" sentak nya dengan nada tajam membuat seorang gadis yang tadi nya berada di kamar nya menghampiri keributan tersebut.

"Bun. Ada apa?" Tanya dengan raut wajah tanda tanya.

Nazwa menatap dua anak dan ibu itu dengan malas "bgus deh ada anak pelakor mending sekarang lo berdua pergi dari hadapan gw." Ujar nya kemudian menatap aisyah tajam" dan untuk lo" kata nya lagi menunjuk aisyah "nanti gw turun."

"Bun kita pergi aja ayo." Ajak gadis yang memanggil aisyah dengan panggilan 'bunda'

"Zahra kamu masuk saja ke kamar nak" ujar aisyah dengan zahra tepatnya

Queenna putri Az-zahra.

Putri semata wayang aisyah dengan halif yang baru saja pulang dari mesir selesai melakukan pendidikkan.

"T-tapi bun"

"Tenang zahra, bunda ngga papa oiya kamu jangan turun ya?" Ujar aisyah lembut seraya mengusap surai sang putri yang terbalut khimar dengan lembut.

"Naam bun zahra ke kamar ya"

"Iya gih sana"

-_- -_- -_- -_- -_-

"Ummi"

Panggil kyai idrus kepada istri nya ummi syaila. Ummi syaila menoleh dan tersenyum kepada suaminya.

Cinta Suci Gus AlighaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang