12. His Arrival

214 16 3
                                    

Setelah melewati beberapa minggu, akhirnya seluruh murid Neo School kembali pada rutinitas mereka yaitu belajar di sekolah bergengsi itu termasuk Jaemin dan juga sahabatnya. Walaupun liburan terasa cukup singkat, Jaemin terlihat sangat siap menghadapi kembali berbagai macam tugas dan kesibukan pada tahun terakhirnya ini. Berkebalikan dengan Lee Haechan yang sejak memasuki gerbang sekolah sudah mengeluhkan ini dan itu

"HUUUH, KENAPA LIBUR SEKOLAH SINGKAT SEKALIII!!!" keluhan pertama yang dilontarkan Haechan begitu memasuki area Neo High School bersama dengan Jaemin

Mendengar itu, Jaemin hanya mendelik malas "liburan musim dingin tidak bisa dibilang sebentar."

"Nana sayang itu waktu yang sangat amat singkat sekali tahu! Aku bahkan hanya sempat pergi ke Jepang untuk liburan kali ini." Sanggah Haechan

"..." 

Tanpa memperdulikan tanggapan Jaemin, Haechan melanjutkan "Seharusnya aku bisa bermain ski dengan pakaian musim dingin koleksi terbaru milikku"

"Lalu menikmati Hot Chocolate sambil memandangi hamparan salju di Pegunungan Alpen seperti tahun lalu"

"bahka- MHMMM!"

ucapan Haechan terpotong begitu saja karena mulutnya kini dipenuhi roti yang baru saja dijejalkan Renjun

"Sejak tadi kau ini sudah eperti radio rusak yang terus saja mengeluarkan suara bising, entah bagaimana Nana bisa setahan itu padahal aku saja sudah pusing mendengar walau sebentar." Ucap Renjun sebagai pembelaan terhadap tindakannya

Mendengar itu membuat Haechan melotot tidak terima, "ulangi perkataanmu sekali lagi HAH!" Ucapnya begitu roti dalam mulutnya sudah ditelan

"Kau seperti RA-DI-O RU-SA-K" jawab Renjun dengan nada meledek yang membuat Haechan semakin merasa jengkel

Menyadari ada yang tidak terima dengan perkataannya, Renjun pun bergegas menuju kelasnya "aku duluan, sepertinya hari ini jadwal piketku" pamitnya sambil berlari

"RENJUUUUN JANGAN KABUR!" teriak Haechan sambil bergegas menyusul begitu melihat Renjun pergi meninggalkannya

Melihat tingkah kedua temannya itu Jaemin hanya tertawa kecil, dan segera mempercepat langkahnya menuju ruang kelas

"Jadwal piket bahkan belum ada, bagaimana mungkin ada piket kelas." Ucapnya sambil menggeleng heran dengan alasan konyol Renjun untuk menghindari amukan Haechan

Tanpa Jaemin sadari, ternyata ada dua orang yang sejak tadi memperhatikan nya dari kejauhan sejak awal hingga akhirnya menghilang diantara banyaknya siswa Neo High School

"Seperti permintaan Bibi Lee, ayo kuantar kau menuju ruangan kepala sekolah"

Namun, orang itu tetap bergeming memandang kearah titik terakhir ia melihat Jaemin

"MARK!"

Mendengar itu, akhirnya Mark tersadar dan segera mengikuti langkah sang penunjuk jalan yang sudah berlalu meninggalkannya.

"Tunggu aku, Jeno"
.
.
.

Kelas kini sudah mulai dipenuhi oleh para siswa yang sedang saling menceritakan kegiatannya selama liburan, membuat suasana cukup riuh

Namun, hal tersebut tidak berlaku pada Jaemin yang bisa dikatakan sibuk dengan dirinya sendiri, terlihat dari ia yang saat ini sedang memperhatikan Ipad ditangannya dengan serius sambil menandai beberapa bagian yang sekiranya penting dari materi yang sedang ia pelajari

Hampir seluruh siswa kelas A ini agaknya merasa segan jika Jaemin sedang dalam mode serius sehingga kebanyakan memilih mencari waktu lain untuk mengajaknya mengobrol walaupun mereka akrab dengannya, kecuali satu orang...

Mi Rivalis! [Markmin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang