Chapter 2 🍫

3 2 0
                                    

Happy reading
.
.
.


KRIINGG!!!

Bel istirahat sudah berbunyi, setelah Bu Diana selesai mengajar dan keluar dari kelas 10 IPS 1. Keempat perempuan ini yang dinyatakan sebagai sahabat Queenacha langsung mendekat ke bangku Queenacha.

"Acha.." panggil Arly lirih,

Mereka semua menatap sendu kearah Queenacha. Sahabatnya ini tiba-tiba hilang tanpa kabar, tidak. Setelah Queenacha pindah ke Singapura selama 2 tahun tiba-tiba saja nomernya tidak aktif. Jadilah mereka lost contact dengan Queenacha selama 2 tahun.

Mereka sebenarnya sudah mencari tau tentang kabar sahabatnya itu, mulai dari akun sosial media tetapi juga ternyata akun Queenacha sudah tidak aktif dan postingannya itu juga sudah di hapus semua. Bertanya kepada keluarga Queenacha tetapi tidak di beri jawaban yang jelas.

"Kalian... " Queenacha berdiri dan langsung mendapat pelukan yang sangat erat dari keempat sahabat perempuannya.mereka semua meneteskan air matanya.

Merasa terharu, Jeka memeluk Faraz yang dibalas rangkulan oleh sang empu. Mereka masih tidak menyangka akan satu kelas dengan teman perempuannya yang sudah tidak kelihatan selama 2 tahun.

"Gue kangen sama Lo Cha... Kenapa Lo tiba-tiba nggak ada kabar? Kenapa tiba-tiba Lo lost contact sama kita? Kenapa Cha?" Tanya Chellys sembari mengusap air mata yang ada di pelupuk matanya.

"Maaf... Gue cuma mau lebih fokus disana, maafin gue semuanya. Sekarang kita janji ya buat gak akan berpisah lagi." Mereka mengangguk mendengar ucapan Queenacha, keempat sahabat itu kembali berpelukan.

Setelah pelukan terlepas, Queenacha menatap kearah Kenzo yang sedang menatapnya sayu. Rasanya ingin sekali Queenacha memeluk erat sahabat lelakinya itu dengan sangat erat dan tidak akan melepasnya. Tapi semua itu tidak terjadi karena tiba-tiba seorang gadis langsung menerobos kerumunan itu dan langsung memeluk lengan Kenzo dengan manja.

Itu Cea, dia langsung bergelayut manja di lengan kokoh Kenzo, membuat hati Queenacha terasa ditusuk ribuan jarum. "Kenzo sayang, kita ke kantin yuk! Ish murbar sok cantik. Minggir sana!"

Semuanya menatap tajam kearah Cea yang menghancurkan suasana, apalagi tatapan Zoe dan Aletta yang sangat menusuk ginjal Cea.

Queenacha hanya bisa tersenyum tipis, menahan air mata yang terasa akan keluar. Matanya memanas.

"Lepas!" Titah Kenzo dengan dingin, tatapan matanya tajam. Dia langsung menyentakkan tangannya hingga rangkulan itu lepas.

"Woi! Cabe-cabean minggir Lo sialan! Itu punya Queenacha sat!" Sarkas Chellys.

Seakan tau keadaan yang akan memburuk ini, Aletta langsung menarik Queenacha, sebelum itu ia juga melirik kearah Gezzy. Sang empu yang ditatap mengangguk dan langsung keluar dari kelas, meninggalkan cabe-cabean itu di kelas dengan kedua sahabatnya itu.

Gezzy merangkul Kenzo untuk keluar kelas dan menuju kantin, Aletta juga sudah menarik pergelangan tangan Queenacha agar gadis itu ikut dengan mereka.

Sampai di kantin mereka duduk dengan berseberangan, entah sengaja atau tidak. Mereka semua memilih duduk bersama meninggalkan Kenzo dan Queenacha duduk berduaan.

"Kalian ngobrol, jangan diem aja." Ucap Aletta, mungkin dia tau keduanya sedang dilanda kecanggungan.

Kenzo melirik kearah Queenacha dan menghela nafasnya dengan pelan, "Queen.. "

"Ya?"

"Gue gak tau mau bicara apa, tapi gue seneng Lo balik kesini lagi Queen. Gue kira Lo gak bakal balik kesini lagi, apa Lo lupa sama gue?" Kenzo menggenggam tangan Queenacha yang ada di sebelahnya.

I want you...♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang