Chapter 4 🍫

3 2 0
                                    

Happy reading..
.
.


Sekolah Kenzo tiba-tiba pulang pagi dikarenakan semua guru rapat, jadi Kenzo dan teman-temannya bisa pulang kerumah lebih awal. Tapi sepertinya Kenzo dan Queenacha tidak pulang ke rumah, melainkan mereka berdua malah pergi sebuah taman masih menggunakan seragam.

Awalnya Queenacha menolak, agar mereka pulang ke rumah lebih dulu setelah itu ganti baju. Tapi Kenzo malah nolak dengan alasan, kita cuma sebentar, gitu.

Sekarang kedua manusia ini sudah duduk di bangku taman yang sangat sejuk, satu tangan Queenacha memegang sebuah es krim, yang dibelikan oleh Kenzo.

"Kita ngapain kesini Zo? Apa ada sesuatu yang yang mau Lo tanyakan?" Tanya Queenacha

"Iya, ada banyak yang mau gue tanyain sama Lo Queen."

"Eum.. yaudah mau tanya apa?"

"Ini yang masih gue bingung kan, kenapa lost contact sama gue? Bahkan Lo lost contact sama kita semua, para sahabat kita. Kenapa?" Tanya Kenzo, raut wajahnya berubah menjadi serius.

Queenacha menghela nafasnya, "terserah Lo mau percaya apa nggak sama alesan gue Zo, yang penting gue udah ngomong jujur sama Lo. Waktu sampai di Singapura mungkin setelah 1 hari disana, tiba-tiba papah nyuruh gue buat hapus semua kontak teman-teman gue, termasuk Lo. Waktu gue tanya kenapa harus dihapus papah jawab 'biar kamu disini bisa fokus dan nggak kepikiran terus sama orang rumah dan teman-teman mu.' awalnya gue nolak bahkan gue sampai mau nangis, tapi ternyata itu semua tetep papah lakuin. Waktu gue tidur papah ambil handphone gue dan hapus semua kontak yang ada di handphone gue, atau kata lainnya di riset lah. Setelah tau itu gue nangis karena cuma itu satu-satunya yang buat gue bisa komunikasi sama kalian, dan sialnya gue lupa nomer Lo Zo. Maaf... Semenjak saat itu gue jarang bicara sama papah, kita berdua seperti orang asing, sampai sekarang pun kayaknya gue masih marah sama papah tapi mamah bilang, kalau marah jangan lama-lama. sekarang yang terpenting gue udah disini, disamping Lo."

Jelas Queenacha, menatap kearah wajah Kenzo yang sangat serius mendengarkan perkataannya.

"Maaf Queen, gue sempet salah paham tentang itu. Gue kira Lo nggak mau kenal lagi sama gue. Dan, apa disana Lo udah punya pasangan? Pernah ngedate sama orang lain?"

"Dua tahun gue disana, tetapi gue gak pernah suka sama orang lain Zo, apalagi ngedate. Gue sama kayak Lo. Cuma Lo yang gue mau, bukan orang lain. Meskipun Lo nggak ada disana gue juga gabakal mau sama orang lain."

Hati Kenzo rasanya sangat berbunga-bunga, mendengar jawaban yang sangat memuaskan dari calon pacarnya ini. Ngomong-ngomong tentang pacar, lebih baik Kenzo mengungkapnya sekarang.

"Queen, Lo tau kan gue sayang sama Lo lebih dari sahabat? Gue udah mendam perasaan suka ini selama tiga tahun. Dan sekarang gue gak mau nunggu lagi, mulai sekarang kita pacaran. Lo milik gue, gak ada penolakan!"

Queenacha tersentak, kenapa Kenzo sangat sat set? Tapi sedetik kemudian ia tersenyum manis, "gue juga suka sama Lo Zo, saat kita dipertemukan kembali ternyata kita berdua saling suka. Gue juga nggak nyangka kita berdua seperti ini"

Kenzo menggenggam erat tangan Queenacha, mencium pelan tangan lentik itu dan mengusapnya, rasanya sangat bahagia jika orang yang kita sukai itu ternyata juga menyukai kita .

Keduanya kembali bercerita bersama di taman, mengingat sekarang mereka sudah menjadi pacar. Walaupun begitu Kenzo akan berusaha membuat hubungannya dengan Queenacha akan baik-baik saja dan langgeng.

Sekitar jam 2 nan kedua pasangan ini kembali ke rumah, tapi sebelum pulang tentunya Kenzo mengantarkan Queenacha terlebih dahulu ke rumah papah mamahnya, selesai mengantarkan pujaan hatinya Kenzo pulang kerumah.

I want you...♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang