Happy reading preen
.
.
.
Bel istirahat sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu, setelah pelajaran dari Bu Sari kesepuluh sekawan ini memilih untuk berada di kantin saja untuk menenangkan pikirannya yang sempat mengepul karena kebanyakan makan angka."Gue heran, kenapa Bu Sari itu nakutin banget ya? Gue bahkan tadi sampai gugup dibuat oleh Bu Sari. Dan... Oh ya! Lo tadi ngetawain gue kan?! Ngaku Lo Jeka!" Chellys langsung melemparkan bungkus jajanan yang ia beli tadi kearah Jeka, tapi berhasil ditangkap dengan tepat oleh sang empu.
"Wlee gak kena Chell, kalau mau bales gue kesini dong masa jauhan gitu" Jeka malah kembali mengejeknya ditambah menaik turunkan alisnya, membuat Chellys mendengus kasar.
"Males meladeni buaya darat!"
Lagi asik menyaksikan perdebatan antara Jeka dan Chellys, seorang siswa datang menghampirinya meja Queenacha dkk. Ternyata itu Disya- wakil ketua kelas 10 IPS 1, semua menatap tanda tanya kearah Disya.
"Tadi gue disuruh menyampaikan ini dari Bu Diana kepada Aletta dan Zoe, Lo berdua disuruh Bu Diana buat datang ke perpustakaan. Katanya disuruh bantuin dia ngambil buku buat kakak kelas yang ikut olimpiade." Jelas Disya, Zoe menaikkan alisnya.
"Terus? Kenapa harus kita? Yang ikut olimpiade siapa? Mereka yang butuh kan? Suruh milih sendiri." Ketus Zoe, agak jengkel dia, siapa yang butuh siapa juga yang repot.
"hm, terus kenapa harus kita berdua? Lo sama yang lain ngapain?"
"Cewe murid lain pada ngilang semua, udah gue cariin tapi nggak ketemu. Dan gue... Gue lagi males soalnya capek karena disuruh Bu Sari nganterin bukunya yang ketinggalan di meja tadi. Udahlah Lo berdua cepetan kesana nanti bu Diana marah"
"Ck! Wakil ketua kelas gak guna." Sinis Aletta, kemudian ia berdiri diikuti oleh Zoe yang ada disebelahnya. Meninggalkan Disya yang termenung di tempatnya sambil tersenyum paksa.
"Kak? Aku gapapaa?"
"Aletta pedes amat omongannya, jangan Lo masukkan kehati ya Sya ucapannya Aletta tadi" ujar Arly,
"Iya Ly, gue juga tau kok Aletta orangnya gimana. Andai gue punya keberanian buat pukul wajahnya Aletta tapi sayangnya gue gak punya"
Queenacha terkekeh, "sabarin aja ya Sya"
"Yoi Cha, kalau gitu gue pergi dulu byee!" Mereka hanya mengangguk mendengar ucapan Disya.
Arly menatap heran kearah seonggok manusia yang ada disampingnya, Chellys kenapa? Dia sedang menggigit bibir bawahnya lalu matanya terpejam erat. Satu tangannya juga mencengkram rok yang ia pakai, sahabatnya ini kenapa?!
"Chell! Lo kenapa?!" Tanya Arly panik.
"Gue gak tahan! Arly anterin gue ke toilet!!" Tanpa menunggu jawaban dari Arly, Chellys sudah menarik pergelangan tangan Arly lalu menariknya menuju keluar kantin.
"Jangan ditarik juga bangke!!"
Faraz dan Jeka menggeleng kepalanya pelan, ada-ada saja memang kelakuan dua gadis bar-bar itu. Kenzo menatap khawatir kearah Queenacha yang selalu melihat kearah meja,
"Queen? Lo lagi ada pikiran?"
"Ada, tadi malam gue mimpi makan seblak Zo terus minumnya eh teh! Emm pasti enak banget." Queenacha menatap berharap pada Kenzo.
Kenzo tau apa yang pacarnya ini minta, ia mengusap pelan kepala Queenacha lalu tersenyum lembut, "yaudah tunggu sini, gue beliin seblak dulu." Kenzo bangkit dari duduknya tak lama suara pekikan terdengar dari gendang telinganya, ternyata kedua sohibnya itu ikut dengannya dengan alasan juga ingin pesan makanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I want you...♡
ActionDua orang yang dulu saat masih duduk di bangku SMP pernah besahabatan. Sampai si cewek memutuskan untuk melanjutkan sekolahnya diluar negeri selama 2 tahun. Dan disaat masuk sekolah SMA keduanya bertemu kembali, apa si cewek itu masih ingat dengan s...