♔♔♔
Perbatasan wilayah Erangel, November 2095
Sebuah Pertarungan
Hari yang wanita asal Erangel ini nantikan pun tiba. Tepat di awal bulan November, setelah menempuh perjalanan selama satu malam untuk mencapai bandar udara kawasan militer negara Paradis, akhirnya kini ia berada di hadapan garis awal pertandingan. Satu per satu nama peserta pun disebutkan agar segera bersiap untuk menaiki pesawat angkut yang akan membawa mereka ke dalam arena.
Ia telah meyakinkan dirinya bahwa ini adalah keputusan yang terbaik. Bila harus meregang nyawa sekalipun, dirinya tak akan menyesal karena setidaknya telah mencoba, daripada harus terus bertahan di tempat yang entah sama sekali tak memiliki harapan.
Ia pun telah mempelajari segalanya melalui tayangan yang disiarkan oleh pihak kerajaan, serta membaca berbagai informasi yang ia dapatkan dari para pemulung di setiap penjuru kota.
"Mikasa Ackerman," ucap seorang petugas.
Lantas sang empunya nama langsung mengangkat tangan kirinya ke udara seraya menghampiri petugas yang memberikannya peralatan berupa mikrofon nirkabel berukuran mini, penutup telinga yang berperan sekaligus sebagai penyuara nirkabel, smartwatch, helm, pelindung lutut dan siku, serta tas berisi parasut. Segera Mikasa mengenakannya dan ia pun dibantu oleh petugas lain agar segalanya terpasang dengan sempurna.
Tatkala keseratus peserta telah masuk ke dalam pesawat, mereka semua diberi instruksi oleh para instruktur. Bagaimana caranya menarik parasut agar terbuka dengan sempurna, bagaimana caranya memosisikan badan di udara dan ketika melakukan pendaratan; serta bagaimana caranya melacak keberadaan rekan tim, membaca peta digital, membaca informasi senjata, dan juga melihat zona aman permainan.
Tak lupa petugas pun mengingatkan bahwa pada dasarnya pertandingan PUBG adalah bertarung dengan zona serta waktu. Meskipun pada kenyataannya tak ada batasan waktu yang pasti. Lantaran yang pasti hanyalah ketika 99 orang telah mengalami knock down dan berakhir tidak terselamatkan, jadilah satu-satunya yang bertahan akan mendapat gelar Winner Winner Chicken Dinner.
Awalnya Mikasa ingin mendaftar pada pertandingan solo player. Namun, setelah mempertimbangkan keuntungan dan meminimalisir luka yang akan ia dapatkan saat bertanding sendirian, akhirnya ia memilih pertandingan tim dan satu tim terdiri dari empat orang.
Tepat saat pesawat lepas landas, semua peserta terfokus pada smartwatch masing-masing. Memperhatikan nama anggota tim yang terpilih secara acak oleh sistem, dan menentukan lokasi pendaratan.
Satu per satu tim pun mulai terjun menggunakan parasut ketika pesawat telah berada di ketinggian yang sesuai. Akhirnya, Mikasa bersama tim mulai berlari menuju ke pintu belakang dan melakukan free fall. Mikasa mengapung di atas udara dan parasutnya terbentuk dengan sempurna. Sekuat tenaga ia melawan angin agar membuatnya tetap berada di sekitar anggota timnya.
Setelah beberapa menit mengudara, akhirnya ia kembali memijakkan kaki di daratan. Mikasa melepaskan parasut dengan segera dan meninggalkannya begitu saja. Ia bersama anggota timnya mulai berlarian ke dalam bangunan untuk melakukan looting, yaitu mencari ransel, senjata, peluru, obat-obatan, dan benda-benda berguna lainnya. Lari dan terus berlari, mencari, berpencar, serta saling memberi informasi.
Posisi mereka saat ini berada di Kota Georgopol, tepatnya area barat Erangel. Mikasa berlari menuju kontainer-kontainer dan mulai menemukan banyak loot item berkualitas. Awalnya Mikasa sedikit bingung, ingin berperan sebagai garda terdepan atau menjadi pemain tersembunyi alias sniper. Alhasil, setelah pertimbangan yang panjang, ia pun memilih menjadi sniper dengan harapan akan memimpin permainan sampai akhir. Senjata yang didapatkan Mikasa adalah Kar98k. Senjata yang menggunakan peluru berukuran 7.62 milimeter dan punya nilai damage sebesar 75 poin. Tergolong senjata yang lebih mudah ditemukan bila dibandingkan dengan senjata M24.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Renegades in the Mad World 🔞 | Eremika (Attack on Titan)
Fanfic[Completed] Sejujurnya Mikasa juga sangat terpesona dengan pangeran sejak pertama kali berjumpa. Namun, Mikasa menyadari hal lain setelahnya, ini adalah suatu pemberontakan.