Sunoo duduk sendirian di kursi paling belakang bersandar pada jendela bus yang penuh sesak dengan penumpang lain yang sibuk dengan urusan masing-masing. Ia memandang keluar jalanan dengan tatapan kosong, merenung dalam kenangan yang membawa kembali memori tentang masa lalunya di Jeju, khususnya momen-momen bersama Jungwon.
Meskipun berada dalam keramaian di sekitarnya, Sunoo merasa tenggelam dalam pikirannya yang terus menerus terhanyut pada masa lalu yang kini terasa begitu jauh. Ia tidak pernah menyangka bahwa suatu saat Jungwon akan muncul di Seoul. Ketika mata mereka bertemu lagi di kelas pagi tadi, kebingungan dan perasaan campur aduk menghampiri Sunoo.
Setelah sekian lama tak bertemu, kehadiran Jungwon di Seoul menimbulkan rasa campur aduk dalam hati Sunoo. Kebahagiaan kala melihat teman lama itu lagi setelah begitu lama terpisah bersamaan dengan perasaan kasihan dan ketakutan yang membayangi pikirannya.
Namun, setiap kali melihat wajah Jungwon, Sunoo masih memendam ketakutannya akan intimidasi dan pembullyan serta celaan yang pernah ia alami di Jeju karena berteman dengan Jungwon, yang saat itu merupakan satu-satunya teman yang ada di sisinya.
Hatinya ingin sekali bisa bersikap normal dan menyambut Jungwon dengan tulus, tetapi ketakutan masa lalu membuatnya ragu dan berhati-hati.
Sunoo senang bertemu kembali dengan Jungwon, tapi kenangan buruk nya masih membuat nya takut... takut jika kembali terulang, karena itu yang membuat dirinya bersikap acuh dan seolah tak mengenal Jungwon. Sunoo tak ingin mengulangi pengalaman buruk itu lagi, dirinya tak ingin kembali menjadi sasaran bully hanya karena bersahabat dengan Jungwon.
-0-
Malam sudah menggantikan siang, dan langit berubah menjadi panggung untuk bulan purnama yang bersinar terang, memberikan warna magis di sekitar perumahan Resident Orange blok C. Sunoo berdiri di depan rumah putih dengan pagar hitam dengan nomor 335-78, menunggu dengan harapan seseorang yang tinggal di rumah itu akan segera kembali menunggu dengan hati yang gelisah.
(cr. Pinterest)
Saat itu, sunyi senyap di sekitar area perumahan, hanya diisi oleh gemerlap cahaya bulan. Satpam yang berjaga memberitahu Sunoo bahwa penghuni rumah yang dituju belum juga kembali. Meskipun begitu, Sunoo tetap bertahan di tempatnya, tak ingin kehilangan kesempatan untuk bertemu dengan orang yang tanpa sadar ia tunggu kehadiran nya kembali.
Dirinya bertahan di depan pagar selama hampir 1 jam ini terasa seperti waktu yang tak berujung, namun tekad Sunoo untuk menemui seseorang di rumah itu tetap teguh. Di tengah penantian yang agak membuat hati resah, cahaya lampu mobil menyinari jalan masuk menuju rumah putih tersebut, menarik perhatian Sunoo yang tadinya berjongkok untuk segera berdiri tegak.
Dengan hati berdebar, Sunoo melihat mobil itu semakin mendekat. Detak jantungnya semakin cepat seiring dengan perlahan mobil itu berhenti di depan rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
A part of : Lie
Fiksi PenggemarDi dunia sekolah menengah yang penuh dengan dinamika sosial, Jungwon seorang murid pindahan yang masuk ke sekolah ternama. Jungwon menemukan hubungan yang unik selama bersama seorang teman sekelasnya yang Jungwon pikir bisa menambah warna untuk hidu...