Part 11

1.5K 175 21
                                    

"Si shani kenapa sih anj pake dibunuh segala, jadi repot kan kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Si shani kenapa sih anj pake dibunuh segala, jadi repot kan kita.. mana panas lagi" Gerutu Sisca kesal dengan peluh keringat bercucuran

"Udh sis, kerjain aja dari pada orangnya muncul lo bisa kena hajar ama dia" Sahut Anin

"Dia begini ada alasannya kok sis, gue udh sempet cegah dia tadi.. tapi ya gitu lo tau sendiri shani tuh orangnya paling ga bisa salah satu orang terdekatnya celaka apa lagi hampir meninggal" Timpal Gracia menjelaskan

"Si vino vino itu serius hampir bunuh bokapnya shani? Gue masih ga amaze anjing, gue kira lo pada bercanda" Balas Sisca

"Pssst udh guys shani liat noh dari balkon" Desis Jinan

Anin, Desy, Sisca, Gracia sontak menoleh kearah balkon yg terhubung langsung dengan halaman belakang tempat mereka membakar para mayat geng motor Vino

Setelahnya Shani melangkah masuk kedalam meninggalkan teman temannya menatap bingung

"Kenapa tuh anak?" Heran Desy

"Gatau des, mungkin masih emosi dia" Sahut Anin

"Ck, udh ayo lah cepet selesain biar kita bisa masuk kedalam anjing, gue udh capek mana panas lagi" Timpal Jinan menyeret 2 mayat sekaligus lalu mendorong tubuh 1 persatu mayat itu kedalam kobaran api yg membara seolah meminta mangsa

Kelima wanita tersebut bersama sama menyelesaikan tugas mereka membakar semua mayat seperti yg Shani minta

Pukul 23.30 tepatnya kelima wanita itu baru selesai membakar mayat beserta membuang tulang belulang kedalam satu peti yg setelahnya mereka kubur tepat dihalaman basecamp

"Udh ayo masuk, capek gue pengen istirahat" Ajak Jinan

"Iya ayo, sama gue juga capek" Balas keempat lainnya serentak

Kelima wanita tersebut bersama sama masuk kedalam rumah menuju ruang keluarga menemui Shani yg terduduk manis tanpa mengalihkan fokusnya dari TV

"Shan" Panggil Anin

Panggilan Anin tersebut membuat Shani mengalihkan pandangannya "Hmm?" Balasnya hanya berdehem

"Kita udh selesai nih, kita mau istirahat dulu ya" Ucap Anin

"Iya, thanks udh urus sampah sampah tadi" Balas Shani

Shani beranjak dari duduknya menghampiri teman temannya itu lalu memeluk satu persatu "Sekali lagi makasih udh mau gue repotin, kalo gitu gue juga mau balik kerumah.. nyokap udh nelfonin dari tadi" Sambung Shani lagi

"Iya shan sama sama, lo hati hati pulangnya malam malam begini banyak begal" Sahut Desy

"Begal aja takut ama shani" Celetuk Sisca yg dihadiahi tatapan oleh mereka semua

"Apa? Bener kan? Lagian lo ga liat shani bawa pistol begitu tinggal DOR doang dah mokad kali" Imbuh Sisca

Kelima anak itu memutar bola matanya malas mendengar ucapan Sisca, tetapi dibalik itu ada benarnya memang Shani masih memegang pistol yg Gracia berikan dan sekarang berada dibalik saku jaketnya

Break Me Like A Promise [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang