Part 14

1.5K 165 23
                                    

"Kok kita kesini shan? Aku sama tian mau tinggal bar-.."

"Ck, berisik deh ge, kunci apart aku ada dirumah makanya mau ambil dulu" Potong Shani

Ketiga orang itu kini berada dirumah Shani karena tidak mungkin membuka apart tanpa akses seperti kunci terutama, sedangkan kunci apart miliknya berada dirumah

"Udh ayo masuk dulu dan lo bocah ikut juga masuk" Ajak Shani seraya menunjuk kearah Tian

Gracia menghela nafas panjang lalu mengangguk, berbeda dengan Tian yg tersenyum lalu terkekeh membuat Shani bergidik ngeri melihatnya

Ketiga orang itu akhirnya masuk kedalam mengekori Shani dari belakang

"Mama" Panggil Shani

"Mama didapur shan" Balas Veranda

"Lo tunggu sini yan" Titah Shani

"Ayo ge, ke mama dulu" Ajak Shani menggandeng tangan Gracia untuk mengikutinya menuju Veranda

"T-tap-..." Belum selesai Tian berucap, Shani sudah lebih dulu melenggang pergi dari hadapannya membuat Tian menghela nafas

Kedua wanita itu menghampiri Veranda yg sedang memasak didapur untuk kebutuhan makan siang nantinya

"Ma" Panggil Shani lagi

Veranda yg fokus memotong sayur itu menoleh kearah putrinya "Iya kenapa?" Balasnya

"Gini ma, apart shani kan ga pernah dipake ya atau ada yg nempatin gitu kan?" Veranda mengangguk

"Shani mau pinjamin atau ga ya kasih ke gracia ma, soalnya ada adik sepupunya gracia datang kesini" Veranda langsung memutar tubuhnya menghadap kearah Shani dan Gracia

"Kasih aja shan, lagian apart kamu ga pernah ditempati juga.. gege nak, mama mau tanya sedikit boleh?" Ujar Veranda

Shani dan Gracia mengangguk, sedangkan Gracia wanita bergigi gingsul itu ditarik sedikit menjauh oleh Veranda dari putrinya Shani

"Ge" Panggil Veranda

Gracia yg menundukkan kepalanya itu mendongak perlahan "Iya ma?" Balasnya

"Sepupu kamu cowok apa cewek?" Tanya Veranda

"C-cowok ma, k-kenapa ya?" Jawab Gracia

Veranda membulatkan mulutnya paham "Gini, mama ada rumah yg ga dipake ge, dari pada kamu tinggal di apart tempat shani yg masih kotor mending kamu tinggal disana, rumah yg mama tawarin ini bersih kok seminggu sekali pasti ada orang yg datang bersihin"

"Kamu mau ya?"

Gracia benar benar tidak enak, ia tak seharusnya ikut kesini setelah menjemput Tian adik sepupunya itu "Ma, bukannya gracia nolak tapi gracia udh banyak ngerepotin mama, mama baik banget sama gracia.. gracia rasa cuk-.."

"Udh gpp ge, dari pada kamu tinggal di apart kan malah jadi omongan yg engga engga nanti sama tetangga apart disana, orangnya rada julid disana ge.. jadi mama minta kamu mau ya?"

"Mama tau kamu belum siap buat kembali kerumah mendiang orang tua kamu, mama paham kok tapi mama mohon jangan sampai rumah peninggalan orang tua kamu jual ge, itu satu satunya wasiat yg pernah mama kamu kasih tau ke mama" Tutur Veranda panjang lebar

Gracia menghela nafas panjang, ia tak mungkin menoleh jika sudah seperti ini, menolak pun percuma saja pasti ujung ujungnya Veranda mama dari sahabatnya ini pasti akan memaksa lagi

"Yaudah iya ma, ge mau" Pasrah Gracia

Veranda menyungging senyumnya "Yaudah bentar ya mama ambilin kuncinya dulu ya dikamar" Veranda langsung melenggang pergi dari hadapan Gracia menuju kamarnya untuk mengambil kunci rumah yg sempat ia tawarkan kepada Gracia

Break Me Like A Promise [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang