Bab 4. Rasa?

683 54 0
                                    

Kita semua terdiam, dan menatap ke satu arah. Yaitu sedang melihat Leon, yang terlihat tidak baik-baik saja.

Wajah nya nampak kering, dan matanya bengkak kehitaman. seperti tidak tidur dan begadang semalaman.

Aku menatap khawatir Leon dan seperti nya dia menatap ku balik, namun segera menunduk.

Aku bingung kenapa dia menghindari tatapan mataku.

Dan lagi telinga nya memerah?.

"Aku sudah memasak makanan kesukaan Min Jun Hyung"

Ucap riang Yejun yang seperti nya dia pandai memasak. Dengan celmek pink bergambar kelinci, membuat ku yakin hobinya adalah memasak. Yah itu keterampilan yang bagus.

"Haha.. Terimakasih Yejun" balas ku tersenyum manis, membuat Yejun salah tingkah dan bertingkah konyol. Seperti menutupi wajahnya yang memerah dan mengipasinya.

"Kenapa tidak memasak makanan kesukaan ku juga? "Tanya Yeonjun.

"Cih. Masak sendiri, nah coba ini hyung..aa"

Yejun mengabaikan kakaknya, lalu mengambil kan makanan dan bersiap menyuapi ku.

Hap

"Rasanya biasa aja"

Ucap seseorang yang menerobos memakan lauk yang ada di sendok Yejun.

Aku terkejut melihat kemunculan Jay yang tiba-tiba itu.

Sedangkan Yejun menatap sendok nya syok, yang gagal masuk ke mulut Min Jun. Padahal niat hati ingin satu sendok dengan Hyung yang imut dan menggemaskan seperti anak kelinci ini.

Yejun menatap marah Jay yang mengagalkan rencananya.

"Hah.. Sudahlah, kenapa Hyung tidak membangunkan ku? " Jay langsung menggambil tempat duduk di samping ku, dan didepan nya ada Leon.

Leon sendiri sedari tadi hanya diam dan mendengarkan obrolan kita. Namun tetap dengan wajah yang menunduk.

Aku sudah tidak mengerti lagi, apa yang sedang dia pikiran saat ini. Sebaiknya aku berbicara dengan nya nanti.

"Oh maaf, aku lupa membangunkan mu" Karena aku terbiasa bangun sendiri. Jadi aku lupa dengan adanya Jay di kamar.

Sebenarnya setelah member lainnya menghampiri ku pagi-pagi ke kamar ku. Mereka ada yang kembali lagi ke kamar, ada yang olahraga lari dan mandi.

Dan Yejun yang memasak di dapur. Aku sendiri hanya membantu memotong sayur, karena aku sendiri tidak bisa memasak.

Pria tua 45 tahun yang bergantung makanan Gaput. Pesan makanan lewat ponsel dan diantar di rumah.
Sangat simpel dan enak.

"Yah, kalau itu Hyung. Aku akan memafkan.. Tapi tunggu hukuman nya nanti malam" Aku bergidik ngeri mendengar bisikan di akhir, Nampak Jay tersenyum miring.

Tak

Aku menatap Leon yang menancapkan garpu dengan keras, ke tomat yang ada di piring nya.

Tak

Dan Leon memakan lahap tomat itu membuat ku ngilu dibuatnya. Karena aku tidak suka sayuran juga.

"Wah.. Wah.. Hebat.. Kim Donghyun.. Memakan semua tomat yang ada di piring nya" Yejun bersorak senang, melihat nafsu makan Leon.

Daripada ekspresi senang, yang kulihat wajah Leon nampak sedang kesal?.

Jay menatap penuh permusuhan pada Leon. Sedangkan Leon sendiri tidak menggubris nya, dan melanjutkan makan nya.

"Hari libur enak nya ngapain ya? " Eunho berbaring di kasur lantai yang ada di depan TV.

Kita semua berkumpul di ruang tamu yang besar. Setelah sarapan kita memutuskan bersantai menikmati waktu bersama.

"Tidur"YeJun. Jawabnya pasti sambil merebahkan tubuhnya di sofa. Dengan mata terkantuk-kantuk.

Eunho menatap malas YeJun. Karena setelah perut kenyang Yejun akan pingsan alias tertidur.

"Main kucing? "Yeonjun. Dengan santai mengambil tali sepatu Jay yang ada di rak sepatu. Dan memakainya untuk bermain dengan kucing nya.

Eunho melirik ke arah Jay yang sepertinya belum tau, atau tidak peduli. karena sedang bergelanjut manja di lengan Min Jun Hyung.

"Beli buku? "Lee-Hamin. Duduk santai sambil menikmati buku bacaan nya. Genre yang dia suka adalah romantis, yang tidak cocok sama sekali dengan sifatnya.

Eunho mendesah pasrah menghadapi Lee-Hamin yang membaca kisah novel romantis, tapi lebih menjerumus ke novel dewasa. Padahal umurnya belum cukup umur.

Kim Donghyun atau Leon. Dia hanya sibuk menonton TV dan tidak ikut memeberikan usulan.

Sedang kan Jay memilih untuk tutup mulut, karena aku menyumpal nya dengan snack yang ada di tangan ku. Dengan alasan mulut nya sangat ingin memakan mulut ku.

"Jalan-jalan?" ucap ku.

Membuat para member terduduk tanpa terkecuali, bahkan yang tadi tertidur pun bangun.

"Aku ingin ke toilet" ucap Yeonjun membuat ku terheran-heran, karena ku kira dia juga bangun karena tertarik dengan ucapan ku.

"Ide yang bagus Hyung" Seru Yejun yang terbangun dari tidur nya.

"Usap air liur mu" ucap Eunho tidak habis pikir.

Tidak hanya Jay, Yejun memiliki sifat yang sangat menempel dengan Min Jun Hyung.

Yang sebenarnya juga Eunho ingin dekat, seperti mereka berdua yang tidak akan canggung meski sangat terbuka begitu.

"Boleh juga, aku ingin membeli buku baru" ucap Lee-Hamin menyetujui juga. Namun mendapatkan tatapan malas dari Eunho dan Yejun.

Aku hanya tertawa kecil melihat tingkah mereka yang seperti anak kecil.

"Hyunggg" Yejun berlari mendekati ku dan ingin memeluk ku namun dihadang oleh dua orang.

Yaitu Leon dan Jay.

"Eh? Kalian? "Yejun telihat terkejut karena hendak memeluk Min Jun yang imut sedang tertawa itu, namun di hadang oleh 2 bodyguard.

Sama hal nya aku juga terkejut, tiba-tiba saja Leon dan Jay berada di depan ku.

" Kalian jadi ke luar kemana? "Suara Yeonjun menyelamatkan ku dalam situasi aneh ini. Yeonjun terlihat selesai dari kamar mandinya. Dan tidak sengaja mendengar percakapan tadi.

" Oh.. Ya,, aku ingin pergi ke kedai es krim yang Hyung inginkan waktu itu"ucap Yejun semangat.

Waktu itu? Aku tidak ingat. Atau lebih tepat nya tidak tau. Mari kita periksa ingatan Min Jun.

"Sistem"

Waktu di dunia novel ini bisa berhenti, begitu aku inginkan. Dengan hal ini aku bisa dengan leluasa mengobrol dengan sistem. Namun ada batas waktu nya, sekitar 60 detik.

"Ya Tuan? "

"Kenapa tidak ada bagian ini di novel? Aku tidak tau kenapa bisa penjelasan kecil seperti ini tidak aku ketahui setelah melihat novelnya"

Bingung ku, yang aku ingat pasti tentang apa yang akan terjadi selanjutnya. Namun percakapan ini menjadi aneh sejak kemarin.

"Seperti nya ada bug tuan.. Tapi saya tidak tahu pasti itu apa.. Biar saya periksa. Jadi mohon tunggu"

Tut

Sistem kabur tanpa memberikan penjelasan apapun.

Aku pun memutuskan untuk melanjutkan lagi.

Dunia novel yang berhenti kembali bergerak begitu aku inginkan.

"Oh iya aku ingin makan es krim itu" ucap ku sambil ber ekspresi menahan air liur yang keluar. Membuat siapa yang melihat pasti ingin mencubit ku, karena terlihat lucu.

"Baik. Kita berangkat sekarang"

Dunia Musik Di Novel (BL) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang