prolog

451 32 6
                                    

HALO SEMUANYA

SETELAH SEKIAN PURNAMA YA CERITA INI AKHIRNYA BISA AKU PUBLISH ULANG DENGAN VERSI BARU NYA.

UNTUK ITU MOHON BANTUANNYA KEPADA KALIAN SEMUA BUAT PROMOSIKAN KEMBALI CERITA INI YAA!

⚠️ADEGAN KEKERASAN!

•••••

Di malam hari yang dingin di kota F, seorang ibu muda tengah kebingungan sembari menggendong balita yang mulai kedinginan karena terlalu lama di bawa berjalan di tengah hujan deras.

Dengan beberapa orang yang meneriaki nama si ibu tersebut agar berhenti, di tengah kemelut antara mati atau harus terkurung seumur hidup di penjara yang disebut rumah.

Dia pergi tanpa membawa apapun hanya membawa sang anak yang sudah bergetar kedinginan, karena tidak tahu harus bersembunyi dimana sang ibu pun berpikir nekad untuk menitipkan anak nya sementara di sebuah kantor besar, yang lampu lampu di dalamnya masih menyala dengan terang.

Ketika masuk ke area depan kantor lebih tepatnya area pos satpam dia segera menidurkan anak nya di dalam pos tersebut karena memang satpam yang bertugas tidak ada di pos nya,hanya catatan yang ditinggalkannya lengan sang putri yang tertidur lelap di pos itu.

"Tolong jagalah dia sebentar untukku," menulisnya di selembar kertas yang berada di sana, dan  mencium kening putrinya sambil meneteskan air mata.

Lalu dengan tergesa-gesa sang ibu langsung pergi sambari menangis karena dia pun tidak tahu kapan bisa menjemput Putrinya atau bahkan tidak bisa sama sekali melihatnya lagi.

Setelah keluar dari dalam ruangan kecil itu, dia segera berlari ke arah gang kecil yang berada di sebelah kiri, mulai masuk ke jalan yang berliku+liku sembari terus melirik ke arah belakang guna memastikan bahwa kelompok orang yang mengikutinya masih berada di belakang atau sudah pergi, ketika berbelok ke arah kanan ternyata jalan tersebut menuju ke arah jalan buntu.

Suara petir di langit seolah memberikan peringatan bahaya kepada si ibu itu, bahwa dirinya harus memikirkan cara untuk pergi dari sana.

Ketika kelompok orang itu telah sampai ke depan si ibu tersebut, sang ibu hanya bisa pasrah lalu memasang senyum kecil ketika kembali mengingat putri kecilnya yang harus dia tinggalkan sendiri setelah ini, putri kecilnya yang belum mengetahui apa-apa tentang dunia, andai saja dia tidak terlahir dari keluarga yang hancur seperti itu, mungkin tawa itu masih akan ada sampai sekarang dan tahun-tahun yang akan datang.

Salah seorang dari kelompok itu perlahan-lahan mulai mendekat dan menancapkan pisau ke arah perut si ibu ketika si ibu lengah secara berkali-kali, setelah si ibu jatuh lemas sebagian dari mereka mulai menginjak nginjak luka di perut tersebut dan kembali menusuknya dengan pisau.

Jeritan kesakitan yang terus keluar dari mulut si ibu tersebut tidak membuat orang yang menusuk nya merasa prihatin, darah keluar dengan begitu banyak sehingga terbawa oleh air hujan, rasa pening menghantam kepala ibu tersebut dan  pandangannya mulai mengabur.

Di antara gemuruh petir di langit dan hujan yang semakin lebat tangis pilu penuh penyesalan dari seorang ibu yang sudah lemah itu, menyesal karena dirinya ternyata tidak sekuat itu untuk bertahan hidup dan harus meninggalkan putrinya seorang diri, sebelum anaknya bisa belajar untuk bertahan hidup.

Jika tuhan bermurah hati tolong jagalah putrinya agar bisa makan dengan baik, berteman dengan baik ketika dewasa, hidup dengan baik, dan tolong berikan putrinya bahagia dengan hanya memikirkan hal-hal kecil sekalipun.

"Azura mama sungguh menyayangi mu, suatu saat nanti jangan khawatir ketika mama tidak berada di samping mu karena mama begitu menyayangi putri kecil mama ini,  jika kehidupan selanjutnya memang ada tetaplah jadi putri kecil mama yang paling ceria dan baik ya nak,mama mencintaimu," gumam sang ibu sambil memejamkan mata dan menghembuskan nafas untuk terakhir kalinya.

•••••

Satpam yang bertugas malam itu dikagetkan karena adanya balita perempuan yang tertidur meringkuk di kursi plastik yang di satukan di sana, beliau terlihat kebingungan karena darimana anak tersebut muncul.

Kebingungan sang satpam bertepatan dengan mobil tuan nya yang akan keluar dari wilayah kantor, sebelum membuka palang pintu satpam tersebut mengetuk kaca mobil di samping kemudi lalu melaporkan bahwa ada balita di pos satpam kepada sang asisten.

Lalu tidak lama sang asisten pun keluar dari mobil sembari bertanya " bagaimana hal ini bisa terjadi, tolong periksa cctv di area ini setelahnya laporkan kepada saya," ucapnya setelah melihat bahwa memang ada balita di sana.

Sang asisten segera melepaskan jasnya untuk menyelimuti tubuh balita perempuan tersebut agar tidak kedinginan ketika akan di pindahkan ke dalam mobil, sesuai dengan perintah bos besar.

Ketika sang balita akan digendong asisten itu melihat sebuah kertas pesan yang terlipat dengan kusut di antara genggaman tangan.

Setelah mengambil kertas itu dan memasukkannya ke kantong celana dia segera mengangkat sang balita untuk di pindahkan.

Berjalan dengan sedikit berlari kecil karena hujan masih belum berhenti,membuka pintu di samping kemudi dengan sebelah tangan dan membawa masuk anak tersebut bersamanya kedalam mobil.

Setelah berada di dalam mobil sang asisten memberikan secarik kertas kusut kepada tuannya, sang tuan yang berada di kursi belakang pun terdiam setelah selesai membaca surat yang diberikan oleh asistennya itu, melihat palang pintu dibuka mobil pun melaju membelah jalan yang basah karena hujan.

••••

PESAN DAN KESAN DONG SETELAH BACA PROLOG?

NGEFEEL ENGGA ADEGANNYA?

APA MASIH KURANG?


TADINYA CERITA INI GA BAKAL AKU PUBLISH KEMBALI TAPI KARENA AKU PERNAH JANJI BUAT BAWA CERITA INI BALIK LAGI JADI YA KU PUBLISH ULANG.

FOLLOW JUGA AKUN WATPAD KU YA TEMAN-TEMAN<3















































Papa Come Here!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang