Who?

0 0 0
                                    

'Kucari tau tentangmu
Tanggal dan tahun lahirmu
Kupelajari rasi bintang menebak pribadimu'

Tulus - Labirin

Dihari berikutnya tepatnya pada hari Minggu, aku gabut dan membuat catatan ig yang bertuliskan 'mas brokolii'. Tidak lama kemudian, Sasa me replay catatanku.
"minimal tau namanya lah fii"
"eh diem pls, malu aku"
"lagian, mana ada 'mas brokoli' , minimal tau subsie nya lah ya"
"duhh susah tau!!"
Setelah percakapan singkat itu, aku beralih membuka wa, aku melihat sw teman teman ku yang tadi sebelum pulang berfoto bersama gugus nya masing masing. Saat aku melihat salah satu sw temanku, aku melihat sosok yang selama ini selalu membuatku selalu ingin mengenalnya jauh lebih dalam. Yap, disitu ada mas mas berambut brokoli yang kumaksud.
"Oh, ternyata dia kakak pendamping gugus 8.. Kenapa aku baru tau." ucapku kepada diriku sendiri.
Sebenarnya aku ingin me replay sw temanku itu, namun setelah kupikir pikir kami sudah tidak terlalu dekat, jadi untuk menanyakannya akan terasa aneh. Aku pun mengurungkan niatku, dan malah beralih ke Instagram.
"Sa aku tau dia subsie berapa!"
"Hah? telat banget. Emang subsie berapa?"
"Subsie 8 ternyata"
"Hahaha, apa ga cekikian mas sama mbaknya baca suratmu yang ada mas brokolinya"
"Bentar, betul ta subsie 8?"
"Hah? Eh, maksudku gugus 8!!"
"Pantes, aku daritadi sudah menyipitkan mataku untuk mencari mana letak brokolinya."
"HAHAHAH MAAFFFF"
"Siapa ya namanya?"
"Ya gatau fi, coba cari di akunnya gugus 8"
"Oh iya juga, bentar"

Aku segera menutup room chat ku dengan Sasa dan langsung mencari akun mas berambut brokoli itu. Saat aku mencari nya di gugus 8, aku menemukan satu akun yang seperti nya itu adalah akun mas yang kucari selama ini. Namun saat ku tekan akun tersebut, akunnya priv dan pfp Ig nya hanya separuh badannya yang menunjukkan kaki dan bola sepak. Aku segera mengirim akunnya ke Sasa dan kata Sasa "Puh susah lek gatau namae trs pfp nya cuma kaki."
Aku setuju dengan pernyataan Sasa. Karena aku belum yakin 100% kalau itu adalah akun mas itu, aku lanjut mencari akun tersebut. Hingga aku menemukan satu akun bernama 'aanggara' Aku segera menekan akun tersebut dan ya.. akhirnya aku menemukan akun mas itu. Aku melihat postingan yang ada disana, aku kaget sambil tidak bisa berhenti hentinya berkata bahwa mas itu keren. Namanya Anggara, tertulis jelas disalah satu postingan yang menunjukkan dia adalah duta gesid. Duta Generasi Sehat Indonesia. Karena itulah aku daritadi tidak henti hentinya berkata bahwa dia keren, ralat sangat keren. Aku baru kali ini menemukan seorang siswa yang sangat keren seperti mas Anggara, pasalnya dia bisa mengikuti osis dan itupun dia masuk ke subsie 10, subsie dimana kelancaran public speaking dan bahasa Inggris sangat berpengaruh. Dia juga menjadi Duta, dan menurut ku itu sangat amat luar biasa. Aku dari dulu ingin sekali bisa lancar public speaking dan bisa lancar dalam bicara bahasa Inggris. Aku dulu memang pernah menjadi OSIS saat SMP, namun aku hanya beberapa kali maju dan berbicara didepan banyak orang. Aku selalu saja gugup saat berada di depan banyak orang, aku sangat ingin sekali seperti mas Anggara. Saat selesai melihat seluruh postingan nya, aku beralih melihat ke highlight nya. Aku melihat beberapa foto yang menunjukkan mas Anggara suka sekali dengan alam. Di beberapa highlight nya menampilkan banyak foto alam yang sangat indah. Ada pun satu highlight nya yang menampilkan foto fotonya bersama teman nya, dan ada juga foto beberapa kampus. Seperti nya foto kampus itu diambil saat mas Anggara mengikuti TDC. Tanpa berpikir panjang, aku langsung menekan tombol follow yang ada di akun tersebut. Aku sebenarnya tidak berharap lebih untuk di follback, karena kami memang tidak saling kenal. Aku segera mematikan handphone ku setelah aku memfollow mas Anggara. Aku berjalan ke rak buku ku dan mengambil novel yang sudah ku agendakan akan ku baca seperempat dari buku ku itu. Aku berjalan ke arah kasur ku dan duduk di dekat jendela. Aku memang sering membaca buku disitu saat siang hari, karena ada sinar matahari yang menjadi alat penerang untuk menggantikan lampu untuk ku membaca, dan angin sepoi-sepoi yang menggantikan kipas angin. Namun saat malam hari seperti saat ini, aku hanya duduk didekat jendela yang sudah tertutup dan lampu yang sudah ku nyalakan. Saat aku hendak membaca buku, aku sering menyalakan musik santai untuk menemani ku membaca buku. Aku segera mengambil hp ku dan menghidupkannya. Saat aku menghidupkan hp ku, aku melihat ada notif dari Ig bertuliskan 'aanggara mulai mengikuti anda.' Melihat itu, aku langsung melompat lompat di atas kasur karena sangat senang sekali. Beberapa lama kemudian aku pun mulai kelelahan dan nafasku mulai terengah engah. Aku segera bergegas menuju ke arah dapur dan mengambil segelas air. Aku mencoba mengontrol nafasku sebelum aku meminum segelas air tersebut. Setelah kurasa nafasku sudah cukup terkontrol, aku segera meminum segelas air putih itu. Setelah aku meminum air putih itu, aku segera menuju ke wastafel didekat rak piring dan mengambil air sebanyak satu cakupan tanganku. Aku segera membasuh muka ku yang terasa panas itu. Setelah aku membasuh muka ku, aku segera mengeringkan nya dan kembali ke arah kamar ku. Aku melihat kearah kasur ku yang sprei nya sudah tidak rapi seperti tadi. Sontak aku tertawa melihat akibat dari kelakuanku yang barusan kulakukan. Aku segera merapikan tempat tidur ku dan langsung duduk diatas kasur ku. Aku melihat kembali ke arah benda yang membuat ku seperti orang gila tadi. Saat aku menghidupkan kembali hp ku, masih ada notif itu, dan aku segera mengambil cuplikan layar dan segera ku kirimkan ke Sasa. Sasa yang terhitung fast respon itu pun langsung membalas ku dengan kata 'congrats!'. Setelah aku membalas chat Sasa, aku segera menutup aplikasi chat ku dan langsung membuka Spotify. Aku memutar playlist ku yang memang sengaja aku buat untuk ku dengarkan saat aku membaca buku. Aku segera membuka halaman buku ku itu, dan lanjut membaca nya. Namun saat aku asyik membaca buku, aku selalu saja kehilangan konsentrasi ku karena teringat kejadian di follback barusan. Namun, mau tidak mau aku harus fokus untuk menamatkan buku ini. Aku segera mengambil nafas panjang dan berusaha melupakan semua kejadian yang barusan ku alami. Akhirnya cara itu berhasil membuat ku fokus lagi kepada buku yang ku baca, walaupun aku tersenyum beberapa kali karena teringat hal itu. Aku berhasil mencapai target ku untuk membaca seperempat dari isi novel itu. Novel yang ku baca adalah novel laut bercerita. Aku sudah lama membelinya, hanya saja aku baru membaca nya satu kali saja waktu itu.
Aku menutup buku novel ku itu dan langsung berdiri membawa buku ku ke arah rak buku dan menaruhnya disamping novel novel ku yang lain. Setelah aku menaruh novel ku dengan susunan yang rapi, aku kembali ke arah kasurku dan mengambil handphone ku untuk mematikan musik yang sudah ku setel tadi. Aku pun membaringkan tubuhku di kasur itu sembari bermain ponsel. Aku baru ingat, aku memasang catatan ig yang bertuliskan 'mas brokoliii' itu, aku pun segera membuka aplikasi Instagram dan langsung menghapus catatan itu. Aku berdoa semoga saja mas Anggara belum membaca catatan ig ku pada saat itu. Tuhan, bagaimana jika dia sudah membacanya? hufft...
Aku pun menyingkirkan segala hal yang sedari tadi mengganggu isi otakku dan memilih untuk tidur. Namun, saat aku sudah membaringkan tubuhku dikasur dan membaca doa, tubuhku seperti enggan untuk beristirahat. Sebelum nya, aku jarang sekali seperti ini. Aku pun mengambil handphone ku dan mulai membuka aplikasi tiktok dan melihat video video yang kupikir akan membuat mataku lelah dan memilih untuk beristirahat. Jam di hp ku sudah menunjukkan pukul 22.45 yang berarti sudah lewat waktu tidurku. Aku pun segera mematikan hp ku, dan memaksa tubuhku untuk beristirahat. Bagaimana tidak? besok adalah hari pertama ku sekolah dan aku benar benar sudah menjadi siswa SMA.
"Tuhan, aku tidak bisa tidur." lirihku.
Aku mencoba segala hal agar aku bisa tertidur dengan nyenyak, namun nihil. Aku tetap tidak bisa tidur. Jantungku rasanya berdegup sangat kencang, dan ketika aku menutup mataku, selalu saja terlintas dibenak ku soal mas Anggara yang mem follback tadi. Padahal hanya sekedar follback, namun itu membuat ku tidak bisa tidur dan terus terusan memikirkan nya. Tidak lama setelah pikiranku terus menerus memikirkan tentang follback itu, aku pun tertidur dengan pulas.

AnggaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang