" Untuk sekarang mungkin hanya satu". Ucap Lisa diangguki jennie dengan tetap diam sesekali melirik kearah cia yang masih nyenyak" Aku hanya penasaran satu hal, kenapa kau bisa Terbiasa dengan cia? Tapi kau belum bisa membiasakan dirimu dengan orang lain atau keramaian? Maksud dari pertanyaan ku Hanya ingin memastikan jennie, aku tak mau kau memaksakan terlalu besar rasa takut mu, itu akan menambah rasa traumatik mu nantinya'. Jennie mengangguk mengerti lalu sebelum menjawab dia malah tersenyum kecil kearah sang putri yang menggerakkan kepalanya ke kanan dan kiri seperti mengusir sesuatu Lisa yang melihat itu pun mengipas wajah cia agar kembali nyenyak dan berhasil bayi mungil itu kembali diam dalam tidurnya
" Apa hanya itu?". Tanya jennie dan di balas " iya ". Oleh Lisa
" Pertama, aku memang sudah terbiasa dengan cia dan aku perlahan belajar menerima dia sebagai anakku dan anakmu, bukan sebagai anak dari pria bejat itu". Lisa tersenyum dalam hati mendengar perkataan jennie tapi kala melihat mata jennie yang tertutup rapat kala menyebut pria bejat Lisa langsung tau pasti wanita cantik di hadapannya ini sedang mengingat memori buruk itu lagi
" Cia memang anak kita, cukup itu yang kau ingat jennie". Ucap Lisa menyentuh lengan jennie hingga Mata itu perlahan terbuka lagi dengan mengangguk jennie melemas kan tubuhnya kesandaran kursi tak berniat melanjutkan lagi
" Perlahan-lahan mulai lah untuk menceritakan semua hal buruk itu, aku yakin disaat kau sudah mulai terbiasa dengan cerita itu maka di situlah titik sembuh yang sebenarnya jennie". Ucap Lisa memang benar adanya
" Aku tidak yakin akan bisa". Jawaban jennie benar benar keluar dari isi hatinya sedangkan Lisa yang memainkan tangan sang putri hanya menghela nafasnya saja
" Mari belajar, semuanya akan berlalu aku yakin". Jennie hanya diam sedangkan Lisa mengelus pelan rambut jennie
" Kau bekerja keras untuk sembuh selama ini, dan akan sangat mengecewakan jika kau tidak ingin menuntaskan nya jennie.. bercerita lah perlahan dengan ku". Jennie menatap Lisa lambat sebelum kembali memandang keluar jendela tanpa berfikir tentang apapun
" Aku juga banyak memiliki kenangan buruk tapi aku tak mau terus menerus berkelana di dalam cerita itu, aku mau semuanya hanyalah menjadi cerita lampau tanpa Harus aku ingat walaupun terkadang semuanya berputar Tanpa aku mau hingga memenuhi isi kepala ku, kau bisa menerima kehadiran cia dan kau tak takut dengan ku, banyak hal yang sudah berubah apa kau tak mau menuntaskan semuanya? Mari terbuka dengan ku...mau berjanji?". Tanya Lisa tapi jennie hanya diam dengan pandangan mata yang kosong pada kaca jendela yang memperlihatkan air hujan
" Aku tidak takut dengan mu karena kau memang bukan dia, dan aku menerima cia karena aku mau dia bahagia seperti apa yang aku rasakan.. aku menerima pernikahan ini pun karena aku ingin cia memiliki orang yang pantas dia panggil sebagai seorang ayah, aku menerima semua prosedur terapi hingga saat ini aku harus tinggal sebulan dengan kalian, dan mengubur mimpiku untuk menjadi seorang perancang karena rasa trauma yang belum pernah berhasil menghilang, apa kau berfikir aku tak pernah mau sembuh? Apa kau fikir aku senang dengan kehidupan yang seperti ini? Selalu di hantui dengan mimpi itu terus menerus, apa kau berfikir aku wanita yang tak pernah bersyukur? Aku sudah berusaha semampu ku Tapi tetap saja aku tak bisa Lisa! Aku selalu saja gagal! Mereka semua dan kau... kalian selalu memaksa ku untuk berusaha dan menerima semuanya apa Kalian fikir itu mudah? KALIAN BUKAN AKU!! JADI BERHENTI MENGATAKAN SEMUANYA AKAN BERAKHIR nyatanya memang ini tak ada ujungnya! Rasa takut ku tak pernah ada akhir Lisa hiks". Tangisan jennie pecah hingga bayi mungil itu terbangun kala mendengar pekikan frustasi dari sang ibu
Lisa yang merasa bersalah pun memilih menarik jennie kedalam pelukannya dan mendiamkan secara bersamaan dua wanita yang memiliki umur yang berbeda, cia masih merengek dengan jennie yang menangis tersedu-sedu
" Aku ingin semuanya berakhir Lisa, tapi aku lelah dengan semua ini". Lisa semakin merasa bersalah kala kini mendengar dengan sendirinya bagaimana jennie berteriak frustasi dengan semua beban yang telah dia dapatkan
" Maaf kan aku, maaf". Jawab Lisa tapi jennie hanya diam tak merespon wanita cantik itu melepas pelukan dan kembali duduk tegak dengan pandangan kedepan
--------
TBC
Tersedia dalam e-book jika berminat langsung hubungi 0895-3113-1638
Harga 35k
![](https://img.wattpad.com/cover/355584660-288-k143421.jpg)