Chapter 3: shits happen

80 7 5
                                    

Marsha's pov

Kami keluar dari arena O2 dengan tergesa-gesa karena kami takut apabila scooter akan mencari kita bertiga, dan seketika itu juga zihani menubruk seseorang "Ouch, watch your step bitch" ucap gadis berambut coklat itu yang tingginya sedikit lebih pendek dari kami, gadis itu menolehkan mukanya kearah kami, oh god. ini tidak akan berujung dengan baik.

"What the hack retz?!" Kami berbicara bersamaan. Yaa moretz, adik perempuan zihani

"Oh hi sis"

"Apa yang kau lakukan disini? Bersama siapa kau disini? Apakah mom dan dad tahu kalau kau disini?"

"Chill' sis. Tentu saja mereka tahu, mereka sendiri yang memintaku untuk datang kemari menemui mu"

"Wow zi. Aku rasa seseorang akan menjadi baby sitter untuk beberapa hari ini" ledek fira sambil menepuk bahuku pelan, aku hanya tertawa ringan.

"I miss you guys so much" ucap moretz sembari memelukku

"Yaaaa" hanya itu yang zihani ucapkan sebagai balasannya.

"You dont have to be mean" ucapnya terlihat seperti anak kecil yang tersakiti, kamu bertiga hanya tertawa pelan.

Kami berempat pun berjalan ke arah mobil kami, Jake membantu kami melewati paparazzi yang terus mengikuti kami dan merekam atau mnrngambil foto setiap gerakan yang kamu lakukan.
'Fira are you dating with Liam payne?'
'Marsha bagaimana denganmu dan harry? Kalian terlihat sering bersama belakangan ini'
'Apakah kalian dekat dengan One Direction hanya untuk menumpang ketenaran?'
'Siapa gadis ini? Apakah dia salah satu anak dari kalian?'
Aku bersumpah perasaan ku kali ini terasa seperti ingin menampar satu-satu paparazzi brengsek ini, tapi yang kami bisa lakukan hanyalah terdiam dan bersikap seakan-akan kami tidak mendengar apa yang mereka ucapkan. Kamu tidak boleh terlihat marah didepan kamera, karena apabila kami terlihat marah sedikit saja media akan membuat berita yang tidak-tidak dan itu akan membuat kami terlihat sangat buruk. Akhirnya kami pun sekarang berada didalam mobil, dan kami pun berangkat untuk kembali ke hotel.

"OK JADI AKU MELIHAT FOTO KALIAN BERSAMA HARRY DI STARBUCKS!!" Oh no, aku baru ingat apabila moretz adalah harry girl. DIA TIDAK AKAN PERNAH BISA MEREBUT HARRY DARI SISIKU.

"sebaiknya kau tidak mengganggu harry, karena seseorang telah memilikinya" ucap zihani sambil melirikku dan tersenyum kepadaku lalu mengedipkan sebelah matanya.

"Haha yeah that's true, you better not touch or even talk to him gurl" celetukku sinis sambil memberikan senyuman yang tak kalah sinis

"Oh benarkah? Apakah harry sudah menyatakan cintanya kepadamu? Apakah kalian telah officially dating? Apakah dia telah memintamu untuk menjadi kekasihnya?" Tanyanya memberikan senyuman yang tak kalah sinis. Sungguh anak ini sangat menjengkelkan.

"Oh well, tentang itu menang dia belum mengatakan cintanya ataupun memintaku untuk menjadikan kekasihnya tap-...." ucapan ku dipotong olehnya

"Nah sekarang sudah jelas kan semuanya? Dia belum dimiliki oleh siapapun saat ini. Biarkan dia yang memilih rez" potong nya sambil mengangkatkan sebelah alisnya sambil menunjukan tatapan dan senyuman sinisnya. Aku bersumpah apabila dia bukan adik dari sahabatku sendiri mungkin aku telah mencekiknya saat ini juga.

"Retz, jaga sikapnya atau aku akan menerbangkanmu kembali kepada mom and dad" ucap zihani mengancam adiknya yang tidak tahu diuntung itu.

"Woo you better hear what your sister said girl" lanjut fira sambil mencolek pipi moretz, dia tidak menjawab ucapannya tetapi hanya memutarkan matanya. Selama di perjalanan kami hanya terdiam satu sama lain sampai akhirnya Jake berbicara

Nothing Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang