Chapter two - Nothing Like Us

77 7 5
                                    

Zihani's pov

Aku sekarang diturunkan di rumah justin "kau harus memberitahu kami apa yang terjadi nanti, atau aku akan membunuhmu" ucap Marsha mengancam lalu memelukku.

"You better tell us what will happen" lanjut fira yang memelukku setelah Marsha.

"Ofc i will, thanks Kenny" ucapku membalas pelukan mereka lalu tersenyum ke arah Kenny.

"Your Welcome sweetie" jawab Kenny membalas senyumanku.

Aku takut apabila aku akan pingsan kembali di depan justin nanti,itu sangat memalukan, sungguh.
Aku berdiri di depan rumahnya yang sangat amat besar, aku melihat beberapa orang di depan gerbang dengan kamera nya, yeah they used to called "paparazzi". Aku pun menekan tombol bel nya "coming" aku mendengar suara justin dari dalam rumah. Aku tersenyum dan melihat kerah sepatuku, mungkin ini yang kulakukan ketika aku gugup. Pintu pun terbuka.

"Hey" ucapnya.

"Hello mr. bieber" jawabku sambil mencoba untuk memberikan senyuman termanisku.

"Come in" ucapnya sambil membukakan pintu rumahnya lebih besar lagi. Aku pun berjalan masuk kedalam rumahnya, rumahnya terlihat sangat indah dan besar. Aku tidak bisa berbicara apa-apa kecuali "wow".

Aku melihat kearah ruuang tv yang sangat besar, dan duduk di sofanya "jadi, ngomong-ngomong tentang album, aku membutuhkan lagu tambahan. Apakah kau bisa membantuku?" Tanyaku sambil mengeluarkan kentang gorengku.

"Tentu saja zii, apapun itu" jawabnya sambil memakan beberapa kentang goreng yang tadi kubeli dari McDonald.

"Jadi, bagaimana kabarmu?" Tanyaku kepadanya, dia tau apa yang Ku maksud.

"I mean i'm ok, tapi kau tau ini semua sulit" jawabnya sedikit menunduk.

"Did you love her? Eh i uhm stupid question, ofc you did love her" tanyaku sedikit gugup, dia tidak menjawab tapi hanya menunjukan sedikit senyuman manisnya itu. Aku tau itu artinya dia memang benar-benar mencintainya, aku sedikit terluka mengetahuinya.

"Yaa cinta pertamamu, i maen cinta sejati tidak akan mudah untuk dilupakan bukan?" Ucapku padanya, aku memakan beberapa kentang goreng lagi.

"Kau ingin mendengar sebuah lagu yang kubuat?" Ucapnya, aku melihat kearah nya. Dia terlihat mencoba untuk tidak terlihat sedih.

"Sure" balasku tersenyum. Dia menuntunku ke sebuah ruangan dimana ada sebuah piano dan gitar di dalamnya. Dia duduk di tempat duduk untuk bermain piano dan mulai memainkan piano nya dengan sangat indah.

"Lately i've been thinking, thinking about what we had

And i know it was hard, it was all that we knew, yeah

Have you been drinking? to take all the pain away

I wish that i could give you what you deserve

Cause nothing an ever, ever replace you

Nothing can make me feel like you do, yeah

You know There's No one, i can relate to

I know we wont dund a love that's so true

There's nothing like us

There's nothing like you and me, together through that storm

There's nothing us

There's nothing like you and me, together... oh

I gave you everything baby

Well everything i had to give

Nothing Like UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang