Benefit

15. Budak ya?

Gue suka di perhatikan secara ugal-ugalan 😎
Makannya serempeettt terooosss 👹

175 vote + 95 coment gue lanjoot 💋

Happy Reading and enjoying🤙

***

Kediaman Mahendra ribut sebab suara bocah berusia 6 tahun tersebut yang benar-benar terdengar sangat menggelegar. Ah, mungkin jika di nobatkan suara siapa yang paling kencang, paling keras dan paling cempreng.. Bisa saja penobatan itu jatuh kepada anak tersebut.

Jeffery Aser Mahendra.

"PAMAN! BIB! CEPETAN! BAWA KUNCINYA!LARI KOK LELET BANGET KAYAK SIPUT!" teriakan Aser benar-benar menghebohkan seluruh pelayan di kediaman Mahendra.

"OWH! TIGA HITUNGAN MUNDUR GAK DI BAWA KUNCINYA, BANG RIEL BAKALAN MATI INI!"

Ya, ampun! Membawa kunci pintu ke lantai dua saja Aser harus menunggu lama sekali. Sudah lewat dari satu menit ini para maid itu belum juga datang.

Baru satu menit bambank!

"TIGA!"

Aser mulai menghitung mundur.

"DUA!"

"DUA SETENGAH!"

"TUANKUUU!" teriak maid laki-laki yang menjabat sebagai kepala pelayan di kediaman Mahendra. Sekitar dua puluh maid laki-laki dan perempuan berlarian tergopoh menuju lantai dua.

"Lama banget sih! Keburu bang Riel meninggoy di dalam!" marah Aser menggebu-gebu.

Seluruh maid tersebut merasa ngos-ngosan sehabis mengobrak-abrik gudang kunci yang sialnya seluruh kunci di rumah mewah tersebut harus bercampur jadi satu.

"Cepet buka pintunya!" perintah Aser. Ini anak kecil tapi songongnya minta ampun ye.

"Tapi, kenapa tuanku? Apa tuan Gabriel sedang dalam bahaya?" tanya maid tersebut memastikan.

"Kok tanya saya?!"

"Tadi tuan Aser bilang bahwa tuan Gabriel akan segera meninggal jika tidak di buka pintunya?"

"Udah tau nanya! Punya bini lima bunuh satu dong!" jawab Aser ngegas namun sambil menyengir, membuat seluruh maid disana yang mendengar nya ingin sekali menumpahkan tawa.

"Tuanku..?" ujar pelayan tersebut memberikan pengertian.

"YA IYALAH DALAM BAHAYA ORANG ASER TADI DENGER PLOK PLOK PLOK DARI DALEM!"

Dua puluh maid tersebut mengernyit heran. Plok plok? Maksudnya? Oh, jangan biarkan otak-otak maid yang sudah berumur tersebut untuk menyetujui satu alasan sekarang di otak mereka.

"Maksudnya tuan?"

"Buka pintunya cepetan, kita lihat di dalam! Bang Riel lagi di gebukin itu."

Di lain sisi..

Kayra berusaha mendorong Gabriel untuk menjauh dari tubuhnya. Namun, usaha perempuan itu terlihat sia-sia. Gabriel masih membenamkan dirinya di tubuh Kayra.

"Awas kak! Nanti kita ketahuan kalau sampai pintu itu kebuka."

"Ketahuan ya udah si." jawab laki-laki itu santai. Gabriel malah kembali menggenjot nya.

"Kak!" protes Kayra tidak terima. Mau di letakan dimana wajahnya nanti jika keduanya beneran kepergok sedang bersetubuh?

Bahkan suara engsel pintu sudah terdengar akan dibuka.

Tanpa sadar Kayra menangis. Gadis itu mengucek mata menggunakan tangannya. Riwayatnya akan tamatkan setelah ini?

Gabriel berdecak menyaksikan gadis itu menitikan air mata, "Turun ke bawah," laki-laki itu melepaskan penyatuannya. Mendorong kepala Kayra agar merendah sampai ke dadanya seraya menarik selimut untuk menutup tubuh keduanya yang sedang naked tanpa pakaian.