Pada Minggu pagi ini, di salah satu rumah besar terdapat keributan kecil yang berasal dari rengekan si sulung keluarga Sung. Sung Hanbin namanya, ia saat ini sedang merengek kepada keluarganya untuk mengijinkannya berpartisipasi dalam program survival boys planet yang akan diadakan.
Segala rengekan dan bujuk rayu tetap tidak dapat membuat ia diijinkan, ia bahkan saat ini sudah menangis tersedu-sedu dalam pangkuan papa sung. Terdapat banyak alasan yang membuat mereka tidak mengijinkan hanbin untuk mengikuti program tersebut.
Masa lalu hanbin menjadi salah satu penyebab utama mengapa sang keluarga tidak mau memberikan ijin untuk hanbin. Saat hanbin berumur 5 tahun, ia pernah diculik oleh seseorang selama hampir satu tahun. Akibat dari kejadian kelam itu membuat hanbin menjadi trauma dan selalu takut pada orang baru.
Walaupun traumanya saat ini sudah mulai sembuh, tetap membuat keluarganya khawatir. Alasan itulah yang membuat hanbin tidak diijinkan untuk mengikuti program tersebut.
Papa Sung, Mama Sung, dan adiknya khawatir jika selama hanbin berada di karantina nanti dia akan mengalami hal-hal buruk.
Selama ini hanbin tidak pernah berkeliaran diluar rumah tanpa salah satu keluarganya, bahkan untuk sekolah pun hanbin menjalani homeschooling. Semua ini dilakukan agar hanbin tidak merasakan kembali kejadian kelam saat ia kecil.
Bahkan adiknya pun rela belajar bela diri demi melindungi sang kakak yang sangat ia sayangi. Hanbin di keluarga ini sangat dijaga bak berlian. Disaat keluarga lain memanjakan sang bungsu, tidak berlaku di keluarga ini. Semua anggota keluarga besar hanbin sangat menyayanginya dan menjaganya seolah-olah dia adalah serpihan kaca yang jika disenggol akan bertambah rapuh.
Kembali lagi dalam acara bujuk membujuk hanbin yang tidak kunjung selesai.
"Papah, Bingbing sangat ingin mengikutinya", mohon Hanbin.
"Bingbing janji tidak akan nakal, Bingbing juga janji akan selalu menelfon kalian", lanjut sang anak sambil menyodorkan jari kelingkingnya.
"Papah tetap tidak memberi ijin hanbin! diluar sana sangat bahaya, apalagi kamu harus berada dalam asrama selama berbulan-bulan disana", ujar sang papah.
Mendengar penolakan dari sang papah, hanbin kembali merengek dan terus mengucapkan bahwa ia ingin mengikuti acara tersebut.
"Emang kenapa sih kakak sangat ingin ikut acara itu?" tanya sang adik yang daritadi hanya diam menyimak.
"Kakak sudah nggak suka bermain denganku lagi?" lanjut sang adik.
Mendengar ucapan sang adik yang salah paham, buru-buru hanbin menggelengkan kepalanya dan berpindah duduk dipangkuan adiknya.
"Bukan begitu areum. Bing sangat senang bermain dengan areum, tetapi Bing sangat ingin ikut acara itu. Bing kan bisa menari dan menyanyi, Bing ingin membanggakan kalian. Bing ingin membuat kalian bangga, seperti areum yang selalu berhasil membuat papa dan mama bangga. Tidak seperti Bing yang hanya bisa merepotkan kalian" jawab hanbin sambil menunduk.
Mendengar jawaban sang anak, kini mama Sung ikut angkat bicara.
"Bing sudah membanggakan papa, mama, dan areum kok. Bing jangan bilang begitu, mama jadi sedih. Bing itu anak baik, makanya kita selalu bangga dengan Bing." ucap mama Sung kepada hanbin.
Mendengar bujukan dari sang mama tidak membuat hanbin menjadi urung akan niatnya. ia kembali merengek hingga kelelahan dan berakhir tertidur dipangkuan sang adik.
Melihat sang anak yang sudah tertidur membuat papa Sung kini akhirnya menggendong untuk ditidurkan di kamar.
Setelah diletakkan di kamarnya, kini papa, mama, dan areum berdiskusi terkait permintaan dari hanbin.
"Apa sebaiknya kita ijinkan saja hanbin untuk mengikuti program itu?" ucap sang mama yang sudah merasa kasihan terhadap anaknya.
"Tapi ma, program itu diadakan di Seoul, yang artinya kakak akan jauh dari jangkauan kita. Belum lagi kakak harus dikarantina selama berbulan-bulan disana." bantah areum.
"Aku juga khawatir kakak tidak makan dan istirahat yang baik selama disana. Kehidupan trainee sangatlah susah, kakak harus latihan hingga dini hari dan harus melakukan diet. Mama dan Papa kan tau jika kakak itu gampang sakit." lanjut areum.
Mendengar ucapan sang bungsu membuat kedua orangtuanya kembali memikirkan resiko-resiko yang akan terjadi jika mereka memberikan ijin pada hanbin.
"Tapi nak, kamu sendiri lihat kan betapa kakakmu ingin sekali mengikutinya. Papa takut kakakmu akan sakit jika keinginannya tidak terpenuhi." ucap sang papa.
"Untuk saat ini mari beri ijin kepada Bingbing untuk mengikuti program itu, jika memang Bingbing terlihat sudah tidak sanggup menjalaninya papa akan menyuruhnya untuk mengundurkan diri. Papa juga akan selalu mengawasi kegiatannya disana, jadi jangan khawatir." lanjut sang papa memberi keputusan.
Pada siang hari, kini hanbin sudah terbangun dari tidurnya dan kembali menangis saat dia menyadari bahwa tidak ada satu orang pun yang menemaninya dikamar. Dia mengira bahwa keluarganya marah padanya karena tadi pagi ia merepotkan keluarganya dan terus menerus menangis.
Mendengar suara tangisan dari kamar si sulung membuat seluruh keluarganya terburu-buru menuju ke kamarnya.
Setelah sampai dikamar sang sulung, Papa Sung langsung menggendong dan menimang hanbin agar berhenti menangis. Sementara Mama Sung sibuk mengambilkan minum untuk anaknya dan areum juga sudah sibuk membujuk kakaknya untuk berhenti menangis.
"Kak, kita sudah sepakat untuk mengijinkan kakak mengikuti acara itu. tapi kakak harus janji kepada kita untuk selalu makan tepat waktu, istirahat yang cukup, dan selalu mengabari kita." ucap areum yang sudah kehabisan cara untuk membujuk kakaknya agar tidak terus menangis.
Mendengar ucapan sang adik, dengan tiba-tiba tangisan hanbin berhenti dan digantikan dengan binar bahagia. Dia bahkan langsung memberontak dalam gendongan sang papa meminta untuk diturunkan.
"Benarkah? kalian tidak bohong kan?" serbu pertanyaan dari hanbin.
"Benar, jadi sekarang ayo makan dan setelah itu kita persiapkan apa yang harus dipersiapkan untuk mengikuti audisi", jelas sang mama.
Mendengar keluarganya bersungguh-sungguh mengijinkannya untuk mengikuti audisi membuat hanbin tidak bisa menahan senyumnya, bahkan saat ini didalam kepala kecilnya itu sudah memikirkan berbagai macam lagu yang akan dibawakan saat audisi.
Setelah selesai makan siang, kini keluarga Sung sedang disibukkan dengan membantu Bingbing memilih lagu yang akan dipakai untuk audisi. Setelah berbagai drama, akhirnya dipilihlah lagu yang akan dinyanyikan yaitu starlight dari Taeil NCT dan dia juga akan menarikan lagu fiesta dari izone versi wacking.
Semua perlengkapan seperti baju, jaket, sepatu, dll yang akan hanbin pakai untuk audisi besok sudah disiapkan. Sekarang hanbin hanya tinggal berlatih untuk audisi besok.
Melihat kebahagiaan dan tekad dari sang anak membuat papa dan mama Sung tidak menyesal telah mengijinkan hanbin. Kini papa dan mama Sung hanya tinggal selalu mengawasi kegiatan hanbin.
Cukup untuk chapter kali ini, nantikan chapter selanjutnya:))
Jangan lupa untuk vote dan komen!!
Note: disini aku ngga nyeritain kejadiannya sama persis dengan yang asli, jadi ada beberapa yang aku karang sendiri. seperti aslinya hanbin saat mengikuti boys planet dia berada di naungan studio glide, tapi untuk di cerita ini aku buat dia jadi trainee individual yang ngga terikat sama agensi apapun. Jangan lupa ini cuman cerita fiksi, jadi jangan dibawa ke kehidupan asli sang idol. thanks guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
ZB1 Princess
Teen FictionSung hanbin dikenal sebagai seorang leader dari boy grup Korea yang bernama Zb1. Semua orang tau tentang kedisiplinan dan leadership dia, tetapi ada satu rahasia tentang hanbin yang hanya diketahui oleh membernya. Apa rahasia yang dimaksud? ikuti ce...