Setelah hari-hari sebelumnya yang sangat menguras tenaga dengan berbagai misi, hari ini para peserta diberikan break time dimana peserta dapat bebas melakukan apapun yang mereka inginkan.
Hanbin dan teman-teman sekamarnya memutuskan untuk berkeliling sekitar asrama, melihat lingkungan yang selama ini masih cukup asing bagi mereka. Diiringi langkah riang, mereka memasuki taman kecil yang terletak di belakang asrama.
"Ini benar-benar bagus, ya? Kita jarang punya waktu untuk santai seperti ini." ucap Hoetaek dengan senyuman lebar.
"Aku setuju. Rasanya menyegarkan bisa lepas dari segala misi sejenak." Gyuvin menanggapi.
"Aku belum pernah melihat kebun seindah ini sejak tiba di sini. Mungkin kita bisa sering-sering menghabiskan waktu di sini." ucap Yedam sambil memotret pemandangan dengan ponselnya.
"Bagaimana kalau kita buat rencana untuk piknik kecil-kecilan atau sekadar baca buku bersama di sini. Kita butuh tempat untuk bersantai kan?" tambah Hanbin memberi saran.
"Kedengarannya bagus! Kita bisa merilekskan tubuh kita setelah menjalani misi-misi yang diberikan." ucap hoetaek menyetujui.
"Atau mungkin kita bisa mengadakan acara kecil di taman ini. Seperti pertunjukan musik mini bersama teman-teman yang lain, misalnya. " tambah Gyuvin memberi saran.
Mereka pun duduk-duduk santai di taman sambil merencanakan kegiatan yang akan mereka lakukan kedepannya di taman ini.
"Bagaimana kalau kita duduk di sini saja? Udaranya sejuk dan pemandangannya juga bagus." ajak hanbin.
Gyuvin mengangguk, "Boleh! Ayo duduk sini saja. Kita sudah cukup lama menjadi teman sekamar, ayo saling menceritakan kisah hidup kita masing-masing agar kita bisa mengenal lebih dalam."
"Jadi, siapa yang akan bercerita pertama kali?" tanya Hoetaek sambil tersenyum.
Yedam dengan semangat mengajukan diri, "Aku Aku Aku!! Aku berasal dari kota kecil yang penuh warna. Keluargaku memiliki toko buku disana dan aku selalu senang jika diminta untuk menjaga toko buku."
"Aku juga, Aku juga!! Mamaku mempunyai cafe dan aku selalu senang saat diajak untuk pergi ke cafe!!" serobot hanbin tidak sabaran.
Melihat hanbin yang menyela ucapannya dengan semangat dan penuh senyuman, membuat yedam tidak bisa marah atas sikap hanbin yang notabenenya lebih tua darinya.
"Oh, begitu? Cafe ibumu pasti tempat yang menyenangkan, sampai-sampai kamu selalu senang saat berada disana." ucap yedam menanggapi.
Hanbin sambil tersenyum lebar menjawab, "Iya, betul! Cafe mamaku sangatlah cantik, semua makanannya juga enak. Kalian harus coba!" jelas hanbin.
"Baiklah. Kapan-kapan kita akan berkunjung ke cafe ibumu." setuju hoetaek.
Hanbin semakin tersenyum lebar mendengar jawaban hoetaek yang akan berkunjung ke cafe mamanya itu.
Gyuvin tertawa, "Baiklah-baiklah sekarang giliranku. Aku dari kecil sudah menetap di Seoul, aku empat bersaudara dan aku menjadi yang tertua. Keluargaku merupakan keluarga yang harmonis, kita selalu berusaha meluangkan waktu satu sama lain untuk dapat berkumpul dan berpergian bersama"
"Wahh... Pasti akan sangat menyenangkan jika bisa berada di keluargamu." sahut Yedam.
"Hahaha Hyung bisa saja.. keluargamu juga menyenangkan tauu."
"Oke, sekarang giliranku. Aku berada di keluarga yang sibuk, tetapi sama seperti Gyuvin, kita selalu berusaha meluangkan waktu hanya untuk sekedar makan malam bersama." ucap hoetaek.
"Kalian tau kan jika aku sudah debut bersama Pentagon, jadi waktu untuk berkumpul semakin jarang karena aku juga sibuk dengan kerjaan ku. Walaupun begitu setidaknya hubunganku dengan kedua orang tuaku tetap erat karena kita selalu meluangkan waktu satu sama lain. Aku sangat beruntung memiliki keluarga seperti keluargaku ini." lanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZB1 Princess
Fiksi RemajaSung hanbin dikenal sebagai seorang leader dari boy grup Korea yang bernama Zb1. Semua orang tau tentang kedisiplinan dan leadership dia, tetapi ada satu rahasia tentang hanbin yang hanya diketahui oleh membernya. Apa rahasia yang dimaksud? ikuti ce...