🥀Acht

100 16 1
                                    


Cekidot!

Mendapati kabar tersebut yang langsung membuat Alchan mengayuh sepeda tua itu dengan cepat dengan Bira yang sedari tadi tidak tenang di belakangnya.

Sesampainya mereka di penginapan keadaan begitu sepi namun mereka memilih masuk terlebih dahulu.

Yang langsung di sambut dengan Kintan yang baru saja turun dari lantai atas. Lantas mendapati tatapan horor Kintan yang di layangkan pada keduanya.

"Kalian dari mana aja! Sebastian dari tadi udah chat lo Chan!" Menuding Alchan.

"Chatnya baru masuk gara-gara sinyal. Sekarang mereka pada kemana?"

"Nyariin Lussy lah apalagi"

"Kenapa Lussy bisa ilang? Bukannya dia sama kalian aja tadi di rumah?" Kali ini Bira yang berujar panik.

"Enggak. Setelah kalian pergi Sebastian juga ajak Lussy jalan-jalan keluar, setelah kurang lebih satu jam Sebastian balik lagi dan bilang kalau Lussy ilang. Kita-kita langsung panik dong dan kebetulan ada Pak Mudin tadi. Terus beliau nyuruh kita buat segera nyari sebelum malem, tapi lebih baiknya di cari sama para cowok aja. Dan sekarang tersisa gue sama Jaka yang lagi ngejagain Lennie"

"Yaudah biar gue aja yang ikut nyari Lussy" Kemudian Alchan menoleh pada Bira. "Lo Bir di sini aja ikut nemenin Kintan sama Jaka" Ucapannya yang membuat Bira menggeleng keras.

"Gue mau ikut.."

"Bir--"

"Please.. gue juga khawatir banget sama Lussy. Gue ikut, kita sama-sama"

Alchan menoleh pada Kintan lebih dulu membuat perempuan itu menghela.

"Yaudah, tapi hati-hati. Kalian harus pulang sebelum malem tiba, ketemu atau gak ketemunya Lussy kalian harus pulang. Itu pesan Pak Mudin.."

°•🥀•°

"Lussy!! Oy nyet muncul dong pegel nih kaki gue! Lagian juga gak lucu banget ngilang di Desa orang" Ujar Kenzo yang sesekali menyibak ilalang yang mengehalangi jalan.

"Jalan mana lagi yang lo tadi sempet lewatin sama Lussy?" Tanya Saveri pada Sebastian yang sedari tadi tampak kalut.

"Bas.."

Pertanyaan tampa sahutan itu membuat Saveri menoleh pada Sebastian di belakangnya. Lelaki itu masih di sana tapi masih bungkam. Kenzo juga ikut berhenti dan menoleh.

"Gue gak tau.. Jalan yang gue laluin tadi sama Lussy udah kita laluin sedari tadi"

Kenzo maupun Saveri saling menoleh.

"Jangan bilang?"

Membuat Sebastian juga menoleh dengan putus asa.

"D-dia kayanya tersesat di hutan"

Karena jalan setapak yang mereka lalui hampir sudah seluruhnya mereka pinjak. Tidak henti-hentinya bertanya pada warga sekitar dan mereka menjawabnya dengan gelengan kepala.

"J-jadi k-kita harus masuk dan nyari di hutan?" Kenzo terbata.

"Gimana kalau kita mencar? Lo pada bisa bawa apa aja sebagai tanda, takut-takut kita tersesat nantinya. Ketemu gak ketemunya Lussy sebelum malem kita harus ketemu lagi di sini" Saveri yang masih ingat dengan perintah Pak Midun sebelum mereka di perbolehkan mencari Lussy.

SacrificiöTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang