6.

5 4 0
                                    

Tunggu...?

Rena baru menyadari, kini ada satu hal yang membuat wajahnya memerah bahkan hingga ke telinga.

TRIPLE DATE?! SERIOUSLY?!

Benar. Setelah dia dan Hyunjin duduk, Rena menatap kedua temannya itu sedang disuapi mesra oleh para kekasihnya.

'Kenapa sih aku harus terjebak disituasi ini?!' Rena menghembuskan napasnya pelan sebelum memakan makanannya dalam diam.

Hyunjin pun juga sama, memakan makanannya dalam diam.

Terkesan canggung sekali diantara keduanya. Sangat berbeda jauh dengan suasana disamping mereka yang begitu menyilaukan mata.

Hingga acara makan pun selesai dan kini mereka akan bersenang-senang. Terkecuali Rena yang mulai risih dan gugup.

Hyunjin pun mencoba menyamakan langkah kaki gadis itu yang kian memelan. Ia berjalan di belakangnya sembari memandang gadis itu yang kini tertunduk lesu. Teman-teman mereka pun sudah berada jauh didepan.

Hingga Sera melambaikan tangan memberi kode mereka berdua untuk secepatnya kesana. Rena yang menunduk tentu saja tidak menyadarinya.

Hyunjin yang tak sabaran, akhirnya memutuskan untuk menggenggam tangan Rena dan menariknya lembut. "Maaf"

Mereka lalu berlari secepatnya menuju ke tempat teman-temannya berada dengan tangan yang saling bertautan.

Rena jelas terkejut dengan tindakan Hyunjin barusan namun disatu sisi ia juga merasa senang hingga tanpa sadar seulas senyumnya terpatri selama mereka berlari.

Sepertinya benar. Ia terlanjur jatuh pada pesona pria tampan ini.

Ia menyukai, Hyunjin.

-----

"Aish, kalian ini lama seka-!" Seruan Hana terhenti saat mendapati sesuatu yang lebih menarik atensinya. Membuat senyumnya seketika mengembang bahkan nyaris tertawa.

Ketiga orang tadi yang juga menunggu pun sama halnya seperti Hana, nyaris tertawa.

Rena yang mengikuti arah tatapan mereka seketika terkejut dan melepaskan genggaman itu begitu cepat lalu melihat kearah lain. Wajahnya benar-benar sudah seperti kepiting rebus sekarang.

"Hoho! Baik-baik, nikmatin waktu kalian saja kalau begi-"

"Tidak, kami akan tetap ikut kalian" Elak Hyunjin memotong ucapan Hana. Pemuda itu sebenarnya juga sedang gugup sekarang, apalagi jika hanya berdua nanti?

"Eoh? Baiklah! Kalau begitu pertama-tama kita akan naik... rollercoaster dulu, yey!" Seru Hana dengan riang lalu menarik Felix untuk ikut ke tempat rollercoaster itu berada.

Sera pun juga demikian menarik Changbin untuk ikut menyusul Hana. Kecuali dua insan di belakang yang memilih berjalan saja bahkan berjarak karena terlalu malu dan canggung.

-----

Ah, Rena selalu lupa jika sudah berada diatas tempat rollercoaster ini.

Meski menyenangkan, sejujurnya ia masih takut menaikinya.

Bukan karena takut ketinggian melainkan ia akan terpikir hal-hal yang negatif, apalagi jika kereta itu sedang meluncur cepat.

Contohnya seperti, apakah ia akan terjatuh nantinya? Begitu...

Selama melaju, Hyunjin dapat melihat Rena yang berada disampingnya kini menunduk dan memejamkan mata erat-erat.

Kedua tangannya meremat gagang penahan didepannya, padahal mereka sudah dipakaikan pengaman.

'Pfft! Dia takut?' Pikir Hyunjin yang baginya itu terlihat lucu.

Sebenarnya dia sudah sering naik rollercoaster dulu, jadi sekarang cukup membosankan jika harus menaikinya lagi.

Setidaknya sampai mendapatkan pemandangan lucu itu disebelahnya.

Grep

'Hm?'

Rena yang merasakan adanya tangan seseorang menggenggam sebelah tangannya langsung membuka mata. Menatap Hyunjin yang kini tersenyum padanya.

"Tenang saja, aku disini" Meski terdengar pelan dan halus, kalimat itu masih bisa ditangkap oleh Rena yang mana membuat gadis itu tersipu-sipu.

Gadis mana yang tidak meleleh jika pemuda tampan didepannya sudah seperti itu, hah?!

Tak mau dilihat meski sudah kentara sekali. Rena memilih kembali menunduk dan memejamkan mata, namun membiarkan Hyunjin menggenggam tangannya.

Cara itu cukup efektif rupanya.

Dan sangking efektifnya serasa ingin melayang detik ini juga.

-----

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sweet LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang