Sebuah Jawaban

1 0 0
                                    


Treng treng trengggg

Suara bel masuk membuat siswa semakin antusias. Pada acara kelulusan ini SMP MajuMundur mengadakan pentas seni. Dan mengundang para petinggi sekolah tetangga.

Semua siswa berhamburan meninggalkan kelas menuju lapangan di belakang sekolah.

" Ayo, dah disuruh kumpul. Jangan sampai telat, entar bisa-bisa kena hukum kita." Teriak Ozy selaku ketua kelas.

Mendengar itu, seluruh penghuni kelas pun bergegas menuju lapangan tak terkecuali Balya maupun Ami.

" Eh, ayo Lya!"

" Ngapain buru-buru, santai aja kali. " Jawab Balya.

" Entar kalau kena hukum gimana?" Tanya Amii dengan khawatir.

" Kalau kena hukum ya tinggal jalanin, paling dijemur doang. Emangnya kamu gak mau liat Arian? Biasanya dia paling terakhir kalau suruh kumpul."

" Tinggal jalanin mbahmu kui.. Ya mau aja sih sebenernya. Tapi udahlah lupain dulu. Ayo buruan." Ucap Ami seraya menarik kedua tangan Balya.

" Iya iya.. pelan-pelan dong manis." Ujar Balya gemas melihat kelakuan sahabatnya ini.

Karena terburu-buru dan Ami sibuk memegangi tangan Balya. Sambil berlari Ami hanya melihat Balya dan tak memperhatikan sekelilingnya. Dan tiba-tiba

" Aduh." Suara Ami terkejut karena menabrak seseorang.

" Eh, Maaf ya, aku bener-bener gak sengaja. Aku gak liat jalan tadi. " Lanjutnya.

" Minta maaf kek Lya, merasa bersalah dikit gituloh jadi manusia." Tambahnya sembari menarik lengan Lya.

Sambil tersenyum Balya mengatakan, " Maaf sih maaf, tpi coba kamu liat dulu siapa yang kamu tabrak."

Kemudian, karena Ami daritadi berbicara dengan menunduk. Ia menengok siapa yang ia tabrak, dari bawah ke atas Ia melihat. Betapa terkejutnya dia melihat sosok laki-laki yang ditabrak ternyata Arian.

" Oh, hehe, maaf ya."

" Iya santai aja."

Kemudian Amii bergegas lari meninggalkan kelas serta meninggalkan Balya maupun Arian. Di tengah perjalanan.

" Amiii, tunggu dong."

" Amii." Teriak Balya.

Ami pun terhenti dari pelariannya. " Eitss udah ah jangan teriak-teriak. Malu.." Ujar Ami pada sahabatnya.

" Ya gimana gak teriak, habisnya kamu aja malah lari ninggalin aku. Dipanggil juga gak jawab."

" hehe maaf."

Sambil berjalan Balya pun menanyakan hal yang membuatnya keheranan.

" Eh, Mii. Gitu doang? "

" Apanya?"

" Pakai nanya lagi. Kamu kan udah ketemu ama Arian, kenapa malah ngomong singkat banget. Gak ada keinginan buat nanyain masalah surat tadi pagi? Kayak orang gak kenal aja."

" Yeee,, Aku Malu Lya. Dia juga gak bilang apa-apa kan ."

" Malu kenapa? Itu calon pacar mu lo."

" Belum official ndoro, tapi harusnya sih iya. Hahahah." Jawab Amii sembari menutup mulutnya karena tertawa.

" Makanya, kenapa kamu malah gak nanya tentang tadi pagi. Tapiiii, entahlah ya emang gini kah kalau orang lagi kasmaran? Aneh banget."

" Aku sendiri juga bingung Lya, kenapa ya kalau dihadapan dia tuh serasa lagi di tempat yang berbeda. Mau buka mulut aja susah. Kepala tuh serasa blank aja.. Kosong. "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 20, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nyesel Kan LoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang