Prolog

447 35 0
                                    

"Kanaka, setelah ini ayo kita tidak usah saling bertemu lagi!" ucap Biru lantang tanpa ragu.

"Kau bilang apa?" tanya Naka menatap Biru tak suka. Sorot matanya dingin. Tanaka benar-benar tak bisa dibaca. 

"Aku bilang, ayo kita tak usah bertemu lagi." jelas Biru sekali lagi seraya menarap Naka tanpa kedip. Tak ada emosi disana, harusnya ia senang. Tapi Biru sedih. 

"Baik. Jika itu yang kau mau. Silakan keluar dari sini!" ucap Kanaka berang dan dingin. 

Biru tak mengucapkan kata apapun setelahnya. Ia membawa langkahnya keluar dari pintu kediaman Kanaka. 

"Aku hanya tak bisa lagi menerima semuanya. Maafkan aku." ucap Biru pelan dalam hatinya dengan air mata yang perlahan membasahi pipinya kembali. 

*** 

Kanaka SabiruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang