02:BAB 2

1 3 1
                                    

02:BAB 2

 
             HAPPY READING~

Kini Darel sedang berdiri di depan sebuah cermin besar yang menampakkan keseluruhan tubuh milik Darel. Darel memakai kan sebuah dasi pada leher miliknya. Lalu, menatap ke arah kaca.

"Setelah di lihat-lihat gue emang ganteng sih"
Gumam Darel begitu pedenya.
Setelah selesai bergelut dengan seragam sekolah miliknya, kini Darel berjalan kecil ke lantai bawah. Ia merangkul tas ransel miliknya dengan satu tali di bahu sebelah kanan.

"Bang, makan dulu," ujar Hana yang sedang duduk menikmati sarapan pagi nya.

"Gak, nanti gue sarapan di sekolah aja"

"Kenapa bang? Mamah udah masakin nasi gor--"

"Gue bilang gue makan nya di sekolah aja, Lo ngerti bahasa manusia gak?!." Ujar Darel menatap tak suka.

"Iya bang, maaf." Ujar Hana sambil menunduk.

Darel berdecak malas, lalu melangkah pergi dari sana. Ia menyambar kunci motor miliknya lalu berlari kecil ke arah luar. Darel menyalakan mesin motor miliknya lalu menjalankan kendaraan nya itu membelah jalanan.

Tak butuh waktu lama kini motor milik Darel sudah terparkir manis di parkiran Sana. Darel turun dari atas motor lalu mulai melangkahkan kakinya memasuki sekolah.

"Darel!." Panggil seseorang dari belakang Darel.

Darel membalikkan badan lalu menatap ke arah seseorang yang memanggil nya.

"Wey bro, tumben datang cepet?." Ujar Calvin Alvendro sahabat dari Darel sambil melakukan TOS ala laki-laki bersama Darel.

"Yaelah, hari-hari biasa juga gue datang jam segini."

"Tapi kali ini Lo lebih awal." Ujar Calvin sambil merangkul bahu Darel.

"Iya dah."

"Lo pasti belum makan kan?."

"Hm, menurut Lo?." Jawab Darel yang kini sudah melangkah kan kaki nya memasuki gedung sekolah.

"Udah gue duga sih, tapi Lo gak berantem kan sama adek tiri Lo?, Siapa itu namanya?."

"Hana?."

"Ya iya Hana, Lo gak ribut kan sama dia?."

"Kagak."

"Bagus deh, sebelum ke kelas ngantin dulu lah yok."

"Ngapain?."

"Ya makan lah, nanti Lo laper gimana?."

"Gue udah biasa." Ujar Darel lalu pergi meninggalkan sahabatnya itu yang sedang berdiri di tengah koridor sana.

"Ck dibilangin juga, serah Lo deh rel. Yang penting udah gue ingetin." Ujar Calvin lalu pergi dari koridor sekolah sana bukan ke kelas melainkan ke kantin.

Darel memasuki ruangan kelas nya lalu meletakkan tas miliknya di kursi yang tertera di sana. Darel mendudukkan tubuhnya di atas kursi miliknya lalu menyerogoh saku miliknya mengambil benda pipih di dalam sana lalu mulai mengotak-atik nya dengan jari lentik miliknya. Tak ada yang tahu sedang apa darel di sana dengan ponsel di tangan nya.

Kini sudah banyak siswa siswi yang berdatangan, sekolah sudah nampak ramai. Kelas Darel kini sudah terdengar lumayan bising di karenakan datang nya segerombolan manusia beban yang mulai memasuki kelas.

"Wanjay, tu cewek cakep juga ya," ujar Calvin setelah berhasil menggoda salah satu siswi kelas sebelah.

"Awas entar dia salting emang Lo mau tanggung jawab?," Tanya Jeano.

AKU DAN KAMU DI ANTARA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang