1.

28 4 8
                                    

Gemerlap dunia malam di sebuah club, music mengalun keras, lampu berwarna menyorot ke sana kemari, bau alkohol menyeruak di mana-mana. Sekumpulan orang menari dengan enerjik, beberapa ada yang hanya menikmati musik di kursi dan sofa bar yang tersedia.

Kawamura Kazuma, pemuda 26 tahun, CEO dari RAMPAGE company, tubuh nya terlihat lesu tak bertenaga berjalan gontai melewati lorong di sana, dengan mata sayu nya dia menelusuri setiap lorong dengan mulut yang terus menyebut sebuah nomor.

" ...042 ...042 ...042 ".

Brukh!

Hingga bahu nya menabrak bahu orang lain,

" Oi! Apa kau tidak bisa melihat hah?! ".

Pria tinggi berkulit kuning dengan rambut pirang hanya tersenyum menatap Kazuma yang hampir terjatuh, jika ia tidak menahan tubuhnya ke dinding di samping nya.

" Hehe, maafkan aku Kazuma-San "

Mendengar suara yang tak asing bagi nya, Kazuma langsung terkesiap. Dia mengusap pandangan nya yang tak jelas,

" Oh, ternyata kau itsuki, ku pikir orang lain "

Kazuma hanya tersenyum, lalu pandangan nya tertuju pada gadis yang tengah di gandeng oleh itsuki,

" Apa dia untuk ku? "

Wajah itsuki yang sebelumnya santai, tiba-tiba menjadi mendung dengan ucapan Kazuma,

" Dia milik ku! "

Teriak itsuki di depan wajah Kazuma, Kazuma hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya. Tubuhnya semakin lama semakin berat dia sudah tidak kuat menahan lagi,

" Pergilah, gadis mu masih ada di dalam. (Menunjuk sebuah ruangan) aku harus pergi, aku masih ada urusan penting yang harus dilakukan "

Itsuki bermain mata dan tangan dengan gadis yang di gandeng nya di hadapan Kazuma, Kazuma yang melihatnya hanya menggelengkan kepala sambil berlalu meninggalkan nya,

" Dasar amatir "

Kamar 042...

Kazuma berdiri sejenak di depan pintu mematung memperhatikan sekeliling ruangan tersebut, matanya menelisik mencari sesuatu di dalam sana,

Setelah mendapat yang ia cari, Kazuma langsung memasuki ruangan tersebut dan menghampiri nya,

" Sepertinya dia gadis yang di pesan oleh Likiya San untuk ku "

Gumam Kazuma menatap gadis yang terbaring tertelungkup di sofa merah panjang, karena Kazuma tidak bisa melihat dengan jelas seperti apa wajah gadis itu ia pun membalikkan tubuhnya,

Sungguh terkejut dengan apa yang ia lihat, gadis itu memang cantik, namun begitu banyak luka lebam di sekitar wajah nya. Karena wajah gadis itu sedikit tertutup oleh rambutnya Kazuma berinisiatif untuk menyibak nya, namun siapa sangka lebih banyak lagi luka yang di temukan oleh nya,

" Ah! "

Gadis itu tiba-tiba tersadar, melihat tubuh nya berada dalam pelukan Kazuma dia meronta untuk menjauh,

" Apa kau baik-baik saja? "

Tanya Kazuma khawatir, gadis berkulit putih pucat dengan bibir merah, namun kering dengan tubuh yang kurus, tapi mungil itu hanya terdiam menatap wajah Kazuma yang cukup dekat dengan nya, hingga ia bisa merasakan nafas Kazuma yang menerpa wajahnya,

" Aku... Tidak apa-apa (malu-malu) "

" Tapi, dahi mu... "

Kazuma yang menunjuk ke dahi nya mengisyarat langsung di pahami oleh gadis itu, dengan cepat ia merapikan rambutnya untuk menutupi luka tersebut,

BIONIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang