2

12 2 0
                                    

Tatapan nyalang ingin membunuh tertuju pada y/n, gadis yang meratapi nasibnya di siksa oleh kakak nya sendiri Veer.

" Sudah ku katakan! Ambil semua barang-barang berharga nya saat dia mabuk tak sadarkan diri! Mengapa kau tidak mengerti juga, hah! (Bentak) "

Y/n hanya bisa menangis memegang pipinya yang terasa panas atas tamparan Veer padanya,

" Apa kau tidak lapar, hah?! Jika kau tidak menghasilkan uang, apa yang akan kita makan?! Dasar bodoh! "

Veer menarik tubuh y/n lalu membenturkan nya ke dinding hingga dia jatuh tak sadarkan diri,

Keesokan harinya...

Tok!

Tok!

Tok!

Pintu apartemen di ketuk tanpa henti, terlihat jika dia sangat terburu-buru. Y/n yang masih terpejam akibat kejadian semalam akhirnya mulai membuka matanya atas ketukan yang begitu keras,

Ia mengedarkan pandangannya mencari dari mana asal suara yang berhasil menyadarkan nya, tersadar jika itu dari luar ia segera bangkit untuk menghampiri,

" ...T-tunggu sebentar... "

Klek... (Pintu terbuka)

Seorang pria dengan topi hitam dan jaket biru berdiri di depan pintu apartemen yang y/n tinggali, di tangan nya terdapat sebuah kotak kerdus yang cukup besar sampai menutupi setengah tubuh nya, sebut saja seorang kurir,

" Apa, tuan Veer, ada? "

" Maaf, onni Chan tidak ada di rumah "

" Lalu siapa yang akan membayar paket ini? "

" Berikan saja pada ku, aku yang akan membayar nya. Berapa yang harus aku bayar? "

" 15.000 yen "

Saat y/n akan mengambil alih kotak itu, tubuh nya langsung terhenti menatap wajah sang kurir,

" Apa?! 15.000 yen?! Tapi, aku tidak punya uang sebanyak itu "

Mendengar jawaban seperti itu dari gadis yang begitu manis dan sexy, gaun hitam pendek di atas lutut dengan dada yang terbuka lebar menampakkan dua bongkahan kenyal yang membusung, membuat gairah kurir itu berdesir dengan kuat,

" Hm... Begini saja, aku yang akan membayar paket ini bagaimana? "

" B-benarkah, kau akan membayar paket ini? (Terkejut) "

" Benar, aku akan membayar paket ini, namun dengan syarat "

Y/n terdiam sepersekian detik, mencerna apa yang di maksud sang kurir. Kurir menatap y/n dari atas hingga kebawah, y/n yang melihat gelagat sang kurir merasa tidak nyaman,

" Layani aku untuk beberapa ronde, maka aku akan membayar paket ini "

Kurir itu berbicara sambil menyentuh dagu y/n tak sopan, dengan cepat y/n mendorong tubuh sang kurir untuk menjauh dari pintu apartemen nya,

" Aku tidak mau, bawa saja kembali barang itu aku tidak peduli "

Y/n menutup pintu cepat, tapi kurir itu tidak terima. Terjadi adegan dorong mendorong pintu antara y/n dengan sang kurir, namun apa daya y/n yang lemah terhempas jatuh di depan pintu dengan sang kurir berhasil masuk ke dalam apartemen nya,

Sang kurir melumat bibirnya sendiri, matanya nyalang seperti singa yang senang dapat memojokkan mangsanya, y/n yang ketakutan hanya bisa merangkak mundur menjauhi sang kurir, hingga tubuh nya terbentur dinding,

" Ku-ku mohon jangan... Hiks... "

Rintih y/n entah sejak kapan airmata nya sudah mengalir membasahi pipinya,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 23 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BIONIC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang