ʚ 0.3 ɞ

51 29 0
                                    

Kesalahan awal manusia adalah harapan
Yang keduanya bergantung pada yang lain
Dan akibat yang akan diterima adalah luka tak kasar yang dinamai kecewa
🍀🍀

^^^

Matahari mulai menampakan diri menyinari sudut mesjid membuat mata Husein yang kerlap kerlip menyipit kesilauan, daritadi yang ia lakukan hanya membalik kitab dalail tanpa tau sudah sampai mana yang dibaca.

Azan subuh masih setengah jam lagi tapi Mirwan dengan santainya membangunkan semua anggota kamar asrama Bullughul maram "katanya mau puasa, kok gak ada yang mau bangun?" begitu tadi Mirwan membangunkan mereka.

Semalam habis mendengar nasehat ustadz Ridwan tentang keutamaan puasa ayyamulbidh atau puasa ditanggal 13,14,dan 15 setiap bulan hijriah kadar iman mereka serasa naik tiba-tiba, mereka bertujuh sepakat akan berpuasa besok dengan menyisihkan sedikit makan malam untuk sahur nanti.

Tapi kenyataannya satupun dari mereka tak ada yang bangun sampai sayup-sayup Mirwan mendengar suara orang mengaji dimesjid yang biasanya kurang dari setengah jam lagi azan akan berkumandang.

Karna terlalu berlama-lama akhirnya mereka hanya sempat minum susu kotak dari Alfaez, mereka tak jadi makan nasi sisa tadi malam. Nasinya sudah habis digondol kucing asrama.

Saking kesalnya Husein hampir berlagak mencekik hewan bulu itu untung masih bisa diselamatkan Adnan bahkan kucing-kucing itu hampir dilempar Reihan ke dalam sumur.

"Puasa itu belajar sabar Sen, Rei." tegur Noufal berlagak bijak.

"Sabar Rei, makanya." cibir Husein juga.

"Iya, Husein yang paling sabar." gemas Reihan.

"Udah hampir azan, dah siap-siap ke mesjid aja makannya direlain aja kasian juga kucingnya." ungkap Mirwan menjelaskan.

Sampai di mesjid, azan subuh baru berkumandang, baru sedikit santri yang datang ada yang sudah terlihat segar tapi rata-rata masih dengan mata yang setengah terbuka sama seperti anggota asrama Bullughul maram terkecuali Mirwan dan Alfaez yang sudah mandi yang lainnya masih berjalan dengan mata setengah buram.

Awalnya Reihan dan Husein ingin tinggal dikamar sampai iqomah nanti baru menyusul tapi ditolak Mirwan, karena mereka pasti ketiduran lagi kalau ditinggal dikamar.

Selepas sholat subuh selesai dengan wiridannya, dilanjutkan lagi membaca kitab Dalailulkhairat hizb yaumil khamis, tak terlalu panjang tapi mata Husein terasa sangat berat, pasti pimpinan iblis nih yang sedang mengganggunya.

Sampai istighfar mulai dibaca Husein masih menunduk seolah khusyu' ikut membaca.

Anggota nahdhoh mulai berkeliling menyisiri area mesjid mencari santri yang ketiduran atau bahkan sengaja tidur, mungkin.

Faruq, anggota nahdhoh yang kemarin menghukum Husein dan Noufal berdiri dibarisan belakang mengamati Husein dkk yang posisinya sama-sama menunduk. "Taqabbalallahu minkum minna wa minkum taqabbal ya kariim." bisik Faruq dekat telinga Husein.

"Alhamdulillah !" seru Husein tiba-tiba mengangkat kepalanya tersadar.

Karna suara yang diucapkannya berbeda dari yang orang lain baca sontak membuat para santri menoleh bingung ke arahnya. Husein menatap sekitar ternyata memang istighfarnya belum selesai, dan yang tadi itu...

ASRAMA  BULLUGHUL MARAM -Slow UpdateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang