Happy Reading
Jangan lupa VOTE and KOMEN! sebagai tanda apresiasi
Hargai penulis.
***
Sedikit keributan terjadi di rumah berwarna abu-abu dengan sedikit corak coksu, wanita yang terlihat masih muda kini sedang sibuk sendiri dengan sesuatu miliknya.
"Ini berkas-berkas yang udah disiapin mana sih! aiss.. Gue lupa, gimana nihh.." wanita itu sibuk mencari sesuatu hingga kamarnya yang semulanya rapi kini berantakan, seperti kapal pecah.
“Ayna? Kamu cari apa, kenapa kamar kamu udah kayak kapal pecah aja…!?” seseorang bertanya.
Wanita yang dipanggil dengan sebutan Ayna itu hanya mengir kuda “hihihi, maaf Bu, aku lagi nyari berkas buat lamaran kerja yang tadi malam udah aku siapin” wanita itu bernama Zayna Uaine.
“Kamu sih kebiasan, kalo habis nyelesai-in sesuatu itu harusnya disimpan yang bener!” seseorang yang dipanggil Ibu oleh Ayna menggeleng keheranan dengan tingkah anaknya.
“Tadi malem aku capek jadi langsung tidur”
“sini Ibu bantu cari”
Mereka berdua mulai mencarinya, tak lama Ibu Ayna menemukannya.
“Nah ini ketemu.!"
“Nah itu dia!, Makasih Bu”
***
Ayna dan Ibu nya, langsung menuju dapur setelah membereskan kembali kamar Ayna, dimeja makan sudah ada pria yang usianya berkisar 40 tahun, sedang menunggu kedatangan mereka.
“Pagi Ayah!” sapa Ayna
“Pagi cantik Ayah, bagimana hari ini? Sudah siap?”
“Ya tentu, semoga saja aku diterima”
“sudah, hentikan pembicaraan kalian, mari kita sarapan” keduanya menurut saat Ibu Ayna menyuruh mereka sarapan.
Mereka sarapan dengan tenang, hampir 30 menit mereka sarapan dan kini mereka sudah menyelesaikan nya. Ayna kini tengah sibuk dengan sepatunya, setelah selesai memakai sepatu, Ayna langsung pamit pada kedua orang tuanya.
“Ayna berangkat dulu, ayah ibu…”
“iya hati hati” setelah mendapatkan jawaban dari kedua orang tuanya dia langsung menyambar kunci motor dimeja dan melangkah keluar.
***
Disisi lain ada seseorang yang tengah sibuk dengan laptop nya, tak lama dia menutup laptop dan memasukkannya dalam sebuah tas. Dia melangkah keluar dari bangunan megah dan langsung menuju sebuah mobil yang sudah disiapkan. Dia memilih untuk membawa mobilnya sendiri tanpa bantuan sopir, menurut nya itu lebih nyaman.
“Semoga aja nggak telat” gumamnya sembari melirik arloji di tangannya.
Drett Drett
Ponselnya bergetar, sebuah panggilan masuk.
“Apa?”
KAMU SEDANG MEMBACA
My CEO, My Husband
General FictionPertemuan dua orang asing, yang semulanya hanya sebatas atasan dan bawahan, berujung dalam ikatan pernikahan. Affandra Kalingga Adiasta, CEO perusahan Adiasta yang terkenal dengan sikap cuek dan berwibawa. Menjadi keturunan dari keluarga Adiasta ada...