Semisal Hatiku Adalah Rumah

6 0 0
                                    

05 Desember 2022          16.29 WIB


Maka yang kemudian menyusul adalah, bahwa dalam ruang di rumah yang sama telah berkumpul para penawar berpakaian bagus dan rapih. Mereka dengan siaga menawarkan bir yang berbau karat, senista sepi dan impian. Menggoda. Merayu. Meratu.

Dan dengan tega ku ludahi setiap gelas keramik milik para penawar. Termasuk milikmu, Nisa. Keramik itu tentu sirna, ikrar pecah tak pernah ranum.



- Ini merupakan kutipan dari "Kisah Seorang Pemuda Yang Sibuk Hidup di Masa Lalu".

Kabarnya, hari ini sang pemuda sedang menuju mati dengan sesal yang terus merongrong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NISA : Sebuah Kata yang Tak TerbataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang