Akan ada kalimat-kalimat kasar dan kejadian mungkin akan memicu pembaca.🔞⚠️. Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.
___________________🦋🐺__________________
⚠️FLASHBACK⚠️
Joel kecil dulu seorang yang periang, banyak bermain, banyak tertawa, banyak warna dihidupnya. Joel kecil yang hidupnya memang tidak pernah diurus oleh orang tuanya, karena Bapak nya hanyalah seorang lelaki pengecut, tukang minum dan judi, serta tukang pukul disebuah bar dikawasan bordir daerahnya. Mama nya yang bekerja sebagai pembantu di daerah lain, makanya Joel hanya sekali setahun bertemu dengan Mama nya, itu pun kadang hanya Natalan Mama nya bisa kembali ke rumahnya.
Meski begitu, Joel kecil tidak kekurangan apapun. Joel kecil dirawat dan diberi kasih sayang yang melimpah oleh Kakek dan Nenek dari pihak Mama nya. Meski sudah tua renta, Kakek Nenek, tetap sekuat tenaga mengais rezeki hanya untuk cucu saru-satunya. Kakek Nenek mempunyai sepetak tempat dipasar. Disana, mereka berjualan sayur mayur. Sore hari, Kakek masih membantu Abah pemilik warung nasi pecel didepan lorong gang rumah mereka.
Joel kecil tidak kekurangan sesuatu. Meski kehidupan keras dan susah, tapi Kakek Nenek berupaya agar cucu mereka hidup dengan makan yang bergizi dan bersekolah disekolah yang baik meski jarak sekolahnya cukup jauh dari rumahnya. Joel kecil yang sepulang sekolah dulu selalu ikut pulang ke pasar. Disana Joel sering bernyanyi-nyanyi menghibur Kakek Nenek dari peluhnya mencari uang setiap hari.
Tapi itu semua tidaklah abadi. Kebahagiaan Joel hanya sebentar saja. Joel kecil yang saat itu duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, yang entah bagaimana bersikeras untuk pergi sekolah sendirian. Dirinya merasa sudah besar, sudah tidak perlu untuk ditemani ke sekolahnya, dia juga tidak ingin merepotkan Nenek yang sudah tua.
Pagi-pagi sekali Joel berangkat menuju ke sekolah, dengan harapan agar tidak terkena macet dan tidak terlambat masuk sekolah. Namun ternyata dirinya tidak akan pernah sampai kesekolah. Ditengah perjalanan, dirinya mengalami musibah yang menyayat hati, yang membuat seluruh kehidupannya hancur lebur seketika. Bukan hanya hidupnya tapi seluruh keluarganya merasakan dampak dari musibah itu.
Joel yang memakai seragam putih merah, lengkap dengan dasi dan topinya, duduk sambil melihat-lihat pemandangan diluar angkutan umum yang dia tumpangi. Dirinya tidak merasakan keanehan, walaupun hanya dirinya sendirian yang berada dalam angkot itu. Duduk disamping Pak Sopir, Joel masih belum merasakan kalau Sopir angkot ini sudah sedari tadi melihat dengan mata ingin melahap dirinya. Seorang anak kecil, lugu, ringkih, kurus dan tidak punya daya itu mana tau akan gerak-gerik penjahat yang ternyata berada disampingnya.
Sopir itu pun membelokkan angkotnya kedalam gang yang tidak pernah Joel datangi. Joel yang lugu itu hanya bertanya kenapa angkotnya mengarah kedalam gang yang sempit dan banyak gudang-gudang yang kosong. Sopir itu pun meminggirkan angkotnya, dan tiba-tiba mengeluarkan pisau tajam mengarahkan kearah perut Joel. Joel yang kaget pun sempat berteriak dan merasakan ujung pisau yang tajam itu dikulit perutnya. Tapi sayang Joel kecil kurus, kalah oleh Sopir yang bertubuh besar dan pisau tajam yang diacungkan keperutnya.
Sopir itu pun membekap mulut Joel dan meneriakkan kata-kata kasar dan bejat. Joel yang ketakutan tidak bisa berbuat apa-apa. Meski dibekap, Joel masih tetap berteriak memanggil-manggil Kakek dan Nenek nya, memohon ampun ke Sopir itu, dengan maksud agar Sopir sudi membebaskan dirinya. Namun naas, Joel makin dibekap dan diikat tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Syama Artjuni [HIATUS]
FanficHanenda - Joel, didalam sebuah utasan kelam semesta. Mereka hanya inginkan kisah mereka laksana Asmaraloka tapi sayang norma diatas asmara. Mereka tak punya kuasa untuk melawan takdir Pemilik Kehidupan.