Akan ada kalimat-kalimat kasar dan kejadian mungkin akan memicu pembaca. 🔞⚠️.Ingat, ini semua hanya bacaan saja, tidak ada hubungannya dengan idol dan apabila ada hal-hal yang menyinggung, tolong diharapkan kebijakan dari setiap yang membacanya. Sekali lagi ini semua hanya karangan, fiksi semata. Terima kasih. Semangat Mley.
___________________🦋🐺__________________
🔞⚠️
Mereka berdua sudah berada diatas ranjang Hanenda. Sama-sama tidak bisa bergerak saking kaku nya dan takut melakukan apa-apa.
"Dek, sudah tidur yah?"
Hanenda yang menghadap ke langit-langit kamarnya pun membuka percakapan.Joel yang canggung itu makin menutup matanya. Padahal dia biasa tidur bersama dengan beberapa pekerja warung Abah kalau Abah sedang mengadakan syukuran. Tapi kenapa malam ini sangat berbeda. Joel pun menggelengkan kepala dan menarik nafas. Berkata dalam hatinya, jangan kaya gini deh, kalian kan sama, sama-sama laki-laki, aku biasa kali tiduran bareng Kang Ali, Kang Abidin, ntar Aa' kiranya aku berpikir yang engga-engga lagi. Ihhh amit-amit.
Dengan begitu Joel memberanikan diri untuk balik kearah Hanenda. Meski jantungnya sekarang makin berdegup semakin kencang. Bagai dikejar anjing kepunyaan Gomgom, laju jantung Joel makin tidak karuan. Keringatnya juga mulai bercucuran padahal dia yakin tadi melihat ada air conditioner dikamar Hanenda. Tapi kenapa dirinya merasakan panas dan berkeringat. Akhirnya karen terlalu banyak pikiran, Joel malahan bangkit dari tidurnya dan berjalan ke jendela dikamar Hanenda.
Ahhh, kenapa jadi begini sih. Enyahlah kau pikiran kotor. Idihhh Joel saltingnya jelek banget. Kau gila kah Joel. Akhhhhhhhh.
Joel pun menggetok kepalanya sendiri, dia tidak habis pikir, tidur bareng gitukan hal yang lumrah, biasa, kenapa sekarang dirinya jadi jantungan kaya gini. Aish.Hanenda yang melihat tingkah laku Joel yang salah tingkah itu, makin membuatnya tertawa kecil. Dia pun bangkit dan berjalan pelan kearah Joel dan tetiba dirinya memeluk Joel dari belakang.
Joel yang dikagetkan oleh pelukan dari Hanenda pun tersentak dan menutup matanya karena menahan malu, salah tingkah.
"Joel, peluk Aa' balik, Aa' ingin dipeluk sama Joel." Pinta Hanenda yang merasa Joel hanya diam mematung, tak bergeming selama dirinya memeluk dari belakang Joel-nya.
Hanenda yang tidak mendapatkan jawaban dari Joel, langsung mengambil ke-dua tangan Joel dan membuatnya untuk saling mendekap dari belakang.
Hanenda yang sudah mendapatkan respon meskipun agak memaksakan itu, makin mempererat pelukan, bagaikan tidak ada celah diantara tubuh mereka. Hanenda membawa kepalanya bertengger dipundak lebar Joel, dan sesekali dia mengendus bau tubuh Joel yang sangat memabukkan untuknya. Dirinya juga tidak lupa mengelus dan mengabsen setiap jemari Joel dengan lembut dan pelan-pelan. Yang menghantarkan gelombang-gelombang listrik diantara keduanya.
Hujan diluar makin deras. Kaca jendela kamar Hanenda makin berkabut akibat hantaman dingin dari luar maupun dalam kamar Hanenda.
Dua orang sejoli yang melupakan untuk tidur itu, makin mempererat pelukannya. Joel sudah tidak kaku lagi. Meski dirinya masih meremang disekujur tubuhnya. Tapi dia menyukai sensasi ini. Merasakan disayang, merasakan dicinta. Merasakan gairah yang nikmat, yang belum pernah dia rasakan diusianya yang ke 17 tahun.
Joel pun makin hanyut dalam pelukan mesra Hanenda. Walaupun sekujur tubuhnya meremang, dirinya makin mendekap tangan Hanenda. Kepalanya pun makin dia sandarkan kebelakang mencari kenyamanan disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/354665106-288-k958268.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Syama Artjuni [HIATUS]
FanfictionHanenda - Joel, didalam sebuah utasan kelam semesta. Mereka hanya inginkan kisah mereka laksana Asmaraloka tapi sayang norma diatas asmara. Mereka tak punya kuasa untuk melawan takdir Pemilik Kehidupan.