⚡ Part 5 ( Strategi 1 )

4 1 0
                                    

Author POV

Suasana Pagi kali ini seolah mendukung Agam untuk menjemput Alexa. Matahari yang mengintip di balik awan membuat lingkungan tidak sepenuhnya terik, teduh, satu kata yang cukup untuk menggambarkannya.

Saat ini Agam sudah berasa di depan gerbang kediaman Wisnu. Menunggu kedatangan gadis yang sudah ia prediksi akan memporak porandakan hari-harinya.

Gerbang terbuka, menampilkan wajah Alexa yang sangat menunjukkan ketidaksukaannya. Alexa menghela nafas, berat, sepertinya sesak dan kesal?

"Buruan naik, pakai helmnya, itu Agam sudah nunggu kamu dari tadi." Ucap Wisnu yang sudah ada di belakang Alexa.

Pantas saja Alexa mau, ternyata sudah di pantau dari dalam rumah. Karena Agam sudah mengira Alexa akan kabur dan menghindarinya.

Dengan wajah yang ditekuk Alexa menerima uluran helm dari Agam. Kemudian menaiki motor dengan duduk di paling ujung jok. Ingat, ujung!

"Kamu mau ke lempar duduk kaya gitu?" Wisnu bertanya dengan nada terkekeh. Meledek serta lucu melihat tingkah putrinya itu.

Dengan malas, ralat, amat malas, Alexa mencoba duduk dengan benar layaknya orang berboncengan menaiki motor. "Lagian kenapa pake motor sih ga mobil aja?!" omelnya.

Seperti biasa, Agam hanya diam tidak ingin menanggapi omelan Alexa. Karena sudah ia pastikan jika membalas omongan Alexa maka tidak akan ada habisnya. Dan pastinya akan ada perdebatan yang membuat mereka tidak akan berangkat ke sekolah.

✨✨✨

Sesampainya di sekolah, tentu saja Alexa dan Agam menjadi pusat perhatian semua siswa. Kebanyakan dari mereka merasa heran karena siswa baru di sekolah mereka berboncengan dengan sang 'ratu biang onar'. Dari beberapa siswa juga menduga, apakah Agam dan Alexa mempunyai hubungan khusus? bahkan ada yang berpendapat mungkin mereka bersaudara.

Di parkiran juga terdapat beberapa teman Alexa, ada Diki, Nata, dan Ciko yang tentu saja sudah menertawakan Alexa dari kejauhan. Mereka tertawa melihat mata Alexa yang sudah melotot dari gerbang sekolah. Sangat terlihat sekali bukan, kemarahannya?

Dengan gerakan cepat yang hampir saja jika Agam tidak siap mereka pasti akan terjatuh, Alexa turun melepas helm, setelah itu membantingnya dengan cukup keras. Untung saja Alexa membanting pada jok motor, Agam sedikit bersyukur dengan itu.

"Gue pulang sendiri, dan lo jangan ganggu gue!" ucap Alexa setelah itu pergi meninggalkan Agam. Agam terdiam sebentar, sambil mengumpulkan kesabaran, ternyata tidak semudah itu berurusan dengan Alexa. Tapi dirinya berpikir ini adalah permulaan. Dan masih banyak hal cara yang harus ia terapkan agar anak Pak Wisnu tahu adab dan sopan santun serta tidak berbuat onar di sekolah.

"GAK USAH KETAWA!" amuk Alexa melihat ketiga temannya.

Diki mencoba mereda tawa, "lo lucu parah, lucu liat lo nurut gitu."

"Motor lo disita?" tanya Ciko hanya iseng, dia juga sudah tahu apa jawabannya. Hanya saja suka melihat ekspresi Alexa jika sedang marah, terlihat sedikit hmm... imut?

Alexa memandang Ciko seperti hendak meninjunya, "masih ditanya? perlu banget gue jawab?!"

"Hahaha, sumpah ya, lucu liat lo di bonceng gitu! Mana di bonceng anak baru, hahaha. Gimana, enak?"

"Enak mbahmu!"

"Lain kali gue jemput." Kata Nata kemudian pergi meninggalkan mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 23, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang