Hallo
happy reading semoga kalian suka aamiin💗____
"Ah Arin mah gitu, kalo kita tadi bolos pasti kita tuh am--" ucapan Anggi terhenti kala melihat Sam dari arah berlawanan kini menuju kearah mereka ralat menuju ke arah Arin.
Keduanya kini saling pandang, berbeda dengan Arin yang terlihat biasa-biasa saja.
"Gue mau ngomong sama lo" ucap Sam tiba-tiba terlihat serius
"Hah gue?" Tunjuk Arin pada dirinya sendiri ragu
Dan dibalas anggukan oleh Sam"Kalian duluan aja nanti gue ke kelas sendiri" ucap Arin pada dua temannya.
Seakan mengerti Sisil dan Anggi langsung pergi sebelum pergi mereka mengatakan "ekhem, goodluck deh" lalu pergi sambil tertawa kecil pada Arin.
"Mau ngomong apa kak" tanya Arin
"Gak di sini" ujar Sam lalu menggandeng tangan Arin, membuat Arin sedikit terkejut dan dengan terpaksa mengikuti langkah Sam.
Taman belakang sekolah, di sini lah Sam dan Arin berada. Tidak banyak orang hanya beberapa saja karena memang taman belakang sekolah sangat jarang dikunjungi siswa lain, mungkin karena jaraknya yang lumayan jauh dari gedung utama sehingga taman ini sangat jarang banyak orang. Meskipun begitu taman di sini masih terurus tidak terbengkalai.
Setelah beberapa saat keheningan bersama mereka, kini Arin mulai membuka suara "ada apa kak" tanya Arin karena jujur Arin penasaran untuk apa Sam membawanya kemari.
"Lo percaya cinta gak?" Ujar tiba tiba Sam dengan pandangan lurus ke depan
Arin pun menoleh kearah Sam "Untuk sekarang mungkin nggak"
"Kalo gue bilang gue suka sama lo, lo percaya?" Tanya Sam serius.
Anggap saja Sam terlalu cepat dan terburu buru bukan untuk bilang perihal rasa terhadap Arin.
Arin terdiam tidak tau harus berkata apa. Arin tidak tau apakah dirinya percaya atau tidak perihal Sam suka padanya. Dan nyatanya Arin hanya takut sukanya Sam itu hanya sesaat dan itu pasti akan menyakitinya jika Arin menganggapnya serius dan selamanya.
Nyatanya tidak ada yang selamanya di dunia ini.
"Suka belum cinta kan" ujar Arin dengan mata yang tertuju ke arah depan
"Gue cinta gue yakin gue cinta sama lo" ujar Sam cepat dengan pandangan tertuju pada Arin sepenuhnya
"Gue suka ketika liat lo seperti ini, gue suka senyum lo, gue suka mata lo, gue suka cara lo bicara, gue suka semua hal yang bersangkutan sama lo" ujar Sam mencoba meyakinkan Arin
Sam terus menatap Arin "Gue suka lo waktu itu hari ini dan, seterusnya"
Arin hanya tersenyum kecil mendengar perkataan Sam yang menurutnya sangat aneh sekali. Emang secantik apa dirinya?, semanis apa senyumnya?, seindah apa matanya?, semerdu apa suaranya dan seistimewa apa dirinya? di mata Sam. Bahkan terkadang ucapan seperti itupun terdengar seperti ejekan bagi Arin. Karena nyatanya Arin tidak seperti itu tidak seperti yang Sam katakan.
Tidak ada yang istimewa dari dirinya. Tidak ada yang menarik dari dirinya. Tapi Sam? Ntahlah Sam sungguh atau tidak Arin tidak tau.
"Untuk saat ini gue gak percaya yang kaya gituan"
"Perkataan kak Sam barusan, gue gak tau harus percaya atau tidak"
"Kalaupun kak Sam beneran suka sama gue, lo pastiin dulu itu suka beneran apa cuma kagum dan penasaran"
KAMU SEDANG MEMBACA
Arina Anindia
Teen FictionCerita ini tentang Kehidupan Arina Anindia setelah bertemu dengan Sam Malik Wardana. Arin itu tidak cantik tapi juga tidak jelek. Tapi tidak disangka seorang Sam Malik Wardana tertarik padanya. Disaat Arin berpikir tidak ada yang tertarik padanya Di...