Malam hari

0 0 0
                                    

Ini bukan tentang dirinya yang suka kabur dimalam hari, tapi tentang dirinya yang sangat menyukai suasana malam, karena malam adalah waktu yang cocok untuk menyendiri.

Bukan karena sedih, marah, atau kesal yang sedang ia alami. Tetapi memang dirinya sedang mencari ketenangan dengan pergi keluar rumah seorang diri.

Gadis itu tidak bisa tidur, jadi ia mulai beranjak dari kasurnya dan mengambil mantel lalu berpamitan kepada temannya yang masih terjaga.

Tanpa ponsel atau pun uang gadis itu hanya membawa dirinya berjalan seorang diri di jalanan yang terlihat masih banyak orang yang berlalu lalang.

Langkah kakinya membawa dirinya menuju taman bermain anak-anak, disana ia mendudukkan dirinya pada sebuah gazebo didekat ayunan.

Seekor kucing putih tiba-tiba mendatangi gadis itu dan langsung mendudukkan dirinya diatas pangkuan sang gadis.

Melihat itu ia merasa sedikit nyaman karena ada yang menemaninya.

Sambil tangannya mengelus punggung kucing itu, ia menatap kearah jalanan yang mulai sunyi.

Ia menatap sekeliling sampai matanya mendapati seekor anjing berjenis samoyed menghampirinya.

Gadis itu sedikit bingung melihat anjing itu, seketika kucing yang berada dipangkuannya berdiri dan menghampiri anjing itu.

Kucing itu terlihat menggeliat pada sang anjing lalu setelahnya kedua hewan berbeda jenis itu menatap kearahnya, gadis itu mencoba untuk mengusap kepala keduanya dan setelahnya dua hewan itu pergi meninggalkannya.

Melihat mereka pergi membuat dirinya juga ikut beranjak dari duduknya, dan pergi dari taman bermain karena hari juga semakin larut.

Ia berjalan kembali kearah rumahnya, sambil sesekali melirik toko-toko yang masih buka dan sambil sedikit menunduk melihat jalan yang ia langkahi.

Namun saat ia menaikkan kepalanya membuat langkahnya berhenti.

Dihadapannya seseorang yang ia kenal tengah memperhatikannya dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"No phone, no money, and GPS aku pikir setelah menikah denganku kau tidak lagi keluar malam seperti ini sayang" Yeong Ji menatap resah kepada istrinya yang tidak lain adalah Minji.

Ia menghampiri istrinya dan memeluknya dengan sangat erat, menghilangkan rasa rindu yang mengkhawatirkannya selama enam bulan tanpa jeda.

Minji membalas pelukan Yeong Ji tidak kalah erat, karena ia juga sangat merindukan suaminya.

"Kapan kau pulang? Bukankah seharusnya kau pulang lusa nanti?" Tanya Minji masih dalam pelukannya.

"Aku mengambil penerbangan sore tadi dan saat aku pulang aku merasa aneh, aku pergi keluar dan melangkahkan kakiku kemari dan benar aku mencemaskanmu. Ternyata kau pergi seorang diri" Yeong Ji melepaskan pelukannya untuk menatap istrinya.

"Kakak kau selalu tau dimana keberadaanku, bahkan apa yang terjadi padaku kau juga tau akan hal itu" Ucapnya.

"Itu karena kau istriku dan kita sudah terikat" Ucap Yeong ji.

Minji tersenyum dan kembali masuk kedalam pelukan suaminya.

"Kita pulang?" Tanya Yeong Ji dan mendapatkan anggukan dari istrinya, keduanya berjalan pulang menuju rumah Minji.
.
.
.
.

Suatu malam Minji keluar dari kamarnya, ia mendapati adik angkatnya tengah tertidur pulas disopa ruang tamu.

Ia menghampiri adiknya dan mencium keningnya lalu pergi keluar rumah, karena ia tidak bisa tidur dan tubuhnya masih terasa bugar dan tidak merasa lelah.

Jadi ia membuat dirinya lelah dengan berjalan-jalan sambil membawa makanan untuk anjing dan kucing di jalanan.

Sekitar satu jam ia bejalan-jalan dan makanan yang ia bawa pun juga sudah habis, namun dirinya masih belum mengantuk.

Tiba-tiba saja hujan deras turun membasahi bumi, Minji terdiam di tempat merasakan hujan mengenai tubuhnya.

Ia menutup matanya sambil memeluk dirinya sendiri.

Lalu saat ia membuka matanya, ia mendapati Yeong Ji tengah berdiri di hadapannya dengan sebuah payung melindungi tubuhnya dari hujan.

Dan detik berikutnya ia melihat Yeong Ji menutup payungnya yang berarti membuat dirinya ikut basah sama seperti istrinya.

Ia merentangkan tangannya dan langsung disambut sebuah pelukan dari Minji.

Kini keduanya mulai menikmati derasnya hujan sambil berpelukan tanpa memperdulikan apa yang terjadi selanjutnya pada mereka.

Biarkan kedua insan itu saling menikmati moment mereka selagi tidak ada yang menghalangi keduanya

The end

Corrected by Khun_Anyuha

The Story..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang