"Bolehkan aku mencintaimu sekarang?" Pertanyaan itu, yang sudah kupendam selama dua tahun terakhir tapi baru kali ini aku bisa mengatakannya.
Aku berdiri bersama seorang gadis disebuah taman tempat dimana kami biasa bertemu saat ingin berkencan.
Gadis itu adalah kekasihku bernama Minji, kami sudah menjalin kasih selama kurang lebih 6 tahun karena pertemuan ketidak sengajaan diriku menabrak dirinya.
Minji menatapku dengan santai, dia seperti tidak terkejut dengan pertanyaanku.
Kulihat ia membawaku duduk dibangku taman, ia menggenggam kedua tangan ku sambil tersenyum dan nampak hendak berbicara.
Baiklah, jika dia belum siap aku akan menunggunya lebih lama lagi.
"Jadi.. Kapan tanggal yang tepat untuk acaranya?" Tanyanya.
Apa aku salah dengar? Dia menanyakan sebuah tanggal? Apa dia menerimaku?
"Kakak kau sudah menetapkan tanggalnya?" Tanya nya lagi.
"Ak- aku.." Entah kenapa tiba-tiba lidah ku terasa kelu.
"Hihihihi kau lucu" Tiba-tiba Minji memeluk tubuhku, dan dengan suara lirih ia berkata "Aku sudah siap menerima cintamu"
Entah Kenapa jantungku berdegub sangat kencang, kurasa Minji juga bisa mendengar suara jantungku.
"Kau.. Benar-benar menerimaku?" Aku bertanya untuk memastikan pendengaran ku.
Entah kenapa jadi aku yang jadi tidak yakin dengan diriku sendiri.
"Tentu, aku juga menunggu saat-saat ini. Kau tau, aku mulai takut kak" Minji melepaskan pelukannya dan menatapku dengan lekat.
"Takut? Dengan apa?" Aku merapikan helaian rambutnya yang menempel di wajahnya.
"Aku takut, aku akan kehilanganmu. Walaupun dari kita berdua tidak ada yang saling menyakiti, mungkin saja takdir berkata lain di lain waktu. Aku masih trauma dengan kisah orang tuaku, kau tau itu bukan?"
"Aku tau sayang, dan aku juga tidak ingin kehilanganmu" Aku tersenyum kecil lalu mengecup keningnya dengan sayang, aku tau rasa takut itu dan tidak akan aku biarkan ia menyakiti gadisku.
"Jadi.. Kapan kita akan menikah? Aku ingin acara kecil-kecilan saja, hanya keluar dan teman terdekat kita saja yang di undang. Terlalu mewah akan sangat melelahkan" Katanya.
"Baiklah sayang, apapun untukmu" Kataku.
"Satu lagi" Katanya.
"Hm?" Gumamku sambil menatapnya penuh tanda tanya.
"Aku ingin pernikahan kita dirahasiakan selama 3 tahun, aku ingin mengejutkan para penggemar. Mari kita bicara pada pihak agensi dan semua staf untuk merahasiakan ini dari penggemar, bisakah?" Katanya lagi.
Aku tidak menyangka kekasihku menginginkan permintaan seperti itu, entah kenapa membuatku ingin tertawa.
"Tentu, mari kita bicarakan pada mereka. Hari ini?" Kataku.
"Jika bisa" Balasnya, lalu aku berdiri dari dudukku dan mengajak Minji pergi dari taman dan menuju agensi kami.
Saat sampai kami langsung saja meminta para menejer dan tentunya CEO perusahaan untuk membicarakan yang sebelumnya, pihak agensi menyetujuinya dan akan memberitahu semua staf untuk menjaga rahasia kami selama 3 tahun yang akan datang.
Kami lalu beranjak pergi, kami menelpon anggota grub kami untuk berkumpul diruang latihan.
Setelah semuanya berkumpul dan membahas tentang pernikahan kami, salah satu menejer grub kami datang dan memberitahu kami mendapatkan izin beberapa bulan untuk mempersiapkan pernikahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story..
CasualeJika pertemuan kami hanya berasal melalui mimpi, maka akan kukisahkan semua mimpi-mimpi itu dan kisah bagaimana berkhayal tentang dirinya.