Memar dan ciuman

0 0 0
                                    

Seorang gadis dengan setelan jas hitamnya sedang menunggu didalam sebuah ruangan sambil mengetuk-ngetuk kakinya pada lantai marmer berwarna putih.

Pintu ruangan dibuka oleh dua orang berpakaian serba hitam sambil menyeret seorang pria dengan wajah yang dipenuhi banyak memar.

Dua orang tersebut meletakan pria tadi dilantai dengan tangan di borgol kebelakang, lalu meninggalkan gadis dan pria itu sendirian dalam ruangan.

Gadis bernama Minji itu mendekati pria yang dihadapannya yang sedang menundukkan kepalanya.

Ia menyamakan posisi keduanya dan dengan kasar mengangkat kepala pria yang ia ketahui bernama Yeong Ji, dan yang ia dapatkan adalah sebuah seringaian pada pria dihadapannya.

Minji menghempaskan wajah Yeong Ji, lalu berdiri untuk mengambil kursi dan mendudukan dirinya dihadapannya.

Ia mengangkat kepala Yeong Ji lagi dan kali ini dengan menggunakan kakinya, Yeong Ji menatapnya dengan wajah angkuhnya.

"Kau tau kenapa pengawalku menyeretmu kemari?" tanya Minji.

"Tidak, tapi aku ingin tau kenapa" Ucap Yeong Ji berpura-pura tidak tau.

Minji berdiri menarik kerah baju Yeong Ji dan menghempaskan pria itu di kursi yang ia duduki tadi, membuat Yeong Ji meringis merasakan nyeri di punggungnya.

"Apakah sesakit itu?" Minji bertanya dengan malas.

"Ini bahkan kurang dari apa yang ada di wajahku" Jawab Yeong Ji yang masih dengan seringaian diwajahnya.

Minji mendekat menatap nyalang pada Yeong Ji yang sama sekali tidak membuat pria itu ketakutan, melainkan ia mendekatkan wajahnya dan langsung mencium bibir gadis itu dengan percaya dirinya.

Mendapatkan hal seperti itu membuat Minji mencengkeram kerah baju Yeong Ji dengan perasaan kesal.

Tiba-tiba saja pintu ruangan dibuka menampilkan dua pria paruh baya dengan setelan jas yang mereka kenakan berjalan mendekati Yeong Ji dan Minji.

"Ayah, paman Ken?" Minji melepaskan cengkramannya pada Yeong Ji.

"Tidak kusangka kalian sudah sangat dekat ternyata, sepertinya kita tidak perlu meminta pendapat mereka. Akan aku terima perjodohan ini sekarang juga" Ucap Mike ayah dari Minji menjabat tangan Ken ayah dari Yeong Ji

"Sudah ku katakan padamu bahwa mereka cocok satu sama lain bukan, lihat saja anakku kalah dari anakmu sekarang" Ucap Ken.

Kedua pria itu menatap anaknya masing-masing.

"Dad, kau senang melihat anakmu seperti ini?" Yeong Ji memutar bola matanya membuat ayahnya tertawa.

"Ayah kenapa kau datang kesini?" Tanya Minji pada ayahnya.

"Hanya ingin berkunjung sayang, dan ini kunci borgol dari pengawal tadi. Kau tau apa yang harus kau lakukan bukan" Bisik Mike diucapan terakhirnya.

Mike dan Ken pun pergi meninggalkan anak-anak mereka dari ruangan itu.

Minji menghela nafasnya, lalu berbalik menghadap Yeong Ji yang sedang menaikkan sebelah alisnya.

Gadis itu kesal mendapatkan tatapan seperti itu, lalu melangkah mendekati Yeong Ji.

Keduanya saling bertatapan, semula yang menatap kesal dan angkuh kini menjadi tatapan yang sulit diartikan.

Langsung saja Minji mendudukkan dirinya dengan posisi menyamping di pangkuan Yeong Ji, lalu membuka borgol di belakang punggung pria itu sambil menyenderkaan dagunya seperti sedang memeluk pria itu.

Setelah borgol dibuka Minji masih dengan posisinya, namun sesaat setelahnya ia berdiri meninggalkan Yeong Ji.

Melihat itu Yeong Ji hanya mengedikkan bahunya, lalu beralih pada kasur singel didekat jendela mendudukkan dirinya disana.

"Sebelumnya aku mengira kau adalah musuh ayahku, tapi ternyata aku salah. Ternyata ayahmu adalah sahabat dari ayahku, maafkan aku karena telah menyuruh bawahanku untuk menghajar dan menyeretmu kemari" Ucap Minji yang baru saja datang sambil membawa kotak P3K dan duduk disebelah Yeong Ji.

Yeong Ji yang semula duduk mulai merebahkan tubuhnya diatas kasur dengan menjadikan tangannya sebagai bantal.

"Ini hanya wajahku, jadi aku tidak masalah dengan hal itu. Kau lihat aku masih bergerak dengan wajah mengerikan ini bukan?" Ucapnya santai.

Minji memutar bola matanya dan mulai mengobati luka diwajah Yeong Ji.

"Jadi apa kau menerimanya?" Tanya Yeong Ji yang wajahnya sedang diobati.

"Menerima apa?" Minji balik bertanya.

"Tentang perjodohan tadi? Apa kau tidak mau dengan pria tampan dan kaya ini?" Narsisnya.

"Asal kau tau aku juga kaya dan cantik! Wajahmu bahkan masih terdapat memar dimana-mana" Ucap Minji.

"Jadi apa kau menerimanya?" Tanya Yeong Ji sekali lagi.

Minji memutar bola matanya, lalu menyimpan kotak P3K itu diatas meja nakas.

Ia menatap yeong Ji yang masih menunggu jawaban darinya.

Sesaat kemudian yeong Ji mendapatkan sebuah kecupan dibibirnya, lalu Minji ikut merebahkan dirinya disebelah yeong Ji dengan posisi membelakanginya.

Yeong Ji tersenyum dan langsung memeluk Minji disampingnya.

"Mulai sekarang kau milikku" Bisiknya pada telinga Minji dan mulai menutup mata keduanya, dan tanpa sadar Minji mengulas senyum kecil dalam diam.

The end

Corrected by Khun_Anyuha

The Story..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang