第四部分. 口袋熊(棕色) Beruang Saku ( brown )

122 27 68
                                    

*4.

⋆。゚☁︎。⋆。 ゚☾ ゚。⋆⋆。゚☁︎。⋆。 ゚

Suka dengan tampilan baru dalam part ini? Hahaha🤣🤣 banyak yang demo karena saya acak-acak akun kolab saya. Tapi inilah kami yang sekarang. Jangan berkontemplasi pada 'jurnal ilmiah'nya. Tapi lebih pada kondimen menu beragamnya.

Semoga tidak ganti male yang protes dengan wajah baru part ini 😊.
Hanya sebagai pemanis biar impresinya tidak kaku 🤩.

Isi part ini diselingi IT. Hanya sebagai pengetahuan. Buang buruknya ambil sisi plusnya. Sedapat mungkin berusaha lebih luwes dan tidak seperti jurnal ilmiah ( banyak yang protes di Dayita dan dm. 😊 )

⋆。゚☁︎。⋆。 ゚☾ ゚。⋆⋆。゚☁︎。⋆。 ゚

Maaf jika pasangan kolab saya yang biasanya meramu menu sajian dengan diksi indah lewat tangan beliau kini jadi semakin jarang ikut menyunting. Semua karena kesibukan beliau. Isi part ini tetap ada sentuhan beliau.

⋆。゚☁︎。⋆。 ゚☾ ゚。⋆⋆。゚☁︎。⋆。 ゚

Terima kasih untuk kalian yang masih bertahan, setia dan antusias dengan akun ini.

❀𖤣𖥧𖡼⊱✿⊰𖡼𖥧𖤣❀

Untuk pasangan kolab saya ; Thanks for always being my rainbow after the storm.

♡₊˚ 🦢・₊✧⋆⭒˚。⋆

♡♡♡♡

"Beruang saku siapa ini?" William bertanya sebelum mengunyah roti tangkup saat mereka transit di kostannya. Dalam posisi duduk di stoll. Heran melihat beruang brown mungil ada di saku depan rangsel Isna yang menarik perhatiannya. Segera ia ambil.

"Punya orang salah masukin kali, Bang. Mainan anaknya." Isna menjawab sambil menatap selasar kostan yang sepi. Menikmat matcha latte hangat yang dibuatkan William. kedua tangannya ditangkupkan mug warna putih dengan tulisan huruf WR. Isna tahu itu inisial siapa. William - Rinjani. Untung bukan RW, bisa jadi Rukun Warga hehe ...

Mereka berada di dapur umum. Kostan Hijau ini benar-benar sehijau namanya. Pagar pembatasnya ditumbuhi tumbuhan rambat yang Isna tak tahu namanya. Bahkan di tengah-tengah meja makan di hadapannya ada lili paris dalam pot putih mungil dengan kerikil taman.

"Akwu swuka, lwucu ... bwuat akwau ywa?" William bertanya dengan mulut penuh roti, memutar-mutar boneka segenggam tangan orang dewasa itu, tapi kayaknya ada sesuatu di saku baju beruang?

"Makan yang bener, Baang ... dikunyah dulu ... ditelan ... baru ngomong, " Isna protes, William hanya nyengir. kayak anak kecil deh. Batin Isna menggerutu --- " Ntar yang punya nyari'in gimana?" Isna merebutnya. Tapi ...

Klathag!

Sesuatu terjatuh dari balik baju beruang itu. Kini tergeletak di meja, USB? flash drive atau stik memori, adalah perangkat portabel kecil yang disambungkan ke port USB.

"Kenapa ada USB di sini, Bang?" Isna bertanya heran. William menghabiskan roti tangkupnya dalam sekali suap. Mengunyah dan menelannya. Lalu meraih USB , mengamati benda berwarna silver itu.

Bima yang baru datang ikut penasaran. Mengambil flash drive berwarna silver itu dari tangan William dan bertanya.

"Apa'an nih?" tanya Bima. Isna hanya mengamati teman kost William itu. Tinggi. Atletis. Ganteng. Definisi cowok idaman. Apalagi posisi kerjanya mapan. Kata William, jajaran orang atas perusahaan. Isna hanya sekedar kenal.

阴影  Yīnyǐng      🆂🅷🅰🅳🅾🆆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang