chapter 3

3.7K 102 1
                                        

2 tahun kemudian...

"Weh! Coba lihat Ra, Teo jahat banget sama gw! Masa katanya makanan yang gw buat aneh!? Jahat banget sakit hati gw!" Pekik seorang teman perempuan menceritakan apa yang terjadi padanya dengan dramatis.

"Hah!? Aneh gimana dah?" Ujar temannya yang mendengar cerita perempuan itu.

"Iya katanya aneh ga punya perasaan banget! Masih untung gw buatin bekal makanan buat dia! Pagi pagi tau ga gw bangun tidur demi buatin tu bekal!" Ucap temannya itu dengan wajah sedih.

Temannya yang melihat itupun kebingungan lalu bertanya "Emang kamu bikinin makanan apasih? Aku ga ngerti anehnya dimana.."

"Nasi goreng!" Jawabnya sambil memanyunkan bibirnyanya, "Lah terus anehnya dimana..apa jangan jangan.."

Batin perempuan itu dengan ragu. "Lihat foto makanan buatan Lo" Ucap temannya dengan ragu.

Lalu temannya melihatkan foto makanan yang ia buat untuk sang kekasih. "Bel jangan buat gw ngelempar cangkir ini ke wajah Lo!" Ancam perempuan itu yang sedang mencuci cangkir dengan wajah suram menatap makhluk yang sangat ingin dia lempar ke kutub Utara.

 "Bel jangan buat gw ngelempar cangkir ini ke wajah Lo!" Ancam perempuan itu yang sedang mencuci cangkir dengan wajah suram menatap makhluk yang sangat ingin dia lempar ke kutub Utara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hehe,bercanda doang raa jangan marah dong" Ujar temannya itu yang bernama Bella Farida,dengan kedua tangannya disatukan dan wajah cengengesan.

Orang yang dipanggil Ra hanya bisa menghela napas panjang melihat kelakuan konyol dari Bella, temannya.

"Ra" Panggil Bella, setelah beberapa saat hening "Apa?" Jawab perempuan itu,sambil menyusun cangkir.

"Lo ga mau cari cowok gitu?" Tanya bella,dengan ragu "Ga" Lugas perempuan itu dengan tegas.

"Udahlah Ra,ga semua cowok kek gitu,btw Andre cocok sama Lo hihi" Ujar Bella dengan cekikikan, menjodohkan perempuan itu dengan teman mereka laki laki Andrean nervano.

Perempuan itu menatap tajam Bella,lalu menghela napas.. "Sudahlah bel,gw cape ayo kita pulang udah pukul 22.10,Andre juga sudah pulang" Ajak perempuan itu lalu menaruh celemeknya,lalu membalikkan papan open menjadi close.

"Bentar Ra, gw mau ambil tas dulu dibelakang!" Setelah mengucapkan itu, Bella langsung berlari menuju tempat tasnya berada.

Sedangkan perempuan itu duduk diluar termenung melihat cuaca yang akan hujan atau lebih tepat mendung. Perempuan itu adalah Seirana Deantara, ia sekarang berkerja di cafe dekat apartemennya,ia melalui semuanya dengan baik,tetapi tidak dengan hatinya yang Sampai saat ini masih terluka, luka yang tidak meneteskan darah tetapi terkadang meneteskan air mata.

Hening,lalu ia bergumam lirih"Aku rasanya tidak sanggup untuk memulai perasaan cinta baru"

***

"Jadwal Tuan besok, rapat dengan perusahaan xxx sekitar jam 9 pagi sampai dengan jam 12, setelah itu istirahat sampai dengan jam 2 ,untuk ke psikiater sekitar jam 2 siang, setelahnya...." Seorang pria bernama lengkap Deondra,menjabat sebagai sekertaris di sebuah perusahaan besar bernama Revo.

Ia sedang menjalankan kepada bos nya apa saja jadwal yang akan bosnya jalankan besok. "Cukup" Satu kata keluar dari mulut bosnya dengan dingin,membuat Deon terdiam.

"Deon" Panggil pria itu dengan dingin,menatap gedung gedung besar dari kaca transparan perusahaan itu.

"Ya,Tuan" Jawab Deon dengan tegas.

"Apakah kekasiku sudah ditemukan?" Tanya pria itu,lalu mengepalkan tangannya dan dengan rahangnya yang mengetat.

"Be-Sudah tuan!" Sebenarnya Deon ingin menjawab belum tetapi tiba tiba Ipad-nya memunculkan notifikasi pesan bahwa gadis yang 2 tahun ini dicari oleh pria itu ditemukan.

"Huft.. beruntung selamat nyawa saya" Batin Deon dengan merinding.

"APA!? Dimana dia?" sontak membuat pria itu terkejut, akhirnya ia menemukan cintanya lagi sekian lama..

"Dia berkerja sebagai pekerja cafe di cafe xxx,dikota perusahaan ini tuan,dia memiliki teman perempuan bernama Bella Farida dan teman laki laki bernama Andre nervano,ia masih belum memiliki kekasih 2 tahun ini karena ia takut untuk jatuh cinta lagi, memiliki apartemen di xxx"jelas Deon dengan nafas ngos-ngosan.

"Bawa aku besok langsung ke cafe itu ! Batalkan jadwal ke psikiater, mengerti?!" Setelah mendengar keseluruhan laporan dari Deon,Perintah pria itu dengan senyuman tipis diwajahnya.

"Baik tuan akan saya laksanakan,saya pamit undur diri" Ujar Deon lalu pergi dari ruangan besar itu, meninggalkan pria itu yang masih menatap keluar jendela dengan senyum yang semakin melebar.

"Akhirnya aku menemukanmu..tunggu aku.." Gumam pria itu dengan lirih, sambil memegang dadanya yang berdebar kencang.

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 5 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE OR OBSESSION? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang