5. Permintaan

49 8 0
                                    

***

Eddy membolak balik buku cerita yang Ciara pinjam di perpustakaan tadi sore, ia menggelengkan kepalanya.

"kamu ngga punya bola emas.... jadi Tuan ngga perlu nolongin kamu." Komentar Eddy. "cerita ini non sense!"

Ciara menggaruk kepalanya frustasi, "Ya makanya cepet sebutin permintaan lo yang lainnnnn."

Stefan pun ikut menggaruk kepala dengan senyum polos. "pergi ke sekolah hehe."

"KAN UD---" Ciara nyaris melontarkan teriakan lagi tapi ia teringat sudah pukul 10 malam, khawatir akan membangunkan Caleb akhirnya ia mengatur nafas. "sebenernya... ada berapa permintaan sih yang harus dikabulin?"

Diluar dugaan, Stefan menggeleng. "aku pun ngga tahu."

Ingin sekali Ciara menggebuk sosok manusia setengah katak itu dan menggigitnya, dengan tangan yang dikepal ia memukul bantal di tempat tidur dengan frustasi, melemparkan tubuh ke kasur dan menendang nendang kaki ke udara

Eddy melirik ke Stefan setengah takut, "... apa kita balik ke petshop aja ya?"

"mungkin bisa nanya Satria." Ucap Stefan seraya Ciara menghentikan tantrumnya

"Kalian kenal Satria?"

Nyaris Eddy menjawab tiba-tiba tangan Stefan menyentuh pundak Ciara, perempuan itu menatapnya seakan bertanya 'kenapa lagi??'

"em.... aku agak laper." Jawab Stefan polos. "tolong kasih makan aku."

"biasanya minta sama Eddy??" cetus Ciara tak percaya, Stefan mencebikkan bibirnya.

"biasanya minta sama Eddy??" cetus Ciara tak percaya, Stefan mencebikkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kali ini aku mau kamu yang suapin belalang pake pinset." Ujar Stefan. "please?"

.

Petshop Z...

Satria menyunggingkan senyumnya lebar-lebar melihat kehadiran tiga sosok di ruang binatang Exotic.

Satria menyunggingkan senyumnya lebar-lebar melihat kehadiran tiga sosok di ruang binatang Exotic

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"selamat Tuan, anda berhasil menjadi sosok manusia lagi!" ucap Satria. "lu juga Edd, akhirnya bisa ngomong lagi setelah sekian lama jadi batu."

"jadi ini alesan lu ngasih katak buat gue?" ujar Ciara ketus. "karena lo pikir gue bisa ngilangin kutukan Tuan kalian??"

"di buku sejarah keluarga kami, cuman perempuan pecinta binatang eksotis yang bisa nolongin Tuan." Ucap Stefan seraya berlalu ke ruangan karyawan dan mengeluarkan buku lusuh dengan karikatur klasik. "tuh... di gambarnya begitu."

Ciara mengusap mukanya frustasi. "how can you be so sure??? Tamu nya Calvin kan banyakkk pasti ada perempuan lain kan??"

Diluar dugaan, Satria menggeleng. "sampe hari ini belom ada sih pelanggan cewek."

"eughhhh okay okay!" seru Ciara seraya menghela nafas dan melihat ke sekeliling. "gue baru nyadar Calvin ngga ada, kemana dia?"

"ada tugas pemindahan binatang lagi, temennya minta bantuan." Ujar Satria. "terus... kalian kesini ada apa?"

"terkait permintaan..." ungkap Stefan. "hal apa aja yang harus dikerjain Ciara supaya kutukan kami musnah?"

Satria berpikir sebentar kemudian membuka lembaran buku yang ia pegang, membolak balik halaman dengan mata yang bergerak cepat. "hm.... intinya.... membuat Tuan ngerasain.... hidup sebagai manusia."

"ITU TERLALU UMUM!" seru Ciara yang sontak membuat beberapa binatang tersentak di kandang masing-masing.

".... kenapa kamu selalu teriak deh kalo ngomong?" tanya Satria. "kamu bisa bikin hewan-hewan disini agresif atau stress karena mereka sensitif sama getaran dan suara."

Ciara tertegun, alisnya berkerut sedih. "sorry gue ngga tau." Ucapnya pelan. "..... gue akan keluar sebentar sampe gue tenang."

Seraya perempuan itu keluar dari ruang reptil, Eddy berbisik. "asli.... cewek itu tantrum terus di sekolah ato pun di rumah tapi Tuan Stefan malah milih dia, kenapa sih? Masih banyak cewek lain Tuan."

"tadi denger kan ucapan Satria?" ujar Stefan. "cuman perempuan pecinta binatang eksotis yang bisa bantu kita.... oh iya, tugas Ciara sebenernya apa?"

Belum Satria membuka mulut, Ciara telah kembali ke ruangan binatang eksotis.

"itu.... ada tamu." Ucapnya, Satria mengangguk tapi perempuan itu menahan tangan Satria. "tapi... jawab dulu, gimana caranya bebasin Tuan lu dari kutukan itu?"

Satria tertawa, "kalian nanyain hal yang sama, lucu deh." Komentarnya seraya tersenyum. "intinya sih.... bikin Tuan merasakan yang namanya jadi manusia... ketika Tuan lagi berwujud Amfibi."

Seraya Satria mengatur ulang penerangan ruangan, sosok Stefan dan Eddy perlahan berubah menjadi katak yang menggunakan kalung. Ciara menatap mereka dengan alis berkerut.

"... aku laper." Ucap Stefan dalam perwujudan Katak, Ciara mendengus dengan tawa.

"kebetulan gue juga perlu beli pakan." Ujar Ciara seraya mengangkut Stefan dengan jemarinya. "lu pilih pakan yang lu suka deh."

.

"malem ini lu tidur sama Caleb ya." Titah Ciara. "dia nanyain lo terus, dia juga mau main sama lo."

"siapa itu Caleb?" tanya Stefan seraya jemari lengketnya meletakkan kalung bebatuan –alias Eddy- di aquarium nya.

"adek gue." Balas Ciara seraya menyiapkan pakan yang sudah ia beli dan alat bantu makan yaitu pinset. Didekatkan nya pakan ke mulut sang katak dan binatang itu menyergapnya, kemudian diambil lagi pakan dan diarahkan ke mulut sang katak.

"oh... ternyata laper banget ya hehehe." Ciara tertawa seraya melepas pinset dan menyentuh tubuh katak beberapa kali. Diperhatikannya tubuh sang katak sudah tidak segelap saat ia mengambilnya dari petshop sembari masih tertawa dengan jemari yang memencet mencet tubuh katak.

"gemoy juga lu hehehe.... hehehe.... hehe--"

Ciara tersentak ketika mulut katak menelan jari telunjuknya, "eh... ini bukan makanan lu, eh... eh??"

Perempuan itu semakin terkejut lantaran sosok katak tiba-tiba berubah menjadi sosok Stefan yang telah menaungi tubuhnya dengan mulut yang masih menempel di jari telunjuk Ciara. Perempuan itu memandang sosok Stefan si pemilik mata besar yang menatapnya tak bergeming.

Sosok Stefan yang besar menutupi pandangan perempuan yang mengarah ke langit-langit, keheningan membuat mereka terpaku satu sama lain.

"ja—jari gue---" Ciara terbata-bata, ia menelan ludah saat Stefan melepas jemari dari mulutnya, tatapan mereka tak bisa terlepas dari satu sama lain seraya bibir Ciara berusaha mengucap sesuatu.

"ke--- kena---"

"KAAAAK MANA DOKKI??" tiba-tiba Caleb merangsek masuk kamar Ciara, perempuan itu tersentak.

"Ke--- KENAPA GA NGETOK SIH??" ucapnya gusar, dengan cemas ia melempar pandangan ke aquarium.... syukurlah sosok Stefan telah kembali menjadi katak. "em.... kan.... gue lagi ngelamun... IYA NGELAMUNNN dan gue kagetttt dekkkk~ tuh ambil aja si Dokk—eh Stefan, ih kan kakak bilang namanya Stefan!"

"... kebanyakan halu deh kakak." Komentar Caleb seraya mengangkat aquarium Katak. "kayaknya perlu beli aquarium satu lagi buat di kamar adek hehe.... pinjem dulu ya kak, bye~"

Dalam perjalanan ke kamar Caleb, Stefan mengerjapkan mata kataknya beberapa kali.

"Eddy... tadi aku bisa ngerasain detak jantung Ciara..... berdebar banget...." komentar Stefan. "sampe kerasa di bibirku."

***

SLIMY WISH • RIIZE SUNGCHAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang