2. Animagus?

61 9 0
                                    

Rumah Ciara...

"kakak dikasih apa sama bang Calvin??"

Adik Ciara yang bernama Caleb menyambut kedatangan kakak dengan wajah antusias, apalagi setelah melihat sopir mengeluarkan aquarium dan printilan lainnya.

".... katak."

"jenisnya?"

"emang kamu tau?" tanya Ciara heran mengingat Caleb masih kelas 9 SMP.

"emang kamu tau?" tanya Ciara heran mengingat Caleb masih kelas 9 SMP

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"bisa dicari di Gugle." Jawab Caleb jenaka, Ciara menyunggingkan senyum tipis kepada sang adik seraya menepuk kepalanya lembut. Keduanya bergegas menuju kamar Ciara ketika sang supir sedang menata rumah katak sedemikian rupa.

"katanya sih ini jenis white tree frog." Jawab Ciara. "harusnya badannya warna hijau, tapi karena dia stress... jadi gelap warna badannya."

"kasian." Caleb menatap kotak transparan tempat sang katak diletakkan. "ini... katak yang bisa bonding sama pemiliknya loh, Kak."

"eh jangan langsung di---" Ciara tertegun melihat tabiat sang katak. "ternyata kalem ya.. kirain bakal loncat kabur."

Perempuan itu menatap mata sang katak yang membesar, tangannya secara spontan meraih binatang itu dan meletakkannya di telapak tangan.

"h--- halo." Ciara mencoba tersenyum. "pasti kamu sedih ya dipindah-pindah terus?"

"enaknya kasih nama siapa kak?" tanya Caleb.

".... apa yang bagus yak, ngga tau aku." Ciara mendongak berusaha mencari nama yang sesuai. "ntar aja lah ya namainnya, Kakak harus belajar nih besok ada kuis."

"kataknya aku bawa dulu ya kakkk" pinta Caleb tapi Ciara menggeleng.

"nanti stress diaaaa, kata bang Calvin harus dijaga baik-baik!" tukasnya. "kalo badannya udah berubah warna baru boleh kamu ajak main, okeh??"

Caleb mengangguk antusias, "okeee sampe ketemu besok Dokki!"

"Dokki?" Ciara mengulang ucapan adiknya terheran.

"hehe asal aja manggil katak itu~" balas Caleb seraya meninggalkan kamar Ciara. Perempuan itu mengembalikan sang katak ke rumah nya dan membereskan diri. Selang waktu kemudian ia menyalakan lampu belajar dan membuka buku Matematika.

Dua menit.... sepuluh menit.... dua puluh menit berlalu dan Ciara mulai menguap lebar, diregangkan tubuhnya seraya mematikan semua lampu dan melompat ke kasurnya.

Seraya Ciara tertidur pulas, suasana kamar yang sepi perlahan berubah seiring dengan ucapan Satria yang perempuan itu lupakan.

Jangan pernah matiin lampu kandang kataknya kalo ngga mau terjadi sesuatu...

***


"Tuan yakin dia orangnya?"

"200 persen!"

"persentase itu Cuma ada 100, Tuan."

"ya pokoknya aku yakin."

Merasa ada yang gaduh, Ciara membuka mata perlahan. Jantungnya makin berdebar lantaran ada dua sosok asing di kamarnya.

"maaf kita ganggu tidur..."

Ciara sontak berdiri di tempat tidur dengan sapu lidi yang siap dilayangkan ke wajah dua sosok itu dan mulutnya melebar sempurna siap berteriak

"Eddy."

Sosok yang dipanggil Eddy meniupkan butir-butir misterius dari kepalan tangannya membuat tubuh Ciara melemah, perempuan itu terduduk di kasur dengan wajah panik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sosok yang dipanggil Eddy meniupkan butir-butir misterius dari kepalan tangannya membuat tubuh Ciara melemah, perempuan itu terduduk di kasur dengan wajah panik.

"em.... boleh tenang dulu?" ucap sosok yang lain. "Eddy coba nyalain lampu, yang mana aja."

KLIK! Lampu ruangan menyala menampakkan dua sosok pria tinggi yang duduk di sebelah kasur Ciara. Salah satunya meraih tangan Ciara sambil tersenyum.

"Halo Ciara, terima kasih udah bawa aku pulang." Ucapnya kemudian menunjuk pada rumah kaca. "mungkin kamu bakal kaget, tapi sebenernya aku---"

"gue pasti mimpi." Potong Ciara, ia membalikkan tubuh... berhitung sampai tiga berharap sosok itu hilang namun.... tidak berhasil.

"dengerin aku dulu boleh?" tanya sosok yang masih menggenggam tangan Ciara.

"Tuan, kalo kayak gini bakalan lama." Sergah laki-laki yang bernama Eddy. "intinya... kita berdua perwujudan dari binatang yang kamu bawa dari tokonya Calvin."

".... tapi kan.... kataknya Cuma satu?" cicit Ciara.

"em... Eddy itu.... batu, bebatuan yang bulet bulet itu loh." Sosok yang di dekat Ciara menunjuk nunjuk kandang katak lagi.

"anyway, kenalin ini Tuan Stefan." Tambah Eddy. "dan... saya.... ehm, oke kedengeran aneh. Orang sini nyebut dirinya pake.... gue ya kalo ngga salah?"

"Hhhhhhh intinya apa??" serobot Ciara. "kalian ganggu jam tidur gue dan gue besok ada kuis MTK! Tahu?!"

Diluar dugaan, sosok bernama Stefan mengangguk pelan. "tadi.... kamu baca buku itu cuman dua puluh menit terus tidur."

Ciara memutar bola matanya kesal, "oh how precise..." runtuknya. "bentar.... tadi.... lo bilang lo sosok... bentar bentar...." Ciara turun dari kasur dan tersentak melihat rumah katak yang kosong melompong.

" Ciara turun dari kasur dan tersentak melihat rumah katak yang kosong melompong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"iya.... aku katak yang di dalem kandang tadi." Ucap Stefan. "oh iya seperti yang Eddy bilang.... nama aku Stefan dan aku punya beberapa permintaan yang perlu kamu kabulkan, Ciara."

SLIMY WISH • RIIZE SUNGCHAN ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang