Esok hari telah tiba, itu berarti hari ini adalah pengumuman untuk yang terpilih mengikuti lomba basket esok.
"Ini mana sih, kok pengumumanya lama banget" tanya Hiranya.
"Sabar, masih pagi juga" jawab Aruna.
"Niraya juga mana coba, bel udah mau bunyi belum dateng juga."
"Iya juga ya, masa dia terlambat."
Setelah Aruna mengatakan itu tiba-tiba saja Niraya masuk kekelas tengan tergesa-gesa.
"Kamu kenapa datangnya siang banget sih" tanya Hiranya.
"Aku tadi bangun pukul 06.22, jadi kesiangan deh" jawab Niraya sembari mengatur nafas agar kembali normal.
"Buset siang banget" ucap Aruna dengan ekspresi terkejut.
"Eh ini nama yang terpilih udah dikirim sama kak Rajendra" ucap Hiranya.
"Mana-mana, coba bacakan" ucap Niraya seraya meletakan tas miliknya dimeja.
"Nina, Shintia, Dinan, Aruna, Dira. Terus buat cadangannya itu ada Niraya, jinan, klea. Lah, cadangannya cuman 3 doang terus nama aku juga ga ada" ucap Hiranya dengan sedih.
"Aku juga hanya jadi cadangan?" keluh Niraya.
Aruna malihat temanya dengan prihatin, aneh rasanya jika dia merasakan bahagia sendirian tanpa teman-temanya.
"Tidak apa-apa, mungkin besok kalian akan mengikuti lomba selanjutnya" ucap Aruna guna menenangkan kedua temanya yang sedang bersedih karena lomba tersebut.
"Yaudah deh, tidak apa-apa. Aruna, kamu semangatya lombanya tunjukin kalo basket SMA kita itu eñggak kalah bagus sama sekokah diluaran sana" ucap Hiranya menyemangati Aruna.
Mendengar Hiranya mengatakan hal itu, Aruna merasa sedikit lega karna mereka tidak lagi larut dalam kesedihan tersebut.
"Berarti kamu hari ini mulai latihan" tanya Niraya.
"Iya deh kayaknya, kemarin kak Rajendra bilang kalau udah diumumin siapa yang terpilih langsung latihan" jawab Aruna.
"Kapan dong latihanya?" tanya Hiranya.
"Pulang sekolah mungkin, aku juga kurang tahu"
Skip pulang sekolah
Bel pulang suda berbunyi 5 menit yang lalu, kini Aruna sedang berjalan menuju loker miliknya untuk mengambil baju olahraga miliknya untuk latihan basket nanti. Setelah mengambil baju olahraga miliknya Aruna segera bergegas pergi ke ruang ganti sekolah untuk mengganti pakaian miliknya.
Aruna sudah mengganti baju miliknya. Kini Aruna berada di lapangan sedang melakukan pemanasan didampingi oleh Rajendra dan Aldi, selaku pelatih mereka.
2 jam kemudian
Latihan pun telah usai Aruna sekarang masih berada didalam kelasnya menunggu sopir rumahnya menjemputnya.
Sedangkan ditempat lain Rajendra dan Aldi sedang duduk dikantin sekolah.
"Kamu tadi liat perempuan yang rambutnya dikuncir satu itu atau tidak" tanya Rajendra membuka obrolan.
"Ha, yang mana? enggak liat tuh"
"Oh, yasudah"
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Cinta
Teen FictionAruna Maisadipta. Kisah seorang wanita yang hidup tanpa pernah merasa dicintai. Bukan tanpa alasan dia mengatakan itu, tapi memang benar adanya.