Babak final telah terlaksanakan, pertandingan pun telah usai. Sekolah aruna mengambil juara 2, sayang sekaki tidak juara 1. Sedangkan yang laki-laki juara 1 diambil oleh SMA Dikta, keren sekali bukan.
Tetapi Aruna tidak peduli dengan hal itu, Aruna masih menyayangkan kenapa timnya tidak juara satu. Tapi, tidak apa-apa juara 2 sudah cukup bagus. Setidaknya pulang mambawa kemenangan.
Aruna sedang berada didepan bus untuk melakukan evaluasi untuk perlombaan kali ini.
"Kalian sudah melaksanakan lomba ini dengan bagus, besok kedepanya harus lebih bagus dari lomba kali ini. Dek, inget motto kita 'kalah menang tetap sombong' itu yang harus selalu kalian ingat. Ingat juga kesalahan dipertandingan tadi, kesalahanya dibuat pelajaran biar di pertandingan besok tidak terulang kembali. Dan semoga di lomba yang akan datng kalian bisa mendapatkan juara yang lebih baik" Rajendra mengatakan itu dengan sungguh-sungguh.
"Aminn" jawab Aruna dan teman-temannya dengan serentak.
"Yasudah, langsung masuk saja kedalam bus" ucap Aldi.
Aruna dan Niraya duduk dibagian belakang bus.
"Kamu yakin tidak mau mencari tahu siapa lelaki tadi?" tanya Niraya membuka obrolan.
"Nanti saja dirumah, aku capek" jawab Aruna dengan lesu.
Niraya mengangguk merespon apa yang dikatakan Aruna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanpa Cinta
Teen FictionAruna Maisadipta. Kisah seorang wanita yang hidup tanpa pernah merasa dicintai. Bukan tanpa alasan dia mengatakan itu, tapi memang benar adanya.